Home » Kongkow » Biologi » Macam-macam Tumbuhan dan Penjelasannya

Macam-macam Tumbuhan dan Penjelasannya

- Selasa, 08 September 2020 | 09:00 WIB
Macam-macam Tumbuhan dan Penjelasannya

Tumbuhan Insektivora

Tumbuhan Venus  adalah tanaman yang mendapatkan nutrisinya dengan menangkap serangga. Perlu diketahui bahwa serangga hanya dimanfaatkan tumbuhan venus untuk memenuhi nutrisi dan bukan untuk memenuhi energi. Tumbuhan venus adalah tumbuhan pemakan serangga sehingga tumbuhan venus disebut insektivora.

Arti dari kata Insektivora adalah sebutan untuk jenis organisme dimana yg makanannya adalah serangga & hewan kecil lainnya. Atau bisa dikatakan bahwa insektivora merupakan organisme pemakan serangga & hewan kecil. Binatang yg dimaksud sebetulnya bukan binatang besar tetapi serangga seperti lalat, semut, laba-laba, hingga anak kodok. Contoh tumbuhan insektivora adalah kantung semar (Nephantes sp.), Venus Fly Trap (Dionaea muscipula), Punggu Api (Drosera burmannii), & Sarasenia (Saraccenia sp.).

Di Indonesia, tumbuhan berjenis insektivora yg dikenal & merupakan flora langka adalah kantung semar (Nephentes sp.). Insektivora jenis kantung semar paling banyak ditemui di Kalimantan, tapi insektivora ini terdapat juga di Sumatera, Sulawesi, Maluku, & Papua.

Awalnya tanaman insektivora kantung semar “memancing” serangga dengan cara mengeluarkan aroma dari kelenjar nektar di kantongnya, supaya mendekati bibir kantong. Setelah itu serangga akan tergelincir & masuk ke dalam kantung & terjebak dalam cairan kantung. Cairan asam berfungsi mencabik-cabik tubuh serangga menjadi molekul protein.

Selanjutnya kantung semar mengeluarkan enzim proteolase (nephenthesin) sebagai enzim pengurai protein menjadi zat-zat sederhana (nitrogen, fosfor, kalium & garam-garam mineral). Zat-zat ini yg akan diserap menjadi nutrisi makanan. Cara kerjanya sama dengan lambung manusia.

 

Kingdom Plantae (Tumbuhan Lumut dan Tumbuhan Paku)

Mengapa tumbuhan lumut dan paku-pakuan dimasukkan kedalam kelompok tumbuh-tumbuhan?

Lumut dan paku-pakuan dimasukkan kedalam kelompok tumbuh-tumbuhan karena struktur tubuhnya sudah memiliki akar, batang, dan daun seperti kebanyakan tumbuhan lain sehingga lumut dan paku dikelompokkan menjadi kingdom plantae.

Tumbuhan Lumut

Lumut merupakan tumbuhan berkelompok yang berwarna hijau dan tumbuh di daerah- daerah lembab. Lumut seringkali dijumpai menempel di bebatuan ataupun di tempat- tempat lembab yang tidak bergerak dalam jangka waktu lama. Lumut ini merupakan tumbuhan peralihan.

Mengapa tumbuhan lumut dikatakan tumbuhan peralihan dari tumbuhan talus ke tumbuhan kormus?

Kelompok tumbuhan lumut merupakan tumbuhan autotrof fotosintetik, tak berpembuluh, tetapi sudah memiliki batang dan daun yang jelas dapat diamati, namun akarnya masih berupa rizoid. Sehingga tumbuhan lumut dianggap sebagai peralihan antara tumbuhan talus ke tumbuhan kormus. Alasannya karena memiliki ciri talus berupa rizoid dan kormus yang telah menampakkan adanya bagian batang dan daun.

Mengapa tumbuhan lumut tergolong ke dalam tumbuhan tumbuhan tidak berpembuluh ?

Hal itu dikarenakan tumbuhan lumut tidak memiliki jaringan pengangkut, tidak memiliki akar sejati, dan utamanya tidak memiliki floem dan xilem. Jadi seperti yang sudah dijelaskan tadi, jaringan akar lumut hanya berupa rizoid.

Klasifikasi Tumbuhan Lumut

Tumbuhan lumut sering disebut Bryophyta, tetapi istilah ini sebetulnya kurang tepat karena terdapat tiga kelompok tumbuhan lumut, yaitu: lumut hati (Hepatophyta/Marchantiophyta), lumut daun (Bryophyta), dan lumut tanduk (Anthocerotophyta/Anthocerophyta). Ketiga kelompok lumut inilah yang disebut sebagai tumbuhan lumut atau sering juga disebut tumbuhan tidak berpembuluh (bukan hanya lumut daun).

Lumut Daun – Musci: dapat ditemukan di tempat yang basah atau lembap, menempel pada permukaan batu bata, tembok dan tempat-tempat terbuka. Tubuhnya berukuran kecil, berbatang semu tegak dan lembaran daunnya tersusun spiral. Contoh golongan lumut daun adalah Polytrichum sp. dan Sphagnum sp.  (lumut gambut).

Lumut Hati – Hepaticae: dapat ditemukan pada tebing-tebing yang basah. Bentuk lumut hati berupa lembaran (talus), rizoidnya tidak bercabang terdapat di bawah tangkai atau lembarannya. Contoh lumut hati adalah Ricciocarpus sp. dan Marchantia sp.

