Home » Kongkow » Biologi » Proses Pembekuan Darah saat Luka oleh Keping Darah

Proses Pembekuan Darah saat Luka oleh Keping Darah

- Kamis, 14 Juli 2022 | 13:00 WIB
Proses Pembekuan Darah saat Luka oleh Keping Darah

Tubuh manusia memiliki cara tersendiri untuk mengobati luka, yaitu dengan respons berupa proses pembekuan darah atau koagulasi. Proses pembekuan darah atau koagulasi adalah kondisi di mana darah akan menggumpal untuk menghentikan perdarahan.

Saat terjadi perdarahan, entah itu sedikit atau banyak, tubuh akan langsung memberikan sinyal ke otak untuk melakukan proses pembekuan darah.

Baca juga:

Kelainan Sistem Peredaran Darah Manusia

Pembuluh Darah Manusia Beserta Fungsinya

Faktor koagulasi atau faktor pembekuan darah merupakan sejumlah protein yang berperan penting dalam reaksi pembekuan darah dan sebagian besar diproduksi di organ hati. Ada 13 faktor koagulasi dalam darah dan jaringan tubuh manusia, yaitu:

  • Faktor I: Fibrinogen
  • Faktor II: Protrombin
  • Faktor III: Trombokinase
  • Faktor IV: Kalsium
  • Faktor V: Proakselerin
  • Faktor VII: Prokonvertin
  • Faktor VIII: Plasmokinin
  • Faktor IX: Protromboplastin beta
  • Faktor X: Protrombinase
  • Faktor XI: Faktor PTA
  • Faktor XII: Faktor Hageman
  • Faktor XIII: Fibrinase

Lalu bagaimana proses terjadinya pembekuan darah oleh Keping Darah?

Ketika tubuh terluka dan mengeluarkan darah, artinya telah terjadi kerusakan pembuluh darah. Nah, saat itu pembuluh darah akan mengejang sehingga terjadi vasokonstriksi atau penyempitan pembuluh darah.

Pada bagian pembuluh darah yang rusak, trombosit menempel dan membentuk sumbatan agar tidak banyak darah yang keluar.

Keping-keping darah yang menempel dan jaringan yang terluka menjadi pemicu pengaktifan trombin dari protrombin dalam plasma darah. Protrombin adalah suatu zat yang larut dan dihasilkan di hati. 

Setelah itu, trombin akan mengubah fibrinogen yang larut ke dalam plasma darah dan menjadi fibrin yang berbentuk seperti benang halus.

Trombrin yang terbentuk akan mengkatalis perubahan fibrinogen menjadi benang-benang fibrin. Molekul fibrin sendiri akan menempel satu sama lainnya dan membentuk jaringan berserat untuk memperkuat sumbatan.

Jaringan protein fibrin ini menghentikan aliran darah dan membuat darah menjadi lebih padat, seperti gelatin ketika sudah dingin.

Setelah luka berangsur-angsur membaik, benang fibrin yang sebelumnya terbentuk pun akan hancur sehingga tidak ada lagi sumbatan pada luka.

Untuk memahami proses pembekuan darah dengan jelas, simak kesimpulannya dalam bentuk skema berikut.

Terjadi luka → trombosit pecah → keluarnya trombokinase → mengubah protombin → menjadi trombin → mengubah fibrinogen → menjadi benang fibrin → luka tertutup.

Sumber :
Cari Artikel Lainnya