Home » Kongkow » Tahukah Kamu » Google Doodle Hari Ini: Roehana Koeddoes Jurnalis Perempuan Pertama di Indonesia

Google Doodle Hari Ini: Roehana Koeddoes Jurnalis Perempuan Pertama di Indonesia

- Senin, 08 November 2021 | 08:00 WIB
Google Doodle Hari Ini: Roehana Koeddoes Jurnalis Perempuan Pertama di Indonesia

Roehana Koeddoes tampil di laman Google Doodle hari ini, Senin, 8 November 2021. Roehana Koeddoes adalah wartawan perempuan pertama yang mendapat gelar sebagai pahlawan nasional. 

Roehana Koeddoes yang kini dikenal sebagai pahlawan nasional, diberi penganugerahan gelar di Istana Negara pada Jumat, 8 November 2021 oleh Presiden Joko Widodo. Penganugerahan gelar pahlawan nasional bagi Roehana Koeddoes sendiri diputuskan antara Dewan Gelar, Tanda Jasa dan Tanda Kehormatan dengan Presiden.

Baca juga: Ulang Tahun Ellya Khadam 23 Oktober Jadi Google Doodle, Siapa Dia?

Perempuan pemiliki nama asli Siti Roehana, lahir pada 20 Desember 1884 di Kota Gadang, Sumatera Barat, Hindia Belanda (Indonesia sekarang) dan merupakan wartawan perempuan di Sumbar.

Perjalanan Jurnalistik Roehana Koeddoes

Roehana hidup pada zaman yang sama dengan Kartini, di mana akses perempuan untuk mendapat pendidikan yang baik sangat dibatasi. Roehana Koeddoes mengembangkan kecintaan membaca lewat berbagai halaman-halaman surat kabar lokal pada usia tujuh tahun. 

Saat Belanda meningkatkan tekanan dan serangannya terhadap kaum pribumi, Roehana bahkan turut membantu pergerakan politik dengan tulisannya yang membakar semangat juang para pemuda.

Kiprahnya di dunia jurnalistik dimulai dari surat kabar Poetri Hindia pada 1908 di Batavia yang dianggap sebagai koran perempuan pertama di Indonesia. Roehana pun mempelopori berdirinya dapur umum dan badan sosial untuk membantu para gerilyawan.

Pada tahun 1911, ia memulai kariernya di bidang pendidikan dengan mendirikan sekolah pertama di Indonesia di kota kelahirannya. Adapun sekolah Koeddoes didirikan untuk memberdayakan perempuan melalui berbagai program, mulai dari pengajaran literasi bahasa Arab hingga moralitas.

 

Kemudian, dia memperluas pengaruhnya setelah pindah ke Bukittinggi dengan menjadi salah satu jurnalis perempuan pertama di Indonesia. Di sini, ia mendirikan surat kabar perempuan pertama di Indonesia bernama "Soenting Melajoe". Sebagai yang pertama di Indonesia, di mana pemimpin redaksi, redaktur, dan penulisnya semuanya perempuan.

 

Pengalamannya mendapat apresiasi dari Datoek Soetan Maharadja alias DSM, pemilik Oetoesan Melajoe, yang kemudian mendukung Rohana menerbitkan Soenting Melajoe pada 10 Juli 1912.

Sepanjang kariernya, Roehana Koeddoes terus menulis artikel yang mendorong perempuan untuk membela kesetaraan dan melawan kolonialismen, dengan beberapa mencapai pengakuan nasional.

Roehana Koeddoes wafat di Jakarta pada 17 Agustus 1972 di usianya yang ke-87 tahun.

Sumber :
Cari Artikel Lainnya