Lumut Tanduk – Anthocerotaceae: banyak dijumpai hidup di tepi danau, sungai atau di sepanjang selokan. Lumut ini juga mengalami pergiliran keturunan antara generasi sporofit dan generasi gametofit. Generasi sporofitnya membentuk kapsul memanjang yang tumbuh seperti tanduk. Contoh lumut tanduk adalah Anthoceros sp.

Metagenesis Tumbuhan Lumut

Lumut mengalami pergiliran keturunan atau yang biasa disebut metagenesis. Dalam daur hidupnya, lumut mengalami dua fase kehidupan yaitu fase gametofit (haploid) dan fase sporofit (diploid). Alat perkembangbiakan jantan berupa anteridium dan alat perkembangbiakan betina berupa arkegonium.

Dalam daur hidup lumut, misalnya lumut daun, generasi gametofit (haploid) merupakan generasi yang dominan. Generasi sporofitnya lebih kecil dan hidup lebih pendek. Generasi sporofit (diploid) menghasilkan spora haploid melalui pembelahan meiosis dalam suatu struktur yang disebut sporangium. Spora yang kecil, apabila menyebar dan menemukan tempat yang sesuai akan berkembang menjadi tumbuhan gametofit yang baru.

 

Tumbuhan paku

Tumbuhan paku dikenal juga dengan nama pakis yang biasanya dijadikan sebagai tanaman hias. Karakteristik tumbuhan paku adalah merupakan tumbuhan berpembuluh yang tidak berbiji. Pada tumbuhan paku dapat ditemui susunan tubuh khas yang membedakannya dengan tumbuhan yang lain.

Tumbuhan paku termasuk tumbuhan yang berpembuluh, memiliki daun, batang, dan akar yang terdapat daun tumbuhan paku memiliki berkas pengangkut xilem dan floem.

Klasifikasi pada tumbuhan paku meliputi Lycophyta (paku kawat), Sphenophyta (paku ekor kuda), dan Pterophyta (paku sejati).

Paku Kawat – Lycophyta : bentuk tumbuhan paku kawat berdaun kecil, tersusun spiral, sporangium terkumpul dalam strobilus dan muncul di ketiak daun, serta memiliki batang seperti kawat. Contoh tumbuhan paku kawat adalah Lycopodium sp. (paku tanduk rusa, sebagai tanaman hias), dan Lycopodium clavatum (sebagai bahan obat-obatan).

Paku Ekor Kuda – Sphenophyta: memiliki karakteristik berdaun kecil, tunggal, dan tersusun melingkar. Contoh: Equisetum debile (paku ekor kuda).

Paku Sejati – Pterophyta: biasanya disebut juga sebagai tumbuhan pakis. Pterophyta merupakan plantae sejati, karena sudah memiliki pembuluh, dan kormus secara lengkap. Memiliki karakteristik berdaun besar, daun muda menggulung, sporangium terdapat pada sporofil. Contoh: Alsophilla glauca (paku tiang), Adiantum cuneatum (suplir), dan Asplenium nidus (paku sarang burung), dan Marsilea crenata (semanggi).

Metagenesis Tumbuhan Paku

Cara berkembangbiak tumbuhan paku dilakukan melalui spora. Letak spora berada pada daun tumbuhan paku yang khusus menghasilkan spora. Daun tumbuhan paku yang disebut sporofil. Sedangkan daun tumbuhan paku yang tidak dapat menghasilkan spora disebut tropofil.

Tumbuhan paku mengalami pergiliran keturunan (metagenesis) dengan dua generasi, yaitu generasi sporofit dan generasi gametofit.

Tumbuhan paku mengalami pergiliran dan metagenesis. tumbuhan paku yang terlihat adalah tumbuhan paku pada fase?

Fase pembentukan spora dalam daur hidup tumbuhan paku disebut generasi sporofit dan fase pembentukan gamet disebut generasi gametofit.

Tumbuhan paku yang sering kita jumpai berada pada fase sporofit. pada fase ini tumbuhan paku berupa seperti tumbuhan paku yang kita jumpai, dan menghasilkan spora untuk bereproduksi.

Pada tumbuhan paku terdapat kotak spora yang disebut sporangium. Fungsi dari sporangium adalah untuk menghasilkan spora. Banyak sporangium terkumpul dalam satu wadah yang disebut sorus, yang dilindungi oleh suatu selaput indusium.

Berdasarkan jenis sporanya, tumbuhan paku dibedakan menjadi tumbuhan paku homospora, heterospora, dan peralihan homospora – heterospora.

- Tumbuhan paku homospora menghasilkan spora dengan ukuran sama yang tidak dapat dibedakan antara spora jantan dan betina, misalnya Lycopodium sp. (paku kawat).

-Tumbuhan paku heterospora menghasilkan spora berbeda ukuran. Spora jantan berukuran kecil disebut mikrospora dan spora betina besar disebut makrospora. Contoh tumbuhan paku dengan heterospora adalah Selaginella sp . (paku rane), Marsilea sp. (semanggi).

-Tumbuhan paku peralihan menghasilkan spora jantan dan betina yang sama ukurannya, misalnya Equisetum

Sumber :
Cari Artikel Lainnya