Home » Kongkow » Materi » Pengertian dan jenis-jenis Paragraf

Pengertian dan jenis-jenis Paragraf

- Rabu, 09 September 2020 | 10:00 WIB
Pengertian dan jenis-jenis Paragraf

Membaca intensif merupakan kegiatan menyerap informasi yang disajikan secara tertulis yang bertujuan untuk memahami dan menganalisis bahan bacaan yang bertujuan memahami dan menganalisis bahan bacaan secara teliti dan mendalam. Dalam membaca intensif, biasanya siswa akan disuruh untuk memahami dan menganalisis paragraf. Namun, untuk memahami dan menganalisis paragraf, kita terlebih dahulu paham apa itu yang dimaksud dengan paragraf dan jenis-jenisnya. Nah untuk itu pada kesempatan kali ini akan menghadirkan sebuah penjelasan mengenai Pengertian dan Jenis-jenis Paragraf beserta contoh-contohnya juga tentunya. Semoga bermanfaat. Check this out!!!

Paragraf, Pengertian Paragraf, Jenis-jenis Paragraf, Paragraf Umum-Khusus, Paragraf Perbandingan dan Pertentangan, Paragraf Analogi, Paragraf dengan Contoh, Paragraf Sebab-Akibat, Paragraf Proses, Paragraf Klimaks. | www.zonasiswa.com
A. Pengertian Paragraf

Istilah paragraf sering disebut pula alinea. Paragraf merupakan kesatuan pikiran yang lebih tinggi atau lebih luas dari kalimat. Oleh sebab itu, paragraf merupakan himpunan sejumlah kalimat yang bertalian dan mendukung satu gagasan. Dalam sebuah paragraf, gagasan itu menjadi jelas oleh adanya uraian yang dikemukakan dalam bentuk kalimat-kalimat penjelas.

Dalam sebuah paragraf, terdapat beberapa kalimat. Dari beberapa kalimat tersebut, biasanya terdapat kalimat yang mengandung gagasan utama atau ide pokok dan gagasan pendukung. Gagasan utama merupakan ide paling pokok atau induk gagasan dari gagasan-gagasan lainnya (hal umum). Gagasan utama kemudian dapat dikembangkan dengan gagasan lain yang bersifat pendukung (hal-hal khusus). Gagasan pendukung menjadi semacam penjelas atau pemaparan yang lebih jelas dan mendalam dari gagasan utama. Gagasan pendukung dapat ditemukan dalam alasan dan perincian atau contoh dari sebuah uraian, yang bersumber dari gagasan utama.

B. Jenis-jenis Paragraf

Pola paragraf dalam sebuah tulisan dapat beraneka ragam. Berdasarkan pola pikir dalam meletakkan kalimat utama, dapat dikenal tiga pola paragraf, yakni paragraf deduktif, paragraf induktif, dan paragraf campuran (deduktif-induktif). Sebuah paragraf tergolong berpola deduktif apabila kalimat utamanya terletak di awal paragraf, sedangkan jika kalimat utamanya terletak di akhir paragraf tergolong paragraf berpola induktif. Sementara itu, apabila kalimat utamanya terletak di awal dan akhir paragraf tergolong paragraf berpola campuran (deduktif-induktif). Berdasarkan teknik pengembangannya, dapat dikenal beberapa pola paragraf, yakni paragraf umum-khusus, perbandingan dan pertentangan, analogi, contoh, sebab-akibat, proses, dan klimaks-antiklimaks.

1. Paragraf Umum-Khusus 

Paragraf umum-khusus adalah paragraf yang dimulai dengan kalimat topik atau gagasan utama kemudian diikuti kalimat-kalimat rincian atau penjelasan.

Contoh: Dalam pendidikan, agama mempunyai fungsi ganda, yakni fungsi motivasi dan fungsi psikologis. Sebagai motivasi, agama berfungsi untuk menumbuhkan etos yang positif dan etik puritan, sedang dalam fungsi psikologis, agama untuk memberikan ketenteraman tatkala batin seseorang sedang goncang dan tatkala hawa nafsu sedang bergejolak untuk mencari kepuasan melanggar hak-hak kewajiban dirinya. Agama, yang terakhir ini berfungsi sebagai hidayah tatkala seseorang begitu saja hendak menyeberang dan sekaligus memberikan pegangan agar seseorang tidak hanyut dalam zaman bendu (edan), yaitu tatkala dunia sudah penuh dengan tingkah laku konformis negatif, yang tidak jelas mana yang salah dan mana yang benar.

2. Paragraf Perbandingan dan Pertentangan

Paragraf perbandingan dan pertentangan adalah paragraf yang dikembangkan dengan mengungkapkan persamaan dan perbedaan antara dua hal/benda atau lebih.

Contoh: Ada dua pendapat yang pro dan kontra mengenai ujian akhir nasional (UAN). Bagi yang pro, UAN diperlukan untuk mengukur kompetensi siswa dalam menempuh pendidikan dan sekaligus untuk melihat kualitas pendidikan secara umum. Sementara itu, bagi yang kontra, UAN tidak diperlukan karena hal itu hanya akan memboroskan dana dan kualitas siswa antarsekolah di Indonesia tidak sama karena kondisi dan fasilitasnya bervariasi.

