Home » Kongkow » Sejarah » Sejarah Kerajaan Ternate: Masa Kejayaan, Keruntuhan, Silsilah Raja dan Peninggalan

Sejarah Kerajaan Ternate: Masa Kejayaan, Keruntuhan, Silsilah Raja dan Peninggalan

- Sabtu, 11 Desember 2021 | 11:00 WIB
Sejarah Kerajaan Ternate: Masa Kejayaan, Keruntuhan, Silsilah Raja dan Peninggalan

Kerajaan Ternate adalah kerajaan Islam di Maluku yang masih berdiri hingga saat ini. Kerajaan Ternate didirikan oleh Baab Mashur Malamo pada 1257 M. 

Namun diawal kesultanan dulunya masih bernama Kerajaan Gapi dan belum bercorak Islam.  Agama Islam mulai menyebar di Ternate pada abad ke-14 dan keluarga kerajaan baru memeluk Islam pada masa pemerintahan Raja Marhum (1432-1486 M).

Kerajaan Ternate mencapai puncak kejayaan ketika dipimpin oleh Sultan Baabullah (1570-1583 M). Selain berhasil memperluas wilayah kekuasaan kerajaan, memperkuat angkatan militer, dan memajukan perdagangan, Sultan Baabullah juga gigih melakukan perlawanan terhadap Portugis.

Baca juga: Sejarah Kerajaan Mataram Islam: Masa Kejayaan, Keruntuhan, Silsilah Raja dan Peninggalan

Meski sempat jatuh ke tangan VOC, Kerajaan Ternate masih ada hingga saat ini. Sultan Ternate sekarang bernama Sultan Syarifuddin Bin Iskandar Muhammad Djabir Sjah, yang menjabat sebagai sultan ke-49 sejak 2016.

Sejarah singkat Kerajaan Ternate

Kerajaan Ternate awalnya berasal dari keberadaan empat kampung yang masing-masing dikepalai oleh seorang kepala marga atau disebut Momole. Empat kampung tersebut kemudian sepakat membentuk kerajaan, tetapi kala itu raja dan rakyatnya belum diketahui agamanya.

Sejak zaman dahulu, Ternate dikenal sebagai penghasil rempah-rempah, sehingga penduduknya telah berhubungan dengan para pedagang dari Arab, Melayu, ataupun China. Seiring ramainya aktivitas perdagangan, ancaman dari para perompak pun semakin meresahkan.

Setelah dilakukan musyawarah, para Momole sepakat menunjuk Momole Ciko sebagai kolano atau raja mereka. Sejak 1257 M, Momole Ciko resmi menjadi raja pertama Kerajaan Ternate dengan gelar Baab Mashur Malamo.

Baca juga: Sejarah Kerajaan Makassar: Silsilah Raja, Masa Kejayaan, Keruntuhan, dan Peninggalan

Kerajaan ini terletak di Pulau Ternate, Provinsi Maluku Utara. Masuknya Islam ke Ternate Agama Islam mulai disebarkan di Ternate pada abad ke-14. Sedangkan keluarga kerajaan baru secara resmi memeluk Islam pada masa pemerintahan Kolano Marhum (1432–1486 M).

Hikayat Ternate menyebutkan bahwa ketika Kolano Marhum berkuasa, datang seorang alim dari Jawa bernama Maulana Husein yang mengajarkan membaca Al-Qur'an dan menulis huruf Arab. Hal itulah yang membuat raja, keluarga kerajaan, dan masyarakat Ternate semakin tertarik untuk memeluk Islam.

Kolano Marhum menjadi Raja Ternate pertama yang memeluk Islam, sedangkan putranya, Zainal Abidin, yang berkuasa antara 1486–1500 M mulai memberlakukan hukum-hukum Islam. Setelah bertransformasi menjadi kesultanan Islam, gelar kolano atau raja kemudian diganti dengan sultan.

Sultan Kerajaan Ternate

Berikut beberapa sultan dan Raja yang pernah memimpin Kerajaan Ternate, yakni:

1. Raja Marhum (1432-1486 M)

2. Sultan Zainal Abidin (1486–1500 M)

2. Sultan Bayanullah

 

3. Sultan Khairun

4. Sultan Babullah (1570-1583 M)

Baca juga: Sejarah Kerajaan Banten: Letak, Silsilah Raja, Masa Kejayaan, Keruntuhan, dan Peninggalan

Masa kejayaan Kerajaan

Ternate Pada abad ke-15, Kerajaan Ternate mengalami perkembangan pesat, terutama di bidang perdagangan dan pelayaran, berkat kekayaan rempah-rempahnya. Akan tetapi, kestabilan kerajaan sempat terancam ketika bangsa Portugis mulai menginjak tanah Ternate.

Sejak awal abad ke-16, sultan Ternate mulai melakukan perlawanan terhadap bangsa Portugis yang dirasa akan memonopoli perdagangan di wilayahnya. Terlebih lagi, Portugis telah mendirikan benteng yang diberi nama Benteng Sao Paulo di Ternate.

Setelah peperangan selama beberapa tahun, bangsa Portugis baru dapat dikalahkan dan diusir pada 1577 M, ketika Sultan Baabullah berkuasa. Kemenangan Ternate atas Portugis ini tercatat sebagai kemenangan pertama putra nusantara melawan kekuatan barat.

Selain itu, Sultan Baabullah (1570–1583 M) juga mengantarkan Kerajaan Ternate menuju puncak kejayaan. Di bawah pemerintahan Sultan Baabullah, wilayah kekuasaan Kerajaan Ternate membentang dari Maluku, Sulawesi Utara, Sulawesi Timur, Sulawesi Tengah, bagian selatan Kepulauan Filipina, dan Kepulauan Marshall di Pasifik.

Pencapaian tersebut membuat Sultan Baabullah dijuluki sebagai Penguasa 72 Pulau yang semuanya berpenghuni.

Baca juga: Sejarah Kerajaan Demak, Kerajaan Islam Pertama di Jawa

Kemunduran Kerajaan Ternate

Kerajaan Ternate mulai mengalami kemunduran setelah Sultan Baabullah wafat pada 1583 M. Tidak lama kemudian, Spanyol berani melakukan serangan dan berhasil merebut Benteng Gamulamu pada 1606 M.

Kehidupan politik Kerajaan Ternate pun semakin kacau saat VOC datang dan memenangkan persaingan melawan bangsa barat lainnya. Sejak saat itu, VOC memegang hak atas monopoli perdagangan dan mulai mendirikan benteng di Ternate.

Menjelang akhir abad ke-17, Kerajaan Ternate sepenuhnya berada di bawah kendali VOC. Hal inilah yang disebut-sebut sebagai penyebab runtuhnya Kerajaan Ternate, meskipun kerajaan ini tidak benar-benar hancur. 

Baca juga: Kerajaan Aceh Darussalam: Sejarah, Masa Kejayaan, Keruntuhan, Silsilah Raja dan Peninggalan

Peninggalan Kerajaan Ternate

- Istana Kesultanan Ternate

- Masjid Jami Kesultanan Ternate

- Kompleks pemakaman sultan Ternate

- Benda-benda peninggalan di Museum Kesultanan Ternate (alat-alat perang, singgasana raja, Al-Qur'an tulisan tangan raja)

Sumber : kompas.com
Cari Artikel Lainnya