Home » Kongkow » Tahukah Kamu » Apa Fungsi dan Manfaat Penting Elektrolit Bagi Tubuh?

Apa Fungsi dan Manfaat Penting Elektrolit Bagi Tubuh?

- Senin, 14 Maret 2022 | 14:30 WIB
Apa Fungsi dan Manfaat Penting Elektrolit Bagi Tubuh?

Apa itu elektrolit? Apa manfaat dan peran penting elektrolit bagi tubuh kita?Elektrolit merupakan mineral dalam darah dan cairan lainnya dalam tubuh yang membawa muatan listrik, bisa berupa kalsium, klorida, magnesium, fosfor, kalium, natrium serta garam termasuk klorida, bikarbonat dan fosfat. Muatan-muatan listrik tersebut sangat diperlukan untuk mengatur kadar air dalam tubuh, menjaga keseimbangan PH tubuh, dan berperan penting dalam fungsi otot dan fungsi-fungsi lainnya dalam tubuh.

Tubuh bisa kehilangan elektrolit lewat keringat dan urin. Bila tubuh kehilangan elektrolit, disarankan untuk meminum cairan pengganti yang mengandung elektrolit, misalnya air kelapa, bukan air putih biasa karena air putih tidak mengandung elektrolit.

Mengapa elektrolit penting bagi tubuh?
Elektrolit diperlukan untuk menjaga sel-sel tubuh dan berbagai fungsi penting dalam tubuh agar dapat berjalan normal. Elektrolit seperti natrium, kalium, dan lain-lain sangat penting dalam membantu sel untuk menghasilkan energi dan menjaga stabilitas dinding sel, sehingga dapat berfungsi sebagaimana mestinya.

Keseimbangan elektrolit di dalam dan luar sel haruslah dijaga. Jika keseimbangan ini terganggu, maka sel tubuh akan mengalami dehidrasi (kehilangan cairan), dimana pada kasus yang cukup ekstrim dapat menimbulkan kerusakan atau kematian sel. Contoh elektrolit yang berada di luar sel adalah natrium, kalsium klorida dan bikarbonat. Sementara, elektrolit yang ada di dalam sel contohnya adalah kalium, magnesium dan fosfat.

Elektrolit berguna dalam berbagai fungsi penting dalam tubuh manusia. Elektrolit diperlukan untuk menghasilkan listrik, membantu menggerakkan air dan cairan dalam tubuh, serta dibutuhkan dalam berbagai kegiatan/fungsi lainnya dalam tubuh.
Agar fungsi penting dalam tubuh manusia tetap bisa berjalan normal, maka keseimbangan elektrolit dalam tubuh tidak boleh terganggu. Jika keseimbangan elektrolit dalam tubuh terganggu, maka dapat menimbulkan dampak yang cukup serius yaitu sampai menimbulkan kematian.

Penyebab terganggunya keseimbangan elektrolit tubuh
Ada beberapa hal yang dapat mengganggu keseimbangan elektrolit tubuh, yaitu:

  • Terlalu banyak minum
    Terlalu banyak minum (termasuk minum air putih) dapat mengganggu keseimbangan elektrolit tubuh. Ketika kita terlalu banyak minum (cairan yang masuk ke dalam tubuh terlalu banyak), maka frekuensi untuk buang air kecil akan meningkat. Saat buang air kecil, elektrolit tubuh ikut keluar bersama urin. Bila frekuensi buang air kecil meningkat, maka jumlah elektrolit yang keluar bersama urin juga akan meningkat. Akibatnya, tubuh bisa kehilangan sejumlah elektrolit tertentu dan keseimbangan elektrolit tubuh akan terganggu. Inilah salah satu alasan mengapa kita dianjurkan untuk minum air dalam jumlah yang cukup (tidak terlalu banyak), agar keseimbangan elektrolit tubuh dapat terjaga.

     

  • Penggunaan obat yang bersifat laksatif dan diuretik
    Obat yang bersifat laksatif (pencahar) dan diuretik (meningkatkan sekresi urin) juga dapat mengganggu keseimbangan elektrolit tubuh. Obat-obat tersebut dapat meningkatkan frekuensi buang air besar (BAB) dan buang air kecil (BAK). Semakin sering BAB dan BAK, maka akan semakin banyak cairan elektrolit yang ikut keluar bersama dengan tinja dan urin.

