Beranda
Anggota
Tentang
Lokasi
SMPN 1 Probolinggo
Jl. Imam Bonjol No.49 Probolinggo

Sejarah SMP Negeri 1 Probolinggo

SMP Negeri 1 Kota Probolinggo merupakan sekolah menengah tertua di Probolinggo. Sekolah ini didirikaan pada masa penjajahan Belanda sebagai MULO (Meer Uitgebreigh Lager Onderwijs), yakni sekolah lanjutan pertama. Sayang, sampai saat tulisan ini dibuat, tidak diperoleh informasi yang pasti tentang tanggal dan tahun sekolah ini pertama kali berdiri. Di masa pendudukan Jepang sekolah berganti nama dengan nama Jepang yakni Chugakko.Pada tahun 1945 ketika kemerdekaan sudah diproklamasikan, sekolah ini berganti nama menjadi SEKOLAH MENENGAH ( SM ) NEGERI di Probolinggo seperti tertera pada kopi buku rapot.

 

Namun, sumber lain menunjukkan bahwa pada tahun itu, sekolah ini sudah bernama SMP (Sekolah Menegah Pertama). Berdasarkan memori dan catatan Bp. Darapai seorang alumnus angkatan 1945, pada tahun 1945, sekolah ini telah memiliki lagu mars seperti tertulis di samping ini. Lokasi sekolah pada masa awal kemerdekaan dan masa agresi Belanda berpindah-pindah sesuai dengan kondisi sosial politik pada masa itu. Sebagai MULO, Chugakko dan awal masa sebagai sekolah kebangsaan, SMP Negeri 1 Probolinggo berlokasi di Markas Polres Probolinggo sekarang di Jalan dr.Saleh. Setelah agresi Belanda I tahun 1947, saat Kota Probolinggo praktis di bawah pengawasan Belanda, atas perintah Belanda, sekolah dipindahkan ke bekas Noormal School (Sekolah Guru), sekarang markas Bataliyon Zipur 510 utara jalan, di Jalan Raya Sukarno-Hatta. Kepindahan ini sekaligus menandai kepindahan status sekolah dari sekolah nasional menjadi sekolah Federal Belanda dengan durasi sekolah selama empat tahun. Adapun lokasi sekolah lama di Jalan dr. Saleh dialih-fungsikan menjadi markas polisi sampai sekarang.

Sekolah Federal ini tidak bedomisili lama di bekas Noormal School. Lagi-lagi untuk kepentingan agresor Belanda, pada tahun 1949 (mungkin awal tahun), sekolah ini dipindahkan ke Jalan dr. Sutomo sekarang, tepatnya di kompleks rumah yang sekarang bernomor 48. Bekas sekolah Federal ini di Jalan Sukarno-Hatta dialih-fungsikan menjadi markas tentara.

Hidup sekolah ini di Jalan dr. Sutomo tidak berlangsung lama. Pada tahun 1949 itu juga (diperkirakan akhir tahun), sekolah ini dipindahkan lagi ke bekas HCS (Holland Chiniesche School), yaitu sekolah Belanda untuk kaum Cina, yang berlokasi di SMP Negeri 1 Probolinggo yang sekarang tetapi waktu itu menghadap ke Jalan dr. Saleh. Pada tahun 1950, atas instruksi Presiden RI Soekarno di Jogjakarta, seluruh sekolah menegah pertama harus berdurasi tiga tahun sehingga pada tahun itu dilakukan ujian dua kali yakni untuk kelas empat dan kelas tiga. Instruksi itu sekaligus menandai berakhirnya masa hidup sekolah Federal Belanda yang berdurasi empat tahun.

Sekolah ini adalah sekolah perjuangan. Konon digambarkan oleh para alumni, bahwa mereka ikut berjuang merebut dan mempertahankan kemerdekaan dan kedaulatan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Akibat dari perjuangan para siswa ini, banyak diantara mereka yang terpaksa meninggalkan sekolah pada  kurun waktu tertentu untuk berjuang/bergerilya dan baru kembali lagi ke sekolah beberapa saat kemudian. Beberapa diantara mereka harus rela diturunkan kelasnya akibat perjuangannya ini tanpa keluhan sedikitpun.

Semangat perjuangan pendahulu kita itu, dengan motto “agar dapat berguna ‘tuk nusa dan bangsa”, seperti syair lagu mars era 45-an yang tertuang pada kopi di atas, menjadi tradisi yang dilestarikan dan dikembangkan penerusnya dengan dinamis, dan diharapkan terus dilestarikan sebagai penyemangat juang bagi generasi sekarang; walaupun implementasinya berbeda bentuknya.

Pada masa kemerdekaan, sekolah sempat berganti nama menjadi SLTP (Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama), dan kembali menjadi Sekolah Menegah Pertama (SMP) setelah era Otonomi Daerah.

Sebagai SMP Negeri tertua di kawasan Probolinggo sekolah ini pernah menjadi sekolah induk bagi banyak sekolah negeri filial yang baru didirikan. Tercatat SMP Negeri 5, SMP Negeri 3, SMP Negeri 6, SMP Negeri 10 Kota Probolinggo dan SMP Negeri Tongas, SMP Negeri Patalan dan SMP Negeri Sukapura di Kabupaten Probolinggo adalah SMP-SMP yang pada awalnya adalah sekolah binaan SMP Negeri 1 Probolinggo.

Sedikitnya dokumen sejarah yang ada dan kami peroleh, tidak menghalangi niat kami untuk berani menuliskan  sejarah singkat sekolah ini. Karenanya, tentu riwayat ini banyak sekali kekurangannya. Kiranya, para alumni yang mempunyai kaitan sejarah, dan pihak-pihak lain yang memiliki informasi lebih tentang sejarah sekolah ini, dapatnya memberikan tambahan informasi yang sangat kita perlukan.