Home » Kongkow » Tahukah Kamu » Sabun Memicu Risiko Infertilitas

Sabun Memicu Risiko Infertilitas

- Minggu, 13 Oktober 2019 | 06:00 WIB
Sabun Memicu Risiko Infertilitas

Kulit menyerap nutrisi penting tidak hanya melalui makanan, tetapi juga transdermal, yaitu apa yang langsung terpapar pada kulit. Sebagai organ utama tubuh, 60 persen yang dioleskan pada kulit akan akan diserap langsung ke dalam aliran darah.

Ini berarti segala sesuatu, seperti kandungan mineral, vitamin, bahkan bahan kimia beracun juga bisa diserap ke dalam aliran darah. Termasuk saat Anda membersihkan tubuh dari kotoran dan kuman dengan menggunakan sabun.

Sabun dapat mengupas minyak alami pada kulit, membuat kulit bersisik kadang kemerahan. Ada beberapa alasan yang bisa membuat Anda berhenti memakai sabun. Simak penjelasannya berikut ini,

1. Sabun dapat membuat Anda resisten terhadap antibiotik 
Sabun antibakteri mengandung zat kimia yang disebut triclosan, yang meskipun membunuh beberapa bakteri, masih juga diketahui menyebabkan mutasi genetik pada bakteri tertentu lainnya. Singkatnya, triclosan melindungi bakteri, bukan membunuh dan membuat bakteri menjadi lebih kebal terhadap antibakteri yang paling kuat.

2. Pemicu iritasi kulit
Keseimbangan pH alami kulit Anda adalah 7, sedangkan tingkat pembersih berbasis sabun adalah sekitar 10. Jauh lebih basa yang dapat menyebabkan iritasi kulit dan kekeringan.

3. Meningkatkan risiko infertilitas
Studi terbaru yang dilakukan oleh FDA pada tikus dan katak menunjukkan bahwa bahan-bahan berbahaya dalam sabun seperti triclosan cenderung mengganggu regulasi tubuh hormon tiroid. Jika penelitian yang sama berlaku pada manusia bahkan dari jauh, berpotensi menempatkan manusia di bawah risiko infertilitas, pubertas lebih awal dan obesitas.

4. Mengganjal kelenjar keringat
Berkeringat adalah cara alami tubuh untuk membuang racun dan menyerap oksigen. Aroma sabun Anda terdiri dari bahan kimia sintetis dan racun penyebab kanker. Ini tidak hanya mengganjal kelenjar keringat, tapi juga berdampak negatif pada sistem saraf dan menyebabkan alergi.

5. Merusak lingkungan
Risiko potensial lain menggunakan sabun adalah alasan ini. Semua bahan kimia dalam sabun berakhir di dua tempat, satu sistem pusat dan air tanah atau tanah lain. Bahan kimia tertentu seperti triclosan dan triclocarban tidak dapat terdegradasi dengan mudah, yang berarti bahan-bahan tersebut tidak pernah menguap, hilang. 

Setelah mengetahui efek samping dari sabun, mulailah beralih pada alternatif alami sebagai gantinya. Ada sabun yang semua bahannya terbuat dari bahan alami, dan dapat dibuat di rumah. Bebas dari zat beracun, biaya dan menyehatkan kulit.

Sumber :
Cari Artikel Lainnya