Home » Kongkow » Biologi » Pengertian dan Macam-macam Inhibitor Enzim

Pengertian dan Macam-macam Inhibitor Enzim

- Senin, 07 Maret 2022 | 08:00 WIB
Pengertian dan Macam-macam Inhibitor Enzim

Setelah mempelajari tentang cara kerja enzim kita juga akan mengetahui bahwa enzim juga dapat dipengaruhi oleh beberapa factor. Faktor ini bisa berpengaruh baik bahkan buruk jika tidak sesuai dengan porsinya. Namun ada salah satu faktor yang fungsinya memang benar-benar untuk menghambat kerja enzim. Dia adalah Inhibitor.

Apa itu inhibitor dan apa saja macam-macamnya?

Inhibitor adalah suatu senyawa yang dapat menghambat laju reaksi suatu enzim. Inhibitor bekerja dengan cara berikatan dengan enzim sehingga membuat enzim menjadi rusak atau tidak cocok dengan substratnya.

Macam-macam Inhibitor?

Berdasarkan kestabilannya, inhibitor dibedakan menjadi inhibitor inhibitor irreversible dan reversible.

a. Inhibitor irreversibel

Inhibitor irreversibel adalah inhibitor yang reaksi kimianya berjalan satu arah atau tidak dapat balik, dimana setelah inhibitor mengikat enzim, inhibitor tidak dapat dipisahkan dari sisi aktif enzim. Keadaan ini menyebabkan enzim tidak dapat mengikat substrat atau inhibitor merusa k beberapa komponen (gugus fungsi) pada sisi katalitik molekul enzim.  

Contoh Inhibitor Irreversible adalah PMSF. PMSF dapat berikatan kovalen dengan kompleks enzim. PMSF biasanya digunakan dalam kelarutan protein untuk menonaktifkan protease yang mencerna protein.

Banyak obat esensial dibuat dengan Inhibitor Irreversible. Contoh obat inhibitor enzim seperti penisilin. Penisilin adalah antibiotik yang dapat membunuh bakteri, berikatan dengan enzim transpeptidase dan mencegah sintesis dinding sel bakteri.

Contoh lain adalah aspirin. Aspirin membentuk ikatan kovalen dengan enzim cycloxygenase, yang mengarah pada penurunan proses inflamasi.

b. Inhibitor reversibel

Inhibitor reversibel adalah inhibitor yang reaksi kimianya berjalan dua arah atau dapat balik, bekerja dengan mengikat sisi aktif enzim melalui reaksi reversibel dan inhibitor ini dapat dipisahkan atau dilepaskan kembali dari ikatannya.

Contoh Inhibitor Reversible adalah EDTA. EDTA merupakan senyawa inhibitor bagi enzim golongan protease logam karena kemampuannya dalam mengelat ion logam.

Baca Juga :

Sifat-sifat Enzim dan Penjelasannya

Cara Kerja Enzim dan Faktor yang Mempengaruhi Enzim

Kemudian Inhibitor Reversible juga terbagi menjadi 3 berdasarkan cara mempengaruhi reaksi yaitu diantaranya inhibitor kompetitif dan inhibitor non kompetitif.

a. Inhibitor Kompetitif

Inhibitor Kompetitif  adalah molekul penghambat yang bersaing dengan substrat untuk mendapatkan sisi aktif enzim. Namun setelah inhibitor menempati sisi aktif, enzim bebas dan produk tidak segera terbentuk, sehingga jumlah enzim atau kompleks enzim substrat berkurang.

Pada inhibitor kompetitif, kelajuan maksimal reaksi tidak berubah, namun memerlukan konsentrasi substrat yang lebih tinggi untuk mencapai kelajuan maksimal tersebut, sehingga meningkatkan Km.

Contoh Inhibitor kompetitif adalah metotreksat  untuk enzim dihidrofolat reduktase. 

b. Inhibitor Non Kompetitif

Inhibitor Non Kompetitif adalah penghambat yang dapat berikatan dengan enzim maupun dengan kompleks enzim-substrat. Jika inhibitor menempel pada enzim, maka struktur sisi aktif enzim akan berubah namun substrat masih bisa menempel pada sisi aktif, tetapi kerja enzim tidak dapat terlaksana. Pada inhibitor non-kompetitif, harga Vmax akan meningkat sementara harga Km tetap.

c. Inhibitor Un Kompetitif

Inhibitor un kompetitif adalah inhibitor yang tidak dapat berikatan dengan enzim bebas, namun hanya dapat berikatan dengan komples ES. Kompleks EIS yang terbentuk kemudian menjadi tidak aktif. Jenis inhibitor ini sangat jarang, namun dapat terjadi pada enzim-enzim multimerik. Pada inhibitor un-kompetitif, Vmax akan menurun dan Km akan menurun juga.

 

Inhibitor Alosterik

Inhibitor allosterik mengikat enzim, mendorongnya untuk mengambil bentuk yang tidak aktif.

Semua penghambatan nonkompetitif adalah penghambatan alosterik, tetapi tidak semua penghambatan alosterik adalah penghambatan nonkompetitif karena bentuk tertentu dari penghambatan alosterik dapat mencegah substrat dari mengikat ke situs aktif. Dengan demikian dapat berupa nonkompetitif atau kompetitif.

Jadi Inhibitor alosterik adalah jenis regulasi enzimatik di mana inhibitor mengikat ke situs selain situs aktif. Penghambatan alosterik dapat bersifat kompetitif, tidak kompetitif atau campuran. 

 

Inhibitor Umpan Balik

Inhibisi umpan-balik adalah peng-off-an suatu jalur metabolisme oleh produk akhirnya yang bertindak sebagai inhibitor suatu enzim di dalam jalur tersebut.

Peraturan   umpan   balik   mengacu   kepada   keadaan   dimana   produk   akhir   suatu   jalur metabolisme mengontrol kecepatan sintesisnya. Jenis pengaturan ini biasanya berlangsung pada tahap pertama yang dilakukan jalur bersangkutan, atau di langkah awal jalur. Pengaturan ini   juga   terjadi   di   titik-titik   percabangan   metabolik.   Pengaturan   umpan   balik   sering memanfaatkan sifat enzim alosterik karena inhibitor atau aktivator alosterik tidak harus mirip dengan substrat atau berikatan di tempat aktif.

Contoh Inhibitor umpan balik adalah Inhibisi jalur katabolik penghasil penghasil ATP melalui pengikatan secara alosterik ATP dengan suatu enzim.

Simak Video Berikut Ini.

Sumber :
Cari Artikel Lainnya