Baca Juga :

Pengertian, Syarat dan Macam Paragraf

Paragraf Deskripsi Beserta Contohnya Dalam Bahasa Indonesia

 

3. Paragraf Analogi

Paragraf analogi adalah paragraf yang dikembangkan dengan membandingkan secara analogis antara sesuatu yang telah dikenal secara umum dengan sesuatu yang belum atau kurang dikenal oleh umum. Hal yang dianalogikan di sini adalah karakteristik atau sifatsifat sesuatu hal/benda.

Contoh: Filsafat dapat diibaratkan sebagai pasukan militer yang merebut pantai untuk pendaratan pasukan infantri. Adapun pasukan infantri ini diibaratkan sebagai ilmu pengetahuan. Filsafatlah yang memenangkan tempat berpijak bagi kegiatan keilmuan, sedangkan ilmu berupaya membelah gunung dan merambah hutan. Filsafat menyerahkan daerah yang sudah dimenangkan ini kepada pengetahuan-pengetahuan lainnya.

4. Paragraf dengan Contoh

Paragraf dengan contoh adalah paragraf yang dikembangkan dengan mengungkapkan contoh-contoh agar paragraf menjadi lebih konkret.

Contoh: Dalam rangka mengejar ketertinggalan di pedesaan, baik dalam bidang pembangunan maupun pengetahuan, berbagai usaha telah dilakukan oleh pemerintah. Misalnya, dengan menjalankan program ABRI (sekarang TNI) masuk desa yang sering disebut AMD. Hasilnya pun lumayan, seperti perbaikan jalan, pembuatan jembatan, dan pemugaran kampung, Contoh lainnya adalah program Kuliah Kerja Nyata (KKN) yang dilakukan oleh mahasiswa. Hasil yang positif telah dinikmati oleh masyarakat desa yang bersangkutan, misalnya peningkatan pengetahuan masyarakat, pemberantasan buta aksara, perbaikan dalam bidang kesehatan dan gizi, dan sebagainya.

5. Paragraf Sebab-Akibat

Paragraf sebab-akibat adalah paragraf yang dikembangkan dengan mengungkapkan sebab-sebab dahulu sebagai gagasan utama kemudian akibat sebagai gagasan penjelas, atau sebaliknya.

Contoh: Hampir setiap pagi dan sore hari, jalan Ir. Juanda di depan Pasar Simpang Bandung tampak semrawut. Lebih dari separuh jalan kendaraan digunakan oleh para pedagang kaki lima untuk menjajakan dagangannya. Untuk mengatasinya, pemerintah melakukan pengaturan dan penertiban para pedagang kaki lima. Hal tersebut terpaksa dilakukan, mengingat pelanggaran para pedagang di tempat itu telah melewati batas sehingga menimbulkan kemacetan lalu lintas.

6. Paragraf Proses

Paragraf proses adalah paragraf yang dikembangkan dengan pengurutan tindakan atau perbuatan untuk menghasilkan sesuatu.

Contoh: Sebagai contoh, kita lihat pertemuan angka Gemini 7 pada tanggal 15 Desember 1965. Gemini 7 telah berhari-hari berada di dalam perederannya yang berbentuk lingkaran dengan ketinggian 294 km. Sebetulnya, bidang lintasan Gemini 7 ini telah diperhitungkan agar sama dengan bidang peluncuran Gemini 6. Ini bisa terjadi tiap hari karena adanya gerakan rotasi bumi. Jarak antara Gemini 7 dan Gemini 6 hanyalah 25 km. Jarak beberapa km ini diselesaikan pada fase terakhir selama 30 menit. Dengan cara berkali-kali mengadakan pembentukan arah, pengukuran jarak, dan percepatan, akhirnya bertemulah Gemini 6 dan Gemini 7.

7. Paragraf Klimaks

Paragraf klimaks adalah paragraf yang dikembangkan dengan perincian gagasan dari gagasan yang paling rendah, bawah, atau sederhana menuju gagasan yang paling tinggi atau kompleks. Sementara itu, paragraf antiklimaks adalah sebaliknya.

Contoh: Pada waktu jumlah mahasiswa belum banyak, pembangunan ruang kelas di kampus kami cukup seluas 5 x 6 m. Setelah jumlah mahasiswa yang diterima cukup banyak, yakni per kelasnya mencapai 50 mahasiswa, ruang kelas yang ada sudah tidak representatif. Untuk itu, perlu penyediaan ruang kelas yang berkapasitas 50 mahasiswa, bahkan perlu disediakan berbagai ruang yang berkapasitas di atas 50 orang. Dengan demikian, pada tahun anggaran ini akan dibangun ruang kelas yang representatif, masing-masing seluas 10 x 15 m. Di samping itu, akan dibangun pula ruang sidang, ruang pertemuan, ruang seminar, dan lain-lain yang berkapasitas lebih dari 100 orang.

Semoga artikel Bahasa Indonesia di atas tentang Pengertian dan Jenis-jenis Paragraf di atas bisa bermanfaat dan menambah pengetahuan sobat sekalian. Apa bila ada suatu kesalahan, baik dari segi penulisan, isi, atau apa pun, mohon kiranya kritik dan saran yang membangun untuk kemajuan bersama. Jangan lupa like atau share ke teman-teman lainnya juga ya. Terima kasih... ^^Maju Terus Pendidikan Indonesia^^

Cari Artikel Lainnya