Home » Kongkow » Tahukah Kamu » Tabel Nutrisi RDI dan RDA

Tabel Nutrisi RDI dan RDA

- Jumat, 15 Januari 2016 | 20:23 WIB
Tabel Nutrisi RDI dan RDA

Tabel Nutrisi RDI dan RDA
-Ahli-ahli gizi menggunakan takaran Recommended Daily Intake (RDI) yang dirilis oleh Food and Drug Administration (FDA) sebagai acuan nilai jumlah konsumsi nutrisi yang dibutuhkan oleh individu sehat. Selain itu, patokan lain adalah Recommended Dietary Allowence (RDA). RDA adalah jumlah zat gizi yang diperkirakan dapat memenuhi 97 persen – 98 persen kebutuhan gizi pada individu yang sehat berdasarkan umur dan jenis kelamin. Di sisi lain, nutrien biasanya di nilai dengan unit yang variatif yaitu: mg berarti milligram, ug berarti microgram, dan IU berarti International Units.

Berikut adalah tabel nutrisi RDI dan RDA, bagaimana mengonsumsi suplemen yang baik.
Vitamin A, cukup dikonsumsi sesuai dengan RDI (1000 RE atau 3330 IU). Vitamin A yang dikonsumsi lebih dari 10.000 IU meningkatkan risiko bayi lahir cacat.
Beta-Carotene, merupakan senyawa yang akan dirubah di dalam tubuh menjadi vitamin A, sehingga kemungkinan penumpukan vitamin A lebih sedikit. Hal ini juga menurunkan kemungkinan lahir bayi cacat. Disarankan untuk tidak mengonsumsi vitamin ini lebih dari 15.000 IU, karena dapat meningkatkan kejadian kanker pada pasien perokok.
Folic Acid. Konsumsi asam folat sebanyak 0.4 mg atau 400 ug akan menurunkan risiko kecacatan pada bayi seperti gangguan pada saraf tulang belakang dan timbulnya bibir sumbing. Asam folat juga berfungsi untuk menurunkan risiko penyakit jantung dan kanker usus besar.
Vitamin D, banyak terkandung dalam ikan, susu, dan kacang-kacangan. Untuk orang yang berusia di atas 50 tahun, disarankan untuk menambah suplemen vitamin D sebanyak 400 IU. Tujuan penambahan ini untuk mencegah osteoporosis.
Fosfor, dikonsumsi dalam batas maksimal 500 mg, karena fosfor banyak terkandung dalam makanan pokok.
Besi. 0-10 mg zat besi sudah cukup bagi orang yang tidak mengalami anemia ataupun gangguan perdarahan. Untuk anak-anak dan wanita yang masih dalam usia subur, dianjurkan untuk mengonsumsi 10 mg - 14 mg setiap hari, karena kelompok ini memiliki cadangan zat besi yang rendah. Terlalu banyak konsumsi zat besi akan menyebabkan konstipasi atau sulit buang air besar.
Tembaga dan Zinc. Mengonsumsi 9 mg zinc dan 2 mg tembaga dapat meningkatkan imunitas. Konsumsi zinc yang berberlebihan dapat menurunkan penyerapan tembaga dan bahkan dapat menekan imunitas tubuh.
Iodine, Manganese, Chloride, Molybdenum, Boron, Biotin, Asam Pantotenat, Nickel, Silicon, Tin, Vanadium. Sampai saat ini, belum ada penelitian yang berhasil membuktikan bahwa seseorang membutuhkan zat-zat ini dalam asupan makanan.
Cari Artikel Lainnya