Home » Kongkow » Materi » Pengertian Zat aditif, Fungsi & Contohnya Lengkap

Pengertian Zat aditif, Fungsi & Contohnya Lengkap

- Senin, 26 Agustus 2019 | 14:00 WIB
Pengertian Zat aditif, Fungsi & Contohnya Lengkap

Zat aditif yang dimaksud ialah zat adiktif berupa makanan. Zat aditfi makanan merupakan zat yang sengaja ditambahkan dalam produk olahan pangan untuk menambah warna,cita rasa,tampilan, ataupun daya simpan produk. Zat aditif makanan dibedakan menjadi zat pengawet, zat pemanis,zat pewarna, zat penyedap, dan zat aditif lainnya.

A. Zat pengawet

      Zat pengawet digunakan untuk pertumbuhan mikroba sehingga olahan pangan dapat bertahan lebih lama. Contohnya yaitu natrium benzoat, asam benzoat, garam dapur, asam asetat, natrium nitrit, asam propionat, dan asam tatrat. Ada pula bahan-bahan tambahan nonpangan yang berbahaya dan ditambahkan dalam olahan pangan, tapi sering digunakan untuk bahan pengawet makanan. Seperi boraks dan formalin.

        Formalin sering disalahgunakan untuk membuat mi basah dan membuat tahu serta mengawetkan daging ayam potong, dan ikan. Formalin yang masuk dalam tubuh dapat menyebabkan iritasi lambung,muntah, alergi, kencing bercampur darah sampai berak bercampur darah. Penggunaan boraks dalam jumlah yang banyak juda dapat mengakibatkan urinaria,koma, demam, depresi, dan gangguan saraf

B. Zat pemanis

      Pemanis alami yang sering digunakan yaitu gula pasir, gula merah, dan madu. Sedangkan zat pemanis sintetis yang sering digunakan yaitu sakarin, aspartam, siklamat dan sorbitol. Pemanis sintetis cocok dikonsumsi oleh seseorang yang menjalani diet gula, seperti diabetes melitus karena pemanis sintetis tidak mempunyai kalori dan nilai gizi.

C. Zat pewarna

     zat pewarna dapat dibedakan menjadi dua yaitu zat pewarna alami dan zat pewarna sintetis. Cermati tabel dibawah

warna Pewarna alami Sumber pewarna alami Pewarna buatan
kuning kurkumin kunyit tartrazin
      hijau         klorofil Daun suji Fast green, lissamine green,FCF
Orange Beta karoten wortel Sunset yellow FCF
merah kapxantin Cabai merah Eritrosin, karmoisin
biru Indigotine, brilliant blue

      Selain itu ada juga pewarna nonpangan yaitu pewarna tekstil yang disalahgunakan untuk pewarna makanan. Seperti rhodamin B memberi warna merah sedangkan methanil yellow memberi warna kuning. Penggunaan pewarna tekstil pada makanan dapat mengakibatkan iritasi kulit, iritasi mata, iritasi saluran pencernaa, keracunan, dan kerusakan ginjal.

D. Zat penyedap rasa dan pemberi aroma

     Zat penyedap rasa adalah zat tambahan yang ditambahkan pada makanan guna menambah cita rasa makanan. Misalnya MSG(MONOSODIUM GLUTAMAT). MSG mengandung asam glutamat dan gamma asam aminobutrat. Asam glutamat dapat meningkatkan transmisi sinyal otak, sedangkan gamma asam aminobutrat dapat menurunkan transmisi sinyal otak. Dengan demikian mengkonsumsi MSG berlebih dapat merusak kesetimbangan transmisi sinyal dalam otak dan menyebabkan chineese restaurant sindrom. Zat penyedap aroma merupakan bahan-bahan yang sering ditambahkan dalam kanan dan minuman untuk memberikan aroma buah-buahan.

