Home » Kongkow » Biologi » Klasifikasi Jamur

Klasifikasi Jamur

- Rabu, 24 Februari 2021 | 10:00 WIB
Klasifikasi Jamur

Ciri-ciri jamur secara umum yaitu eukariotik, tubuh tersusun atas hifa, tidak berklorofil dan heterotrof. Jamur memiliki dinding sel dari zat kitin

Ciri-ciri umum dari kingdom fungi atau jamur antara lain:

  1. Organisme eukariotik, yaitu organisme yang sudah  mempunyai membran inti sel.  
  2. Dinding selnya terdiri dari zat kitin.  
  3. Memiliki cadangan makanan dalam bentuk glikogen.  
  4. Tidak memiliki klorofil.  
  5. Bersifat heterotrof  dapat hidup sebagai saprofit, parasit, atau simbiosis dengan organisme lain.
  6. Tubuhnya ada yang uniseluler dan ada juga yang multiseluler.  
  7. Jamur multiseluler tersusun atas benang-benang hifa.
  8. Hifa akan membentuk anyaman yang disebut miselium.  
  9. Hifa ada yang bersekat  dan ada pula yang tidak bersekat  dan mempunyai banyak inti yang disebut senositik.  
  10. Reproduksi secara aseksual dan seksual.  
  11. Reproduksi secara aseksual dengan pembentukan kuncup misalnya pada khamir, fragmentasi, dan pembentukan spora aseksual berupa sporangiospora atau konidiospora.  
  12. Reproduksi secara seksual dengan konjugasi dan pembentukan spora seksual berupa zigospora, askospora, dan basidiospora).  
  13. Habitat jamur yaitu di darat dan di tempat lembab, basah, banyak mengandung bahan organik dan tidak terkena cahaya matahari langsung.

Jamur itu terdiri dari berbagai macam jenis , banyak deh pokoknya. Untuk mempermudah dalam mengenali tiap jenis jamur tersebut dibutuhkan pengklasifikasian. Nah, pada keesempatan kali ini akan membahas secara lengkap mengenai Klasifikasi Jamur. Semoga bermanfaat. Check this out!!!

Jamur dibagi menjadi 4 divisi berdasarkan cara reproduksi generatifnya yaitu meliputi

1. ASCOMYCOTA

Ascomycota adalah kelompok jamur yang berkembang biak dengan membentuk spora di dalam selnya (kantung kecil) yang disebut askus. Pembentukan askus inilah yang menjadi ciri Ascomycota dan menjadi dasar klasifikasi jamur. Perkembangbiakan secara seksual dilakukan dengan pembentukan askospora. Kelompok jamur ini dapat ditemui di permukaan roti, nasi, dan makanan yang sudah basi. Warnanya merah, cokelat, atau hijau.

Ciri-ciri Ascomycota

  • Bersel satu atau bersel banyak.
  • Mempunyai alat pembentuk spora yang disebut askus, yaitu suatu sel yang berupa gelembung atau tabung tempat terbentuknya askospora. Askospora merupakan hasil dari reproduksi generatif.
  • Hifa bersekat-sekat dan di tiap sel biasanya berinti satu.
  • Ada yang brsifat parasit, saprofit, dan ada yang bersimbiosis dengan ganggang hijau dan ganggang biru membentuk lumut kerak.
  • Dinding sel terbuat dari zat kitin.
  • Reproduksi seksual dan aseksual.

Contoh Ascomycota: Penicillium notatum, untuk pembuatan antibiotik penisilin, dan Aspergillus wentii, untuk Pembuatan kecap dan Tauco

2. BASIDIOMYCOTA

Basidiomycota adalah jamur yang hidupnya sebagai saprofit (tinggal dengan inang berupa makhluk hidup yang sudah mati) dan parasite. Pada umumnya, kelompok ini berkembang biak secara seksual. Perkembangbiakan aseksual Basidiomyco dilakukan dengan pembentukan konidia dan secara seksual dengan konjugasi.

Pertemuan dua hifa berbeda, hifa (+) dan hifa (–), terjadi di dalam tanah, menghasilkan hifa dikariotik yang dengan cepat tumbuh menjadi tubuh buah (basidiokarp). Perkembangan basidiokarp terjadi di atas permukaan tanah sampai dengan dihasilkannya basidiospora.

Ciri-ciri Basidiomycota

  • Mempunyai tubuh buah yang bentuknya seperti payung yang terdiri dari bagian batang dan tudung. Pada bagian bawah tudung tampak adanya lembaran-lembaran (bilah) yang merupakan tempat terbentuknya basidium. Tubuh buah disebut basidiokarp.
  • Hifanya bersekat, mengandung inti haploid.
  • Reproduksi secara seksual (dengan askospora) dan aseksual (konidia).
  • Ada yang brsifat parasit, saprofit, dan ada yang bersimbiosis dengan ganggang hijau dan ganggang biru membentuk lumut kerak.

Contoh Basidiomycota: Volvariela volvacea (jamur merang), dan Auricularia polytricha (jamur kuping)

3. ZYGOMYCOTA

Nama Zygomycota berasal dari jenis perbanyakan diri seksual, terutama pada pembentukan zigospora. Zigospora terjadi karena peleburan dua gametangium yang menghubungkan kedua hifa induk seperti jembatan penghubung.

Ciri-ciri Zygomycota

  • Hifa tidak bersekat dan bersifat koenositik (mempunyai beberapa inti).
  • Reproduksi secara aseksual dan seksual.
  • Hifa berfungsi untuk menyerap makanan, yang disebut rhizoid.
  • Dinding sel tersusun dari kitin.

Contoh Zygomycota: Rhizophus oryzae (Jamur tempe), Mucor mucedo, Saprofit pada kotoran ternak dan makanan

4. DEUTEROMYCOTA

Jamur Deuteromycetes adalah jamur yang berkembang biak dengan konidia dan belum diketahui tahap seksualnya. Tidak ditemukan askus maupun basidium sehingga tidak termasuk dalam kelas jamur Ascomycota atau Basidiumycota. Oleh karena itu, jamur ini masuk dalam klasifikasi jamur yang tidak sempurna (jamur imperfeksi).

Ciri-ciri Deuteromycota

  • Banyak yang bersifat merusak atau menyebabkan penyakit pada hewan-hewan ternak, manusia, dan tanaman budidaya.
  • Reproduksi aseksual dengan konidium dan seksual belum diketahui.
  • Hifa bersekat, tubuh berukuran mikroskopis
  • Bersifat parasit pada ternak dan ada yang hidup saprofit pada sampah.

Contoh Deuteromycota: Epidermophyton floocosum, menyebabkan kutu air, Altenaria Sp. hidup pada tanaman kentang.

Sumber :
Cari Artikel Lainnya