Home » Kongkow » Tahukah Kamu » Pengertian dan Jenis-jenis Manusia Purba di Indonesia

Pengertian dan Jenis-jenis Manusia Purba di Indonesia

- Jumat, 31 Januari 2020 | 12:12 WIB
Pengertian dan Jenis-jenis Manusia Purba di Indonesia

Apakah kalian mengetahui bahwa nenek moyang kita memiliki wujud yang berbeda dengan wujud fisik kita yang saat ini? Berdasarkan penemuan yang telah dilakukan oleh para peneliti, membuktikan bahwa fosil-fosil manusia purba yang ditemukan di Indonesia dan di seluruh dunia memiliki wujud yang berevolusi. Evolusi manusia purba tersebut terjadi dari linimasa waktu yang berbeda. Berikut adalah pembahasan yang telah kami rangkum seputar pengertian manusia purba dan jenis-jenis manusia purba di Indonesia!

Pengertian Manusia Purba

Manusia purba atau sering disebut juga dengan manusia prasejarah, memiliki pengertian sebagai manusia yang hidup sebelum menemukan tulisan. Manusia purba yang berumur paling tua di dunia diperkirakan berumur lebih dari 4 juta tahun. Para ahli sejarah biasa menyebut manusia purba sebagai Prehistoric People, atau yang dalam Bahasa Indonesianya adalah manusia prasejarah.

Manusia purba atau manusia prasejarah adalah manusia yang hidup pada zaman dahulu, berjuta-juta tahun yang lalu. Manusia yang dapat digolongkan menjadi manusia purba adalah manusia yang telah hidup sebelum ditemukannya tulisan. Para ahli dan peneliti menyatakan bahwa manusia purba adalah asal mula atau nenek moyang dari manusia modern yang hidup pada masa kini.

Jenis-jenis Manusia Purba di Indonesia

Ditemukannya jenis-jenis manