Perbedaan Siklus Litik dan Lisogenik pada Replikasi Virus

Oleh : Lintang Prisilia - 20 May 2022 11:00 WIB

Replikasi virus adalah istilah yang digunakan untuk menunjukkan pembentukan virus biologis selama proses infeksi di sel inang target. Virus terlebih dahulu harus menembus dan masuk ke dalam sel sebelum replikasi virus dapat terjadi.

Dari perspektif virus, tujuan replikasi virus adalah untuk memungkinkan reproduksi dan kelangsungan hidup jenisnya. Dengan menghasilkan banyak salinan genomnya dan mengemas salinan ini ke dalam virus, virus dapat terus menginfeksi inang baru.

Virus berkembangbiak dengan cara replikasi (perbanyakan diri) di dalam sel inang. Energi dan bahan untuk sintesis protein virus berasal dari sel inang. Asam nukleat virus membawa informasi genetik untuk menyandikan semua makromolekul pembentuk virus di dalam sel inang sehingga virus baru yang terbentuk memiliki sifat yang sama dengan virus induk.

Virus bereplikasi menggunakan dua mekanisme, yaitu siklus litik dan siklus lisogenik. Fase litik dan lisogenik adalah fase yang dilalui virus saat akan menginfeksi inangnya dan melakukan replikasi. Perbedaan antara litik dan lisogenik yaitu terletak pada Materi DNA virus akan menempel pada DNA sel inang saat vase Lisogenik.

Siklus Litik

Siklus litik adalah siklus reproduksi atau replikasi genom virus yang menyebabkan kematian sel inang. Istilah litik mengacu pada pecahnya sel inang akibat infeksi bakteri atau virus. Virus yang hanya bisa bereplikasi melalui proses litik disebut dengan virus virulen.

Siklus Lisogenik

Siklus lisogenik adalah siklus replikasi genom virus tanpa menghancurkan sel inang, namun virus berintegrasi ke dalam kromosom inang. Proses integrasi tersebut dinamakan profaga. Istilah lisogenin berasal dari mekanisme profaga yang bisa melisiskan sel inang dikarenakan ada pemicu lingkungan seperti radiasi atau zat kimia tertentu. Pada fase ini, bakteri akan berubah dari siklus lisogenik ke siklus lisis.

Tag

Artikel Terkait

Kuis Terkait

Video Terkait

Cari materi lainnya :