Home » Kongkow » Biologi » Bagaimana Upaya Menjaga Agar Tanah Tidak Kehilangan Nutrisi?

Bagaimana Upaya Menjaga Agar Tanah Tidak Kehilangan Nutrisi?

- Selasa, 16 Februari 2021 | 12:00 WIB
Bagaimana Upaya Menjaga Agar Tanah Tidak Kehilangan Nutrisi?

Tanah yang subur adalah tanah yang mengandung unsur hara, air, dan bahan-bahan pemantap tanah lain dalam komposisi yang pas untuk pertumbuhan tumbuhan. Organisme tanah dapat punah apabila habitatnya terganggu. Tanah yang kandungan nutrisinya terus berkurang dapat menyebabkan organsime tanah punah. Kondisi tanah yang terlalu kering, terlalu basah, dan terlalu padat akan meyebabkan organsime tanah punah. pH tanah yang terlalu tinggi juga menye babkan kepunahan.

Cara yang dapat dilakukan untuk menjaga kelestarian tanah adalah sebagai berikut.

1. Menggunakan pupuk kimia secara bijaksana. Pupuk memang bertujuan untuk menambah unsur hara dalam tanah. Akan tetapi jika penggunaannya berlebihan, justru akan menimbulkan pencemaran pada tanah dan air oleh zat kimia. Penggunaan pupuk organik seperti pupuk kompos dan pupuk kandang lebih aman karena risiko pencemarannya jauh lebih sedikit (bisa dikatakan sangat aman).

2. Membuat sengkedan/terasering pada tanah miring. Tujuannya untuk mencegah erosi. Apabila tanah sangat miring, harus ditambahkan penguat seperti tumpukan batu atau pohon besar. Daerah yang tanahnya tidak subur sebaiknya ditanami kacang-kacangan untuk menambah unsur nitrogen dalam tanah.

3. Menjaga kelestarian organisasi tanah. Organisme tanah membutuhkan habitat yang baik untuk hidup. Sebagian organisme tanah hidup di lapisan bahan organik di permukaan tanah. Sebagian lagi hidup di tempat yang mereka buat sendiri seperti lubang-lubang dan saluran-saluran. Ada juga organisme tanah yang hidup di dalam pori-pori yang terbentuk secara alami oleh struktur tanah. Beberapa jenis jasad renik hidup dekat akar tanah karena mereka dapat memakan cairan eksudasi akar. Jika tanah terbuka dan memadat, habitat untuk tempat hidup organisme tanah menjadi sangat kurang.

4. Mengusahakan agar permukaan tanah selalu tertutup oleh tanaman untuk mengurangi kerusakan tanah akibat sinar matahari, longsor, dan banjir.

5. Penghijauan pada tanah-tanah yang tidak diolah agar tanah tidak menjadi gersang.

6. Penertiban pembuangan sampah secara sembarangan, karena dapat mencemari tanah, air, dan udara. Sampah-sampah yang dapat didaur ulang harus didaur ulang.

Selain cara-cara di atas, dikenal pula metode pengawetan tanah untuk mempertahankan kesuburan tanah. Pengawetan tanah secara garis besar dapat dibedakan menjadi dua, yaitu dengan metode vegetatif dan metode mekanik. Untuk setiap daerah berbeda dalam menerapkan kedua metode tersebut. Kadang kedua metode diterapkan secara berimbang di suatu daerah. Tetapi, di daerah lain mungkin salah satu metode lebih diutamakan. Metode vegetatif sangat efektif dalam pengendalian erosi tanah. Sebagai contoh, padang rumput alami dan vegetasi hutan membatasi atau mengendalikan erosi tanah pada tingkat normal. Metode vegetatif dapat dilakukan dengan cara-cara sebagai berikut.

  1. Penanaman tanaman secara berjalur tegak lurus terhadap arah aliran (strip cropping).

  2. Penanaman tanaman secara berjalur sejajar garis kontur (contour strip cropping). Cara penanaman ini bertujuan untuk mengurangi atau menahan kecepatan aliran air dan menahan partikel-partikel tanah yang terangkut aliran air.

  3. Penutupan lahan yang memiliki lereng curam dengan tanaman keras (buffering).

  4. Penanaman tanaman secara permanen untuk melindungi tanah dari tiupan angin(wind breaks).

Beberapa metode mekanik yang umum dilakukan sebagai berikut.

  1. Pengolahan lahan sejajar garis kontur (contour tillage). Pengolahan lahan dengan cara ini bertujuan untuk membuat pola rongga-rongga tanah sejajar kontur dan membentuk igirigir kecil yang dapat memperlambat aliran air dan memperbesar infiltrasi air.

  2. Penterasan lahan miring (terracering). Penterasan bertujuan untuk mengurangi panjang lereng dan memperkecil kemiringan lereng sehingga dapat memperlambat aliran air.

  3. Pembuatan pematang (guludan) dan saluran air sejajar garis kontur. Pembuatan pematang bertujuan untuk menahan aliran air.

  4. Pembuatan cekdam. Pembuatan cekdam bertujuan untuk membendung aliran air yang melewati parit-parit sehingga material tanah hasil erosi yang terangkut aliran tertahan dan terendapkan. Adanya cekdam maka parit-parit erosi lama-kelamaan mengalami pendangkalan, erosi tanah dapat dikendalikan, lapisan tanah menebal, dan produktivitas tanah meningkat.

Sumber :
Cari Artikel Lainnya