     

    Obat-obat yang bersifat diuretik dan laksatif sering dipakai oleh mereka yang ingin diet ekstrim (ingin cepat langsing), penderita bulimia, dan mereka yang sembelit (susah buang air besar). Namun, obat-obat yang bersifat diuretik dan laksatif tersebut tidak boleh digunakan sembarangan, harus tetap sesuai petunjuk medis/dokter.

    Pemakaian obat pencahar dan diuretik dalam jumlah tak terkendali dapat menyebabkan tubuh mengalami dehidrasi. Saat dehidrasi, berarti sudah banyak cairan elektrolit tubuh yang hilang dan ini beresiko tinggi menyebabkan berbagai macam efek samping seperti pusing, kelelahan, pingsan, gagal jantung, bahkan pada kasus yang cukup berat bisa sampai menyebabkan kematian.

  • Olahraga atau aktivitas fisik yang berat
    Olahraga atau aktivitas fisik yang terlalu berat juga dapat mengganggu keseimbangan elektrolit tubuh. Semakin berat aktivitas, maka akan semakin banyak keringat yang keluar, dan berarti pula akan semakin banyak elektrolit tubuh yang keluar (hilang), karena elektrolit tubuh dapat ikut keluar bersama dengan keringat. Oleh karena itu, setelah melakukan olahraga atau aktivitas fisik yang cukup berat, disarankan untuk banyak minum cairan elektrolit, misalnya air kelapa sebagai pengganti elektrolit tubuh yang hilang.

Elektrolit apa saja yang penting bagi tubuh?

  • Kalsium
    Sebagian besar (hampir 99%) kalsium dalam tubuh terdapat pada tulang dan gigi, sisanya adalah dalam bentuk elektrolit. Elektrolit yang berupa kalsium berfungsi mengatur fungsi sel, detak jantung dan pembekuan darah.
    Kecukupan harian yang dianjurkan untuk kalsium adalah antara 1000-1300 mg per hari, yang dapat berasal dari susu dan produk susu, sayuran hijau seperti bayam, brokoli, kacang-kacangan, ikan, kedelai dan produk kedelai seperti tempe dan tahu.

     

    Terganggunya keseimbangan elektrolit kalsium dalam tubuh menimbulkan:

    1. Hiperkalsemia (terlalu banyak kalsium dalam tubuh)
    Penyebab hiperkalsemia bisa karena adanya gangguan pada ginjal, karena tumor paratiroid atau tumor lainnya seperti tumor pada payudara. Penyebab lainnya, bisa juga karena terlalu banyak kadar vitamin A dan D dalam tubuh. Hiperkalsemia menyebabkan batu ginjal, nyeri pada perut, dan gangguan irama jantung.

    2. Hipokalsemia (terlalu sedikit kalsium dalam tubuh)
    Biasanya dihubungkan dengan terjadinya gangguan makan. Penyebabnya karena kekurangan hormon paratiroid. Gejala yang muncul, lelah, keram otot, gangguan irama jantung.

  • Natrium
    Natrium adalah ion positif penting yang berada di luar sel. Fungsinya untuk mengatur volume cairan di dalam sel dan juga volume plasma darah. Natrium sangat penting dalam membantu fungsi saraf, otot, dan otak. Natrium juga berperan penting dalam mengontrol dan menjaga keseimbangan asam-basa tubuh.

    Tubuh tidak boleh sampai kekurangan elektrolit natrium. Kekurangan natrium akan menyebabkan terjadinya Hiponatremia (kadar natrium rendah), yang beresiko tinggi menimbulkan kejang, koma, bahkan kematian. Di sisi lain, kelebihan natrium juga berbahaya karena dapat menyebabkan Hipernatremia yang beresiko menyebabkan timbulnya hipertensi (darah tinggi), dan penyakit-penyakit lainnya. Penyebanya adalah karena terlalu sering makan makanan yang mengandung kadar garam tinggi, kurangnya minum air putih, dan karena dehidrasi akibat diare dan muntah.

