Home » Kongkow » Tahukah Kamu » Fakta-fakta Menarik Hidroponik

Fakta-fakta Menarik Hidroponik

- Rabu, 16 Februari 2022 | 08:00 WIB
Fakta-fakta Menarik Hidroponik

Hidroponik merupakan sistem menanam yang saat ini sudah mulai dikembangkan pada skala industri. Pada mulanya hidroponik hanya dilakukan oleh masyarakat untuk skala rumah tangga. Salah satu fakta hidroponik yang sudah terbukti adalah hidroponik menjadi salah satu solusi tepat untuk menciptakan produk sayur mayur yang lebih sehat. Simak ulasan lebih lengkap mengenai fakta-fakta menarik hidroponik.

fakta hidroponik

foto: pertanianku

Hidroponik dimulai sejak 1920

Pada akhir 1920-an, kata hidroponik dipilih oleh Dr.W. F. Gercke untuk menggambarkan metode penanaman tanaman pangan ataupun hias yang menggunakan larutan air. Jauh mundur ke belakang, yaitu pada 600 Sebelum Masehi (SM), taman gantung di Kota Babilonia adalah contoh aplikasi hidroponik pertama di dunia.

Pada 1940, tentara Amerika yang terlibat perang terpaksa harus menanam sayuran secara hidroponik sebagai sumber makanan mereka. Sepuluh tahun berikutnya, sistem hidroponik mulai diteliti oleh berbagai ilmuwan yang berasal dari Belanda, Jerman, dan Australia. Tujuan penelitian ini untuk memproduksi tanaman dengan hasil yang memuaskan.

Baca juga: 

Jenis-jenis Sistem Hidroponik

Perbedaan Sayur Hidroponik VS Organik

10 Contoh Tanaman Hidroponik Yang Cocok Dikembangkan Di Rumah

Pada 1960 terciptalah hidroponik dengan sistem irigasi tetes dan NFT. Hingga pada akhirnya, dari 1980 hingga sekarang hidroponik mulai dikenal oleh masyarakat dunia. Saat ini NASA sedang melakukan percobaan hidroponik menggunakan cahaya buatan agar dapat diterapkan di Mars.

Penggunaan air sebagai media tumbuh

Namanya saja hidro, maka tak jauh-jauh dari unsur air. Jika Anda beranggapan bahwa sistem hidroponik membutuhkan air dalam jumlah banyak karena selain menjadi sumber nutrisi, air juga harus menjadi media tumbuh, Anda salah. Pemakaian air dalam instalasi hidroponik hanya sebanyak 1/10 dari air yang digunakan pada sistem pertanian konvensional.

Produksi lebih banyak

Rata-rata hasil tomat yang ditanam secara hidroponik akan meningkat hingga 18 kali lebih banyak ketimbang tomat yang ditanam secara konvensional.

Tidak ada residu bahan kimia

Penggunaan hidroponik akan mengurangi bahkan tidak ada sama sekali residu bahan kimia yang tertinggal pada tanaman.

Nilai gizi

Fakta hidroponik yang tak kalah mencengangkan adalah sayuran yang dihasilkan dari hidroponik 150 persen lebih bergizi dibandingkan sayuran yang dihasilkan dari pertanian konvensional.

Cari Artikel Lainnya