Home » Kongkow » Tahukah Kamu » Google Doodle hari ini: Mengenang Komponis Besar Ismail Marzuki

Google Doodle hari ini: Mengenang Komponis Besar Ismail Marzuki

- Rabu, 10 November 2021 | 09:28 WIB
Google Doodle hari ini: Mengenang Komponis Besar Ismail Marzuki

Bertepatan dengan Hari Pahlawan 2021, Google Doodle hari ini, Rabu (10/11/2021), menampilkan ilustrasi tokoh Ismail Marzuki untuk mengenang Sang komponis besar di laman utama pencarian.

Ismail Marzuki adalah salah seorang komponis besar Indonesia. Namanya sekarang diabadikan sebagai pusat seni di Jakarta yaitu Taman Ismail Marzuki di kawasan Cikini, Jakarta Pusat.

Dikutip dari wikipedia, Ismail Marzuki lahir dan besar di Jakarta dari keluarga Betawi pada 11 Mei 1914 tepatnya di Kwitang, Jakarta Pusat, Indonesia.

Baca juga: Google Doodle Hari Ini: Roehana Koeddoes Jurnalis Perempuan Pertama di Indonesia

Ismail Marzuki tumbuh dewasa dengan berlatih hingga 5 jam sehari untuk menguasai delapan instrumen. Disebutkan, instrumen yang dikuasainya, termasuk harmonika, mandolin, gitar, ukulele, biola, akordeon, saksofon, dan piano.

Pada usia 17, ia menggubah lagu pertama dari ratusan lagu yang dihasilkan sepanjang kariernya.

Lagu Ciptaan Pada saat itu, dia menciptakan lagu ‘Pemilihan Umum’ dan diperdengarkan pertama kali dalam Pemilu 1955. Beberapa karya Ismail Marzuki yang cukup dikenal antara lain:

- Tahun 1931, untuk pertama kalinya Ismail menciptakan lagu yang berjudul “Oh Sarinah” yang syairnya dibuat dalam bahasa Belanda.

- Tahun 1935, sewaktu berusia 21 tahun muncul karyanya dalam bentuk keroncong yang berjudul Keroncong Serenata.

- Tahun 1936, menciptkana Roselani, judul ini membawa kita ke suasana romantis alam Hawaii di Samudra Pasifik.

- Tahun 1937, muncul lagu-lagu yang mengambil latar belakang “Hikayat 1001 Malam” berjudul Kasim Baba saat Ismail berusia 23 tahun; dan mencipta gubahan keroncong yang berjudul keroncong sejati bermodus minor bernafaskan melodi yang melankolis.

- Tahun 1938, mengisi ilustrasi musik film berjudul “Terang Bulan”. Di dalamnya ada 3 buah lagu, antara lain: Pulau Saweba, Di Tepi Laut, Duduk Termenung. Film ini dibintangi oleh Miss Roekiah, Kartolo, Raden Mochtar, dan lain-lain. Ismail turut berperan dalam film tersebut, yakni bermain musik dengan rekan-rekannya sebagai pelengkap skenario. Film ini diputar di Malaya. Ismail bernyanyi untuk adegan Raden Mochtar sewaktu menyanyi.

- Tahun 1939, keluar ciptaan sebanyak 8 buah lagu, di mana 2 lagu di antaranya berbahasa Belanda, yaitu: Als de Ovehedeen dan Als’t Meis is in de tropen.

Sedangkan, lagu-lagu Indonesianya adalah Bapak Kromo, Bandaneira, Olee lee di Kutaraja, Rindu Malam, Lenggang Bandung, Melancong ke Bali. Dalam periode ini Ismail belum menciptakan lagu-lagu perjuangan.

Lagu ciptaan karya Ismail Marzuki yang paling populer adalah Rayuan Pulau Kelapa yang digunakan sebagai lagu penutup akhir siaran oleh stasiun TVRI pada masa pemerintahan Orde Baru.

Ismail Marzuki Jadi Pahlawan Nasional

Untuk menghormati kontribusi budayanya, pemerintah Indonesia menobatkan Marzuki sebagai Pahlawan Nasional pada tahun 2004.

Hari ini, pengunjung dapat mempelajari lebih lanjut tentang Marzuki di TIM, yang memamerkan koleksi pribadinya termasuk lagu-lagu tulisan tangan dan beberapa dari banyak instrumennya.

Ismail Marzuki tutup usia pada umur 44 tahun 25 Mei 1958 di kediamannya, kawasan Tanah Abang, Jakarta Pusat, karena penyakit paru-paru yang dideritanya.

Cari Artikel Lainnya