    Kecukupan natrium yang dianjurkan setiap harinya adalah sekitar 1.2 – 1.5 gram per hari (rekomendasi dari Institute of Medicine, Amerika Serikat). Asupan natrium dalam bentuk natrium klorida (garam meja) maksimal adalah 5 g per hari (rekomendasi dari WHO, 2012).

  • Magnesium
    Sebagian besar magnesium dalam tubuh manusia juga terletak pada tulang. Dan, sekitar 1% dari magnesium dalam tubuh terdapat pada cairan di luar sel. Magnesium merupakan elektrolit yang terlibat dengan berbagai kegiatan metabolisme dalam tubuh, termasuk relaksasi dari otot polos yang mengelilingi tabung bronkial di paru-paru, kontraksi otot rangka, dan eksitasi neuron di otak. Magnesium bertindak sebagai kofaktor dalam banyak aktivitas enzim tubuh, sehingga jika kadar magnesium kita sangat rendah dapat membahayakan dan mengancam keselamatan jiwa.

     

    Terganggunya keseimbangan elektrolit magnesium dalam tubuh menimbulkan:

    1. Hipomagnesemia (terlalu sedikit magnesium dalam aliran darah)
    Dapat terjadi karena berbagai alasan, misalnya kurang mengonsumsi makanan yang mengandung magnesium, diare kronis, dan mengonsumsi obat-obatan diuretik. Hipomagnesemia menyebabkan tubuh kram, lemah, mengganggu sistem saraf, irama jantung, pusing, halusinasi, dan kejang.

    2. Hipermagnesemia (terlalu banyak magnesium dalam aliran darah)
    Paling sering terjadi pada pasien dengan gangguan fungsi ginjal (dimana ekskresi magnesium terbatas). Hipermagnesemia juga sering dikaitkan dengan hipokalsemia (rendahnya kadar kalsium) dan hiperkalemia (tingginya kadar kalium). Gejalanya Hipermagnesemia bisa berupa gangguan irama jantung, kelemahan otot, mual, muntah, dan kesulitan bernapas.

    Kecukupan magnesium per hari adalah antara 310 – 420 mg per hari, tergantung pada usia dan jenis kelamin. Sumber utama magnesium dalam makanan adalah sayuran berdaun hijau, kacang-kacangan (kacang polong atau kedelai), dan biji-bijian.

  • Kalium
    Kalium adalah kation yang paling penting dalam cairan dalam sel (terkonsentrasi di dalam sel-sel tubuh). Bersama dengan natrium, kalium bertanggung jawab untuk menjaga keseimbangan asam-basa dan cairan tubuh. Manfaat penting dari menjaga keseimbangan cairan tubuh adalah untuk mencegah dehidrasi dan keracunan.

    Elektrolit kalium bersama dengan kalsium berfungsi untuk mengatur aktivitas saraf dan otot tubuh. Kekurangan kalium (hipokalemia) dan kelebihan kalium (hiperkalemia) bisa menimbulkan efek yang berbahaya, diantaranya adalah bisa mengganggu fungsi jantung. Selain itu, kurangnya asupan kalium juga dapat memengaruhi cadangan glikogen tubuh.

    1. Hipokalemia (terlalu sedikit kalium dalam tubuh)
    Terjadi ketika tubuh kehilangan terlalu banyak kalium sebagai akibat dari muntah, diare, berkeringat, dan obat-obatan diuretik atau obat pencahar.

    2. Hiperkalemia (terlalu banyak kalium dalam tubuh)
    Merupakan situasi yang berpotensi mengancam jiwa karena bisa menimbulkan gangguan pada jantung. Penyebabnya yang paling sering adalah karena gagal ginjal, dimana kondisi ini membuat kalium tidak dapat dieksresikan dalam urin.
    Asupan minimal kalium untuk orang dewasa adalah 4700 mg per hari. Kalium sebagian besar dapat diperoleh dari makanan seperti buah-buahan, sayuran, daging segar dan produk susu.

Sumber :
Cari Artikel Lainnya