Home » Kongkow » Materi » Pancasila Sebagai Ideologi Terbuka

Pancasila Sebagai Ideologi Terbuka

- Rabu, 27 Oktober 2021 | 07:00 WIB
Pancasila Sebagai Ideologi Terbuka

Sebelum membahas Pancasila Sebagai Ideologi Terbuka, otakers tentu sudah tau bahwa Pancasila adalah dasar serta landasan ideologi bagi bangsa Indonesia. Karena itulah setiap nilai yang terkandung dalam Pancasila haruslah dijadikan sebagai dasar hidup bernegara. Salah satu yang akan dibahas kali ini bagaimana Pancasila sebagai Ideologi Terbuka, baik ciri-ciri dan syaratnya.

Pancasila sebagai Ideologi Terbuka mempunyai makna bahwa Pancasila dapat menyesuaikan diri dan selalu relevan dengan perkembangan zaman tanpa mengubah nilai dasarnya. Ini bermaksud jika nilai-nilai dasar dalam Pancasila dapat dikembangkan sesuai dengan dinamika kehidupan masyarakat Indonesia sendiri.

Syarat Ideologi terbuka

Frans Magnus Suseno, seorang intelektual Indonesia berpendapat bahwa suatu ideologi dapat disebut sebagai ideologi terbuka jika:

  1. Nilai-nilai dan cita-citanya bersumber dari kekayaan budaya masyarakat itu sendiri. Artinya, nilai-nilai yang terkandung di dalamya bukan nilai-nilai impor yang datang dari luar. Ideologi terbuka tumbuh dan berkembang dari dalam jiwa-jiwa masyarakat lokal, nasional yang murni sehingga sejak kemunculannya pun dapat diterima oleh segenap elemen masyarakat.

  2. Isinya tidak secara langsung operasional namun instruktif dan instrumental. Ideologi terbuka meliputi nilai-nilai yang operasionalisasiannya didahului oleh penjabaran nilai yang lebih instrumental.

Pancasila dikatakan sebagai ideologi terbuka, karena telah memenuhi syarat-syarat sebagai Ideologi terbuka antara lain sebagai berikut

  • Nilai Dasar adalah nilai dasar yang terdapat dalam pembukaan UUD 1945 yang tidak berubah

  • Nilai Instrumen ialah nila-nilai dari nilai dasar yang dijabarkan lebih kreatif dan dinamis ke bentuk UUD 1945, ketetapan MPR, dan peraturan perundang-undangan lainnya

  • Nilai Praktis adalah nilai-nilai yang dilaksanakan di kehidupan sehari-hari, baik di masyarakat, berbangsa dan bernegara. Nilai praktif bersifat abstrak, seperti mengormati, kerja sama, dan kerukunan. Hal ini dapat dioperasionalkan ke bentuk sikap, perbuatan, dan tingkah laku sehari-hari.

 

Ciri-ciri Ideologi Terbuka

Berikut ciri-ciri Pancasila sebagai ideologi terbuka :

  • Pancasila mempunyai pandangan hidup, tujuan dan cita-cita masyarakat Indonesia yang berasal dari kepribadian masyarakat Indonesia sendiri. Pada ciri tersebut nilai dan cita-cita berasal dan diambil dari moral, budaya masyarakat itu sendiri. Tidak dapat dipaksakan dari luar.

  • Terjadi atas dasar keinginan bangsa (masyarakat) Indonesia sendiri tanpa dengan campur tangan atau paksaan dari sekelompok orang. Dalam ideologi terbuka disepakai secara musyawarah dari konsensus masyarakat atau demokratis. Bukan dihasilkan oleh ideologi sekelompok orang.

  • Nilai-nilai sifatnya dasar, secara garis besar saja Dalam ideologi terbuka, nilai-nilai sifatnya dasar. Sehingga tidak langsung operasional.

  • Menghargai pluralitas, sehingga diterima oleh semua masyarakat yang berlatakng belakang dan budaya yang berbeda.

 

Dimensi Ideologi Terbuka

Pancasila memiliki tiga dimensi nilai yang masing-masing menunjukkan bahwa pancasila adalah ideologi terbuka. Ketiga dimensi nilai tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut:

  • Nilai dasar adalah asas-asas yang diterima sebagai dalil yang mutlak. Kelima nilai dasar pancasila itu adalah Ketuhanan, Kemanusiaan, Persatuan, Musyawarah dan Keadilan Sosial diterima sebagai dalil mutlak yang bersumber dari nilai-nilai budaya masyarakat Indoenesia sendiri.

  • Nilai instrumen adalah pelaksanaan umum dari nilai-nilai dasar. Pelaksanaan tersebut dapat berwujud norma sosial atau norma hukum yang terkristalisasi ke dalam lembaga-lembaga sosial. Meskipun kedudukan nilai instrumen lebih rendah daripada nilai dasar, namun nilai dasar tetap tidak bisa berdiri sendiri tanpa nilai instrumen.

  • Nilai praktis adalah nilai yang tampak pada pola perilaku keseharian. Nilai praktis menunjukkan apakan nilai dasar dan nilai instrumental benar-benar hidup dalam masyarakat atau tidak.

Sumber :
Cari Artikel Lainnya