Home » Kongkow » Geografi » Planet-planet Cincin Selain Saturnus

Planet-planet Cincin Selain Saturnus

- Rabu, 29 Juni 2022 | 15:00 WIB
Planet-planet Cincin Selain Saturnus

Planet cincin adalah planet dengan cincin yang terdiri dari debu kosmik dan partikel kecil lain yang mengorbitnya. Seperti yang kita pahami bahwa planet Saturnus merupakan planet yang terkenal dengan cincinnya. Namun sebenarnya selain Saturnus, masih ada 3 planet yang memiliki cincin diantaranya planet Jupiter, Uranus, dan Neptunus.

Berikut ini planet-planet yang memiliki cincin disertai penjelasannya masing-masing:

1. Planet Jupiter

Planet Jupiter ternyata juga memiliki cincin bernama Jovian. Jovian berwarna gelap sehingga tidak begitu tampak jelas seperti cincin yang mengelilingi Saturnus. Cincin planet luar angkasa terbesar dalam tata surya ini terdiri dari empat lapisan yang dipisahkan menjadi bagian utama dan bagian lain yang disebut cincin halo. Cincin Jupiter berasal dari debu dan bulan yang mengorbitnya. Ukuran debu tersebut bervariasi, ada yang halus hingga menyentuh angka mikro dan ada pula yang besarnya mencapai 15 meter.

Berdasarkan penelitian yang dilakukan sejak tahun 1990 diperkirakan cincin Jupiter ini sebenarnya adalah satelit yang mengitari planet luar angkasa besar tersebut. Kemungkinan terdapat sebuah bulan yang menabrak bulan lain yang bernama Himalia sehingga hancur berkeping dan mengitari Jupiter akibat adanya tarikan magnet atau yang sering disebut dengan gravitasi.

Bila melihat warna cincin Jupiter lebih dekat, Kamu akan mengetahui bahwa warna cincin tersebut bukan berwarna hitam, melainkan berwarna merah dan biru. Bagian utama cincin berwarna kemerahan, sedangkan cincin halo yang partikelnya lebih lembut berwarna kebiruan.

Selain warnanya,Kamu juga akan tercengang dengan luas cincin ini bila melihat dari dekat. Jovian ternyata sangat lebar hingga berjarak 53 ribu kilometer. Sayangnya, lebar yang cukup fantastis ini tidak diimbangi dengan ketebalan yang hanya 2300 kilo meter. Suatu perbandingan yang cukup jauh yang mungkin penyebab cincin planet luar angkasa ini tidak terlihat dari jauh.

Baca juga:

Persamaan dan Perbedaan Biosfer dengan Litosfer

Urutan Planet di Tata Surya dari yang Terdingin ke Terpanas

2) Planet Saturnus

Saturnus terkenal planet yang memiliki cincin terbesar. Cincin Saturnus pertama sekali dilihat oleh Galileo Galilei pada tahun 1610 dengan teleskop buatannya, tetapi ia tidak dapat memastikannya.

Galileo kemudian menulis kepada adipati Toscana bahwa "Saturnus tidak sendirian, tetapi terdiri dari tiga yang hampir bersentuhan dan tidak bergerak. Cincin itu tersusun dalam garis sejajar dengan zodiak dan yang di tengah (Saturnus) adalah tiga kali besar yang lurus (penjuru cincin)". Galileo juga mengira bahwa Saturnus memiliki "telinga."

Pada tahun 1612 sudut cincin menghadap tepat pada bumi dan cincin tersebut akhirnya hilang dan kemudian pada tahun 1613 cincin itu muncul kembali, yang membuat Galileo bingung.

Persoalan cincin itu tidak dapat diselesaikan sehingga 1655 oleh Christian Huygens, yang menggunakan teleskop yang lebih kuat daripada teleskop yang digunakan Galileo. Pada tahun 1675 Giovanni Domenico Cassini menentukan bahwa cincin Saturnus sebenarnya terdiri dari berbagai cincin yang lebih kecil dengan ruang antara mereka, bagian terbesar dinamakan Divisi Cassini.

Pada tahun 1859, James Clerk Maxwell menunjukan bahwa cincin tersebut tidak padat, namun terbuat dari partikel-partikel kecil, yang mengorbit Saturnus sendiri-sendiri dan jika tidak, cincin itu akan tidak stabil atau terpisah. James Keeler mempelajari cincin itu menggunakan spektrometer tahun 1895 yang membuktikan bahwa teori Maxwell benar.

Cincin Saturnus tersebut dapat dilihat dengan menggunakan teleskop modern berkekuatan sederhana atau dengan teropong berkekuatan tinggi. Cincin ini menjulur 6.630 km hingga 120.700 km atas khatulistiwa Saturnus dan terdiri daripada bebatuan silikon dioksida, oksida besi dan partikel es dan batu.

Terdapat dua teori mengenai asal cincin Saturnus. Teori pertama diusulkan oleh Édouard Roche pada abad ke-19, yang menyatakan bahwa cincin tersebut merupakan bekas satelit Saturnus yang orbitnya datang cukup dekat dengan Saturnus sehingga pecah akibat kekuatan pasang surut. Variasi teori ini adalah satelit tersebut pecah akibat hantaman dari komet atau asteroid.

Teori kedua adalah cincin tersebut bukanlah dari satelit Saturnus, tetapi ditinggalkan dari nebula asal yang membentuk Saturnus. Teori ini tidak diterima masa kini disebabkan cincin Saturnus dianggap tidak stabil melewati periode selama jutaan tahun dan dengan itu dianggap baru terbentuk.

3) Planet Uranus

Planet yang memiliki cincin berikutnya yaitu Uranus. Planet luar angkasa yang bertahta di urutan ke-7 dalam tata surya tersebut juga memiliki cincin tipis berjumlah 13 lapis. Cincin yang dalam (dekat dengan planet) merupakan partikel halus berukuran 1 cm hingga 10 meter.

Uniknya, cincin sebelah luar yang disebut epsilon tersusun dari balok-balok es yang berwarna abu-abu. Warna cincin Uranus ini sangat gelap, bahkan lebih gelap dari jovian, cincin Jupiter. Mungkin itulah alasan mengapa cincin Uranus tidak kasat mata bila dilihat dari bumi.

Ketika Uranus dekat dengan bumi pada tahun 2007 yang lalu, ditemukan warna asli dari cincin Uranus. Ternyata, warna bagian dalam cincin adalah kemerahan dan warna bagian luar adalah kebiruan sehingga sama dengan warna cincin pada planet Jupiter.

4) Planet Neptunus

Planet biru yang berasal dari lapisan gas metana ini memiliki cincin yang sangat gelap hingga nyaris tak tampak. Cincin tetangga planet luar angkasa Uranus ini berasal dari debu halus yang mengorbit bersama dengan 8 satelit. Berdasarkan kerapatan debu yang menyusunnya, cincin neptunus dibagi menjadi 5 lapisan, yaitu Galle, Leverrier, Lasell, Arago, dan Adams. Kandungan debu pada lapisan Galle dan leverrier sekitar 40-70 persen, sedangkan lapisan Lasell lebih sedikit lagi yaitu 20-40 persen.

Penyebab tidak nampaknya cincin planet luar angkasa Neptunus seperti cincin Saturnus adalah ketebalannya, dimana cincin Neptunus ini sangat tipis. Hal ini disebabkan usia cincin Neptunus yang masih sangat muda dibandingkan dengan usia tata surya sehingga partikel yang membentuk belum begitu banyak dan kuat.

Nah itulah penjelasan mengenai beberapa Planet yang memiliki Cincin. Semoga penjelasan di atas dapat memberikan manfaat dan menjadi referensi yang baik bagi kita semua.

Sumber :
Cari Artikel Lainnya