Home » Kongkow » Tahukah Kamu » Ternyata rasa gelisah ada manfaatnya juga

Ternyata rasa gelisah ada manfaatnya juga

- Jumat, 16 September 2016 | 19:08 WIB
Ternyata rasa gelisah ada manfaatnya juga

Semua orang pernah merasakan resah dan gelisah dalam hati. Ini memang salah satu kodrat yang dimiliki oleh manusia. Bedanya, ada orang yang mampu mengatasi kekhawatiran yang dirasakannya, ada pula yang gagal mengakhiri keresahannya.

Biasanya, orang disarankan untuk menghindari dan sesegera mungkin mengakhiri rasa gelisah. Caranya, antara lain, dengan teknik pernapasan yang diajarkan oleh Jane McGonigal, seorang perancang permainan Super Better, yang bisa menghentikan rasa gelisah dengan cepat.

Namun, banyak orang yang tidak menyadari bahwa sebenarnya rasa gelisah punya manfaat dalam kehidupan ini.

Willow Tree Counselling, sebuah biro konsultasi psikologi di Vancouver, Kanada, menyebutkan berbagai manfaat rasa gelisah yang jarang disadari oleh orang.

Memberi sinyal bahaya
Manusia harus merespons apa yang terjadinya di sekitarnya. Kemampuan menyesuaikan diri ini sudah dimiliki manusia sejak zaman purba. Ada zat kimia yang terpompa oleh tubuh jika memang kita harus melarikan diri dari bahaya. Semua itu bisa dipicu oleh rasa khawatir yang tercipta di dalam otak. Jika kita tidak mempunyai rasa khawatir, bukan tidak mungkin kita salah memprediksi apa yang akan terjadi di hadapan kita.

Meningkatkan pengetahuan dan kesadaran
Dalam sebuah penelitian, ilmuwan mensurvei lebih dari 100 mahasiswa dan mereka yang dinilai memiliki kekhawatiran dan stres dinilai lebih tinggi pada skala kecerdasan verbal.

"Ada kemungkinan bahwa orang yang cerdas secara verbal dapat mempertimbangkan peristiwa masa lalu dan masa depan dengan rinci dan mengarah ke rasa khawatir yang lebih intens," tulis penelitian.

Selain itu, terkadang orang yang rentan terhadap perasaan cemas cenderung mencurahkan lebih banyak energi untuk belajar sehingga mengarah pada tingkat kecerdasan yang lebih tinggi.

Meningkatkan motivasi
Kekhawatiran ternyata bisa menjadi katalis yang bisa mendorong kita untuk melakukan sesuatu. Biasanya kita mengalami kesedihan atau kekecewaan yang mendalam terlebih dahulu dan akhirnya kita melakukan perubahan drastis dalam hidup.

Memecahkan masalah besar
Biasanya, orang akan merasa cemas saat menghadapi beberapa kejadian besar seperti ujian, wawancara kerja, juga pernikahan. Namun, orang yang mudah cemas bisa menyiapkan diri untuk mengatasi situasi yang buruk.

Dalam sebuah penelitian yang dilakukan kepada orang yang sedang menunggu hasil ujian, mereka yang memiliki rasa cemas telah memiliki skenario terburuk seperti menghadapi kegagalan ujian. Mereka mampu merespons lebih produktif terhadap kabar buruk dan sangat senang dengan kabar gembira.

Peneliti menyebut pola pikir ini pesimisme defensif atau mengatasi dengan proaktif. Ini dianggap sebagai hal yang cukup baik.

Proaktif mengatasi masalah memungkinkan orang yang cemas merenungkan bagaimana mereka akan bertindak jika terjadi kekacauan. Kemudian jika tidak terjadi kekacauan, akan lebih mudah bagi mereka untuk bertindak dengan baik dan mengantisipasinya.

Rasa cemas memang tidak boleh menguasai Anda. Meski demikian, kegelisahan ternyata mempunyai manfaat juga. Orang yang cemas seharusnya tidak mengkhawatirkan hidup mereka sepanjang hari. Mereka seharusnya bisa menikmati hidup ini juga.

Mereka seharusnya mencari keseimbangan antara kebahagiaan dan kemungkinan munculnya rasa gelisah. Ibaratnya seperti orang yang sedang mencium bunga mawar yang indah. Mereka memang bisa mencium aroma bunga itu namun juga harus bersiap untuk tertusuk duri ketika mencium bunga mawar dengan ceroboh.

Cari Artikel Lainnya