Home » Kongkow » Materi » Cara Membaca Ampermeter

Cara Membaca Ampermeter

- Senin, 17 Agustus 2020 | 08:00 WIB
Cara Membaca Ampermeter

Tahukah otakers, besar arus listrik dapat diketahui melalui alat yang disebut amperemeter. Melalui halaman ini, kita akan mempelajari alat akur listrik, termasuk cara membaca amperemeter. 

Sebagian peralatan elektronik yang kita gunakan dalam kehidupan sehari-hari membutuhkan listrik agar berfungsi dengan normal. Memang, listrik sudah menjadi bagian yang penting bagi sebagian besar kepentingan manusia, mulai dari menanak nasi, charge handphone, menyalakan televisi dan sebagainya.

Arus listrik yang mengalir melalui kawat penghantar dapat kita ketahui besarnya dengan alat yang dinamakan amperemeter. Cara membaca amperemeter cukup sulit, tidak hanya seperti membaca jam dinding.

Meskipun sulit, bukan berarti tidak bisa dilakukan. Sebenarnya bukan sulit, mungkin tidak terbiasa atau belum tahu cara membaca amperemeter saja. Di sini, kita akan membahas cara membaca amperemeter. Pada bagian akhir akan diberikan juga contoh soal cara membaca amperemeter. Jadi, simak sampai akhir pembahasan di halaman ini, oke?

Besarnya listrik yang mengalir melalui sebuah kawat penghatar dapat diketahui melalui sebuah alat. Alat ukur listrik tidak hanya amperemeter saja. Terdapat beberapa macam alat ukur listrik. Simak macam-macam alat ukur listrik pada daftar di bawah.

Macam-macam alat ukur listrik:

  1. Alat ukur kuat arus listrik: Amperemeter
  2. Alat ukur beda potensial listrik: Voltmeter
  3. Alat ukur kuat arus yang relatif lemah: Galvanometer
  4. Alat ukur kuat hambatan: Ohm meter

Kesimpulannya, ada beberapa jenis alau ukur listrik. Alat ukur yang akan digunakan sebaiknya disesuaikan dengan kebutuhan. Seseorang yang ingin mengukur kuat arus listrik, gunakan amperemeter. Seseorang yang akan mengukur hambatan listrik, gunakan Ohm meter. Dan lain sebagainya.

Sekarang simak gambar alat ukur, cara membaca amperemeter, dan alat ukur lainnya pada pembahasan di bawah.

Gambar Alat Ukur Listrik Amperemeter

Cara Menggunakan dan Membaca Amperemeter

Amperemeter adalah alat yang digunakan untuk mengukur arus lintrik. Ada 2 jenis Amperemeter, yaitu Amperemeter AC dan DC. Amperemeter AC digunakan untuk mengukur arus bolak-balik (AC) pada sebuah rangkaian listrik. Sedangkan Amperemeter DC digunakan untuk mengukur arus searah (DC).

Untuk mengukur besarnya arus pada sebuah komponen, maka Amperemeter harus disusun secara seri dengan komponen tersebut. Misalkan kita ingin mengukur arus pada sebuha resistor maka kita harus hubungkan resistor dan amperemeter secara seri.

Perhatikan gambar diatas. Gambar bagian kiri adalah cara yang benar untuk mengukur arus listrik pada yang mengalir pada komponen resistor dan arus yang tersebut sama dengan arus rangkaian, karena tidak ada percabangan. Sedangkan pada gambar bagian kanan adah cara yang salah dalam mengukur arus listrik.

# Cara Membaca Amperemeter

Pertanyaan berikutnya adalah bagaimana cara membaca nilai arus yang ditunjunk pada skala ampeemeter tersebut? Ingat: ada beberapa hal penting yang arus kita perhatikan. Pertama kita harus tahu berapa skala maksimum amperemeter yang kita gunakan untuk mengukur arus, berapa nilai skala yang ditunjuk.

Dari gambar di atas dapat kita lihat bahwa skala maksimum dari amperemeter tersebut adalah 3 dan batas ukur arus sebesar 3A. Karena batas ukur 3A maka arus yang dapat diukur dengan alat ini adalah kurang dari sama dengan 3A.

Cara Membaca Hasil Pengukuran Amperemeter


Hasil pengukuran dari amperemeter dapat dihitung dengan persamaan diatas.

Contoh :

Jika jarum penunjuk menunjukan sebuah nilai misalkan 2 dan skala maksimim adalah 3 kemudian batas ukur dari alat tersebut adalah 3A. Maka nila hasil pengukuran adalah


Dari hasil diatas maka kita bisa lihat bahwa, jika skala maksimum sama dengan nilai batas ukur amperemeter, maka hasil ukur akan sama dengan nilai skala yang ditunjuk.

Cari Artikel Lainnya