Berita
List
Daftar
0



6 years 'ago'
Hujan yang Kurindukan

Hujan di awal masuk sekolah di sma di semarang, pagi itu setelah sarapan aku berpamitan untuk berangkat ke sekolah. Aku menuju sekolah menggunakan payung berwarna abu-abu dan jaket hitam. Karena aku berangkat terlalu pagi aku memutuskan untuk mampir di sebuah taman, lebih tepatnya di gazebo dekat taman. Ketika sampai di depan gazebo aku melihat seorang siswi yang juga berteuh sambil membaca sebuah novel, kulitnya putih, rambutnya panjang hitam, berkacamata dan menggunakan jaket merah. Aku memilih duduk sedikit jauh darinya dan mendengarkan musik menggunakan earphoneku dan menggambar sesuatu di buku seketsa, ya… Karena aku memang hobi menggambar.

Satu jam sebelum jam masuk sekolah, aku berdiri untuk berjalan menuju sekolah. Aku merapikan dahulu buku dan earphoneku lalu melanjutkan berjalan dengan salah satu tangan memegang payung dan satu tangan lagi masuk ke saku jaket. Dan kulihat siswi tadi juga berdiri dan membuka payung lalu berjalan pergi ke arah yang sama denganku, dan aku berjalan sedikit jauh di belakangnya, dan ternyata dia satu sekolah denganku namun aku merasa belum pernah melihatnya, dan aku mencoba tidak mempedulikanya.

Aku berjalan menuju kelas dan kembali mendengarkan musik sembari menunggu jam masuk tiba. Ketika waktu masuk sudah tiba tanpa kusangka wanita tadi masuk bersama wali kelas dan dia adalah murid pindahan namanya hana, hana wulandari. Oh iya… Namaku arya kurniawan. Hana adalah pindahan dari jogja dia pindah karena pekerjaan ayahnya yang membuatnya sering pindah-pindah sekolah.

Jam 15.00 adalah jam yang paling kutunggu, karena jam 15.00 yaitu waktunya pulang. Aku pulang bersama dengan teman lamaku namanya brian, rambutnya pendek, badanya gemuk, dan kami sama-sama penyuka anime sewaktu smp walaupun kami berbeda kelas namun kami masih akrab sama seperti dahulu. Di perjalanan pulang dia bertanya padaku tentang murid pindahan itu “Ar katanya di kelasmu ada murid pindahan ya? Dan katanya cewek, cantik gak?” bertanya dengan mata yang berbinar-binar dan membuatnya terlihat sekali jika dia jones, ya… Aku juga sih. “Em.. Lumayan” jawabku. Dengan wajah sedikit serius dia berkata “Jangan mendahuluiku!”. “Tenang saja tidak akan kok… Selama aku masih ingat itu, hehehe…” sahutku “Sial… Enak banget sih hidupmu… Sekelas sama cewek cantik” sambungnya “Jones lo…” jawabku dengan wajah datar, dan kami tertawa bersama.
Sesampainya di dekat taman yang tadi pagi, aku ke arah kiri dia ke arah kanan dan kami berpisah di sana.

Keesokan harinya aku bertemu lagi dengan murid pindahan itu di gazebo yang sama dan aku mencoba untuk berkenalan denganya, yang semula jarak duduk kami jauh semakin lama semakin dekat hingga tanpa sadar aku memiliki rasa padanya. Ketika kami sudah mulai akrab kami sering bertegur sapa di gazebo taman dan di sekolah, ternyata dia orang yang asik. Namun setelah 1 bulan kami berkenalan dia harus pindah sekolah dan aku gunakan saat terakhir itu untuk mengungkapkan perasaanku padanya. Namun aku masih belum berani, jadi aku menunggu hingga hari terakhirnya di kota ini. Dia berada di semarang masih seminggu lagi, dan ketika pagi tidak hujan aku tidak melihatnya berada di gazebo taman, jadi aku melewati taman dan berjalan menuju sekolah, sesampainya di sekolah aku bertanya padanya “Kok tadi kamu gak ada di taman kayak bisanya?”, “Ah.. Iya aku ke taman hanya di saat hujan saja, karena aku suka udara di saat hujan jadi aku menikmatinya di sana..” jawabnya. Setelah mengetahui itu aku ke taman hanya saat hujan dan pagi hari. Dan dihari terakhirnya berada di semarang aku benar-benar telah mengumpulkan keberanian untuk mengungkapkan perasaanku, dan ketik pagi tiba di taman dan di kala hujan aku berusaha untuk jujur kepadanya.

Ketika sampai gazebo aku disapa olehnya “Selamat pagi arya…” “Iya, selamat pagi juga…” jawabku. “Hana… Aku mau ngomong sesuatu ke kamu, karena ini hari terakhir kamu di semarang.” “Iya, mau ngomong apa?” sahutnya “Em… Kayaknya aku jatuh cinta sama kamu…” kataku “Ah masa?” tanyanya “Iya beneran…” jawabku “Em… Aku juga suka sama kamu” katanya dengan agak malu. Walaupun kami sudah saling memngungkapkan namun kami tidak pacaran karena dia tidak menginginkannya. Sayang sekali kami sudah sulit sekali untuk bertemu. Namun aku berterimkasih kepadanya atas kenangan indah yang dia berikan dikala hujan. Jadi setiap kali hujan aku selalu teringat kenangan kami.

Cerpen Karangan: Eitch kun

utakatikotak
0
utakatikotak
utakatikotak
utakatikotak