Home » Kongkow » Biologi » Persamaan dan Perbedaan Antara Sel Prokariotik dengan Sel Eukariotik

Persamaan dan Perbedaan Antara Sel Prokariotik dengan Sel Eukariotik

- Selasa, 21 Juli 2020 | 14:12 WIB
Persamaan dan Perbedaan Antara Sel Prokariotik dengan Sel Eukariotik

Persamaan dan Perbedaan Sel Prokariotik dan Eukariotik

Persamaan dan Perbedaan Sel Prokariotik dan Eukariotik – Istilah sel berasal dari bahasa latin “cella” yang artinya ruangan kosong yang kecil, sehingga sel diartikan sebagai unit struktural dan fungsional terkecil dari makhluk hidup yang dapat melaksanakan kehidupan. Sel memiliki bentuk dan ukuran yang beragam. Jika dilihat dengan menggunakan mikroskop cahaya, maka yang terlihat pada sel hanyalah adanya struktur seperti membran sel, sitoplasma, dan organel tertentu lainnya.

Sel sendiri terbagi menjadi dua jenis, yaitu sel eukariotik dan prokariotik. Sel prokariotik biasanya terdapat pada organisme seperti bacteria dan archaea, sedangkan sel eukariotik terdapat pada protista, fungi, hewan, dan tumbuhan.

Persamaan Sel Prokariotik dan Eukariotik

Semua sel baik prokariotik maupun eukariotik memiliki beberapa kesamaan, diantaranya sebagai berikut.

  1. Memiliki DNA sebagai materi genetik
  2. Memiliki membran.
  3. Memiliki ribosom.
  4. Memiliki metabolisme dasar yang sama.

Perbedaan Sel Prokariotik dan Eukariotik

Selain memiliki persamaan, antara sel prokariotik dan sel eukariotik juga memiliki beberapa perbedaan, yaitu sebagai berikut.

Persamaan dan Perbedaan Sel Prokariotik dan Eukariotik

1. Letak DNA

Perbedaan yang utama antara sel prokariotik dan eukariotik dapat dilihat pada letak DNA-nya. Hal ini sebenarnya memang secara tidak langsung dijelaskan melalui nama sel tersebut.

Kata eukarotik, berasal dari dua kata dalam bahasa Yunani yaitu eu yang artinya sejati, dan karyon yang berarti dalam biji, yang maknanya mengacu pada nukleus. Yang mana, sebagian besar sel eukariotik memang memiliki DNA yang berada dalam organel yang dinamakan dengan nukleus dan dibatasi oleh membran gandas.

Selanjutnya, kata prokariotik juga berasal bahasa Yunani, yaitu kata pro yang artinya sebelum, dan krayon. Jadi, pada sel prokariotik, DNA berada di dalam nukleoid, yaitu wilayah yang tidak diselubungi oleh membran interior dari sel prokariotik, atau disebut juga dengan sitoplasma.

Sebutan sitoplasma juga digunakan pada sel eukariotik yang mengacu pada wilayah diantara nukleus dan membran plasma. Sitoplasma pada sel eukariotik memiliki bentuk yang khas dan terspesialisasi serta tersuspensi dalam sitosol. Maka, ada atau tidaknya nukleus sejati merupakan salah satu contoh dari perbedaan kompleksitas diantara sel prokariotik dan eukariotik.

2. Bentuk DNA

DNA pada sel prokariotik memiliki bentuk seperti sirkuler yang menunjukkan bahwa DNA ini hanya berputar-putar saja dan berakhir di tempat yang sama dimana DNA tersebut awalnya berada. Sedangkan pada sel eukariotik memiliki 2 bentuk DNA, yaitu linier dan sirkuler. DNA sel yang berbentuk sirkuler pada sel eukariotik dapat ditemukan pada organel tertentu, seperti mitokondria dan kloroplas.

DNA yang merupakan kepanjangan dari Deoxyribonucleic Acid memiliki peran dalam menyimpan dan menyandi instruksi-instruksi biomolekul yang sangat penting untuk pertumbuhan, perkembangan, dan fungsi organisme.

3. Membran Inti

Membran inti hanya ada di sel eukariotik, sedangkan sel prokariotik tidak memilikinya. Membran inti adalah suatu membran ganda fusfolipid yang menyelimuti seluruh bagian inti sel. Membran ini juga memisahkan bagian inti dengan sitoplasma sel.

Pada sel prokariotik, peranan membran inti yang terdiri dari molekul lipid dan protein ini sebenarnya adalah untuk melindungi materi genetik yang terkandung di dalam inti sel (nukleus) dari lingkungan di sekitar sel. Selain itu, membran inti ini juga berperan sebagai pengatur keluar masuknya berbagai zat ke dalam sel.

4. Ukuran sel

Ukuran adalah aspek yang penting yang mempengaruhi fungsi sel. Sel dengan ukuran terkecil dapat ditemui pada bakteri (mikroplas) dengan diameter sekitar 0,1 hingga 1,0 µm. Meskipun ukurannya sangat kecil, namun sel mikroplas ini sudah memiliki DNA yang cukup untuk mengolah metabolisme dan enzim yang dibutuhkan untuk keberlangsungan hidup dan reproduksi sel itu sendiri.

Pada umumnya, bakteri memiliki ukuran sel dengan diameter sekitar 1-5 µm, yang mana ukuran ini adalah sepuluh kali lebih besar dibandingkan dengan mikroplasma. Sementara itu, sel eukariotik pada umumnya memiliki ukuran dengan diameter sekitar 10 – 100 µm.

5. Struktur dan Letak Ribosom

Sel prokariotik umumnya memiliki struktur ribosom dengan tiga untai RNA, dan letaknya yang bergerak bebas pada sitoplasma. Sedangkan pada sel eukariotik, ribosom memiliki struktur dengan empat untai RNA, dan letaknya yang menempel pada RE atau Retikulum Endoplasma dan juga bergerak bebas pada sitoplasma. RNA adalah kepanjangan dari Ribonucleic Acid, yang berperan dalam mengkode, dekode, regulasi, dan ekspresi gen.

Jadi bagaimana? Apakah Kamu sekarang sudah mengetahui perbedaan dan persamaan dari sel prokariotik dan eukariotik? Semoga bermanfaat.

Cari Artikel Lainnya