E. Zat aditif lainnya

  • Antikempal, seperti aluminium silikat, kalsium silikat, magnesium oksida, dan magnesium silikat.
  • Pengatur keasaman, seperti asam laktat dan asam sitrat.
  • Antioksidan ditambahkan untuk mencegah ketengikan makanan. Seperti vitamin E, vitamin C, BHA, dan BHT.
  • Pengembang, seperti fermipan dan soda kue(natrium bikarbonat)
  • Pengeras, seperti kalisum karbonat dan aluminium sulfat
  • Pengemulsi, seperti lesitin dan polifosfat

Zat aditif selain digunakan dalam makanan, bahan kimian juga digunakan dalam produk rumah tangga. Berikut ini penjelasan bahan kimia dalam produk rumah tangga dan dampak yang diakibatkannya.

A. Bahan kimia dalam pewangi

      Bahan kimia yang digunakan dalam pewangi merupakan larutan hidroalkohol dicampur dengan alkohol dan senyawa ester. Jika senyawa ester tertelan maka dapat mengakibatkan rasa kantuk dan penekanan fungsi otak.selain itu, pewangi juga sering ditambahkan benzaldehid, aseton, benzil asetat, dan benzil alkohol. Benzaldehid dapat mengakibatkan iritasi kulit, mata, mulut dan tenggorokan serta efek narkotika. Aseton dapat menyebabkan kekeringan pada mulut dan tenggorokan kerusakan pita suara serta depresi. Benzil asetat bersifat karsinogen. Benzil alkohol dapat mengakibatkan iritasi saluran pernapasan dan penurunan tekanan darah.

B. Bahan kimia dalam pembersih

      bahan pemersih adalah sampo, detergen,  sabun, pasta gigi dan karbol. Detergen  menggunakanbahan kimia ABS(alkil benzena sulfonat) dan LAS(linear alkil sulfonat). ABS sukar terurai oleh mikroorganisme seehingga dapat menyebabkan pencemaran tanah dan air. LAS adalah jenis surfaktan yang mudah diuraikan oleh bakteri karena memiliki struktur lantai karbon lurus.bahan aktif yang digunakan dalam pasta gigi yaitu natrium nauril sulfat sebagai pembersih dan bahan abrasif berupa kalsium hidrogen fosfat,kalsium barbonat. Bahan aktif dalam sampo berupa sarfaktan natrium lauril eter sulfat atau natrium eter sulfat. Bahan aktif sabun yaitu natrium stearat. Karbol menggunakan bahan aktif berupa fenol(asam karbolat) dan asam klorida untuk membunuh  kuman.

C. Bahan kimia dalam pemutih

       Bahan pemutih dibedakan menjadi dua, yaitu pemutih pakaian dan pemutih kulit. Bahan kimia yang digunakan dalam pemutih kulit adalah hidrokuinon dan tretinoin. Pemakaian hidrokuinon dalam jangka panjang akan menyebabkan munculnya benjolan kekuningan pada kulit dan jika termakan dapat keracunan dan kerusakan sel darah merah. Pemakaian tretinoin yang berlebihan juga dapat menyebabkan kulit kemerahan, pedih kering, dan gatal. Bahan kimia pemuth dalam pakaian adalah natrium hipoklorit(NACIO). Bahan kimia jenis ini tidak boleh tercampur dengan detergen karena dapat menghasilkan gas kloriin yang jika terhirup akan menyebabkan iritasi tenggorokan dan kerusakan pernapasan.

D. Bahan kimia dalam pestisida

      Pestisida merupakan bahan kimia yang digunakan untuk mengedalikan hama tanaman. Jenis-jenis pestisida berdasarkan jenis hama yang akan dibasmi antara lain:

  • herbisida(gulma)
  • insektisida(serangga)
  • fungisida(jamur dan cendawan)
  • nematisida(cacing)
  • bakterisida(bakteri dan virus)
  • rodentisida(hewan pengerat)

Demikianlah ulasan mengenai zat aditif semoga bisa bermanfaat dan lebih menambah wawasan anda.

Cari Artikel Lainnya