Home » Kongkow » Tahukah Kamu » Lemur Terancam Punah Karena Perburuan Liar

Lemur Terancam Punah Karena Perburuan Liar

- Sabtu, 22 Agustus 2020 | 10:00 WIB
Lemur Terancam Punah Karena Perburuan Liar

Madagaskar adalah salah satu negara yang memiliki keanekaragaman hayati terbesar di dunia. Negara tersebut memiliki sejumlah satwa liar yang unik, termasuk spesies primata paling ikonik lemur Madagaskar yang statusnya terancam punah.

Menurut Phys, Rabu (1/8/2018), para ahli dari konservasi primata selalu berkumpul setiap lima tahun untuk mengevaluasi bagaimana lemur terancam. Dan dari pertemuan termutakhir pada Mei lalu, para ahli menemukan fakta bahwa 95 persen populasi lemur di seluruh dunia berada di ambang kepunahan sejak 2000.

Pada 2000 diperkirakan masih ada 750.000 ekor lemur. Namun pada studi tahun 2016, diperkirakan hanya 2.000 ekor lemur yang tersisa.

Sementara dari total 111 spesies lemur dan subspesies, ada 105 spesies yang Sangat Terancam Punah, Terancam Punah atau Rentan. Data ini merupakan yang terbaru dari Daftar Merah (red list) International Union for Conservation of Nature (IUCN) sejak 2012.

Hasil survei ini menempatkan lemur sebagai hewan paling terancam punah dibanding kelompok mamalia lain, reptil, amfibi, burung, dan ikan bertulang.

Lemur yang memiliki nama latin Lemur catta (Ring-tailed Lemur) merupakan primata arboreal dengan moncong runcing dan ekor panjang yang hanya bisa ditemukan di Madagaskar, Afrika.

Sekelompok lemur ekor-cincin dari Madagaskar menunjukkan diri untuk pertama kalinya di luar kandang di Avifauna Bird Park di Alphen aan den Rijn, Belanda, 9 April 2014.

 

(Sekelompok lemur ekor-cincin dari Madagaskar menunjukkan diri untuk pertama kalinya di luar kandang di Avifauna Bird Park di Alphen aan den Rijn, Belanda, 9 April 2014.  Bas Czerwinski / EPA)

Habitat mereka terancam karena penebangan pohon ilegal, produksi arang, pembalakan liar, dan pertambangan. Perubahan iklim, demikian dilansir BBC (1/8), juga turut menyebabkan kekeringan di habitat mereka.

Tak hanya itu saja, primata bermata bundar ini juga terus diburu oleh manusia untuk menu makanan restoran dan diperjualbelikan untuk menjadi hewan peliharaan eksotis.

"Semakin sering kita melihat tingkat perburuan lemur," kata Prof Christoph Schwitzer dari Bristol Zoological Society, Wakil Ketua Kelompok Spesialis Primata.

"Kami juga melihat perburuan komersial, mungkin untuk restoran lokal. Dan ini adalah fenomena baru di Madagaskar karena kami tidak melihat skala ini pada 15 tahun lalu."

Russ Mittermeier dari komisi kelangsungan hidup spesies IUCN dalam sebuah pernyataan turut mengatakan bahwa perburuan lemur adalah fakta pasti. Artinya, kegiatan itu menjadi ancaman besar bagi mamalia dan kelompok hewan vertebrata lain.

“Penilaian ini tidak hanya menyoroti risiko kepunahan lemur Madagaskar yang sangat tinggi, tetapi juga menjadi indikasi ancaman besar bagi keanekaragaman hayati Madagaskar secara keseluruhan," tutur Mittermeier kepada The Independent (3/8).

Para ilmuwan mengatakan, perekonomian Madagaskar bergantung pada kemampuan menarik wisatawan untuk mengunjungi keanekaragaman hayati di pulau itu. Namun, bila populasi lemur berkurang drastis, itu akan memukul pendapatan negara dan memperburuk faktor penyebab kematian lemur.

Sementara menurut IUCN, salah satu spesies yang diidentifikasi sebagai "Sangat Terancam Punah" adalah northern sportive lemur (Lepilemur septentrionalis) yang diperkirakan hanya tersisa 50 ekor.

"Lemur Madagaskar mirip dengan panda raksasa Tiongkok. Mereka adalah angsa yang meletakkan telur emas, menarik wisatawan, dan pecinta alam," kata Jonah Ratsimbazafy dari kelompok penelitian primata domestik (GERP) kepada Firstpost (2/8).

Saat ini, IUCN tengah menjalankan program "rencana aksi lemur" sebagai langkah penyelamatan pertama. Program itu dilakukan dengan melakukan perlindungan terhadap habitat spesies. Langkah kedua, berupaya menanggulangi kemiskinan masyarakat sekitar agar tak berburu lemur sebagai mata pencaharian.

Schwitzer mengatakan, seluruh pihak yang peduli pada keberadaan lemur harus berani berbicara agar masyarakat dunia ikut membantu.

Sebelumnya, pada 2015, IUCN membuat sembilan inisiatif di bawah proyek SOS (Save Our Species) untuk melindungi lemur yang tersisa. Salah satu proyek yang dilakukan antara lain dengan melibatkan masyarakat sekitar untuk mengembangkan ekonomi mereka, misalnya mengembangkan ekoturisme.

Perburuan liar

Indonesia juga memiliki primata sejenis lemur. Namun, nama populer di sini adalah kukang (Nycticebus Coucang). Dan spesies kukang beraneka ragam, salah satunya kukang Jawa (Nycticebus javanicus).

Sama seperti lemur, kukang Jawa juga banyak diburu dan diperdagangkan sehingga populasinya di alam liar semakin langka. Ancaman lainnya adalah alih fungsi hutan menjadi lahan perkebunan.

"Populasi kukang Jawa di alam terus mengalami penurunan," ujar pakar konservasi satwa liar UGM, Muhammad Ali Imron, kepada Kompas.com. Ali Imron mengungkapkan Kukang Jawa bisa ditemukan di daerah Jawa Timur, Jawa Tengah, dan Jawa Barat.

Kukang Jawa masuk daftar satwa yang dilindungi menurut Peraturan Menteri LHK Nomor P.20/MENLHK/SETJEN/KUM.1/6/2018. Sementara IUCN telah memasukkan satwa ini dalam kategori kritis atau terancam punah (Critically Endangered).

Cari Artikel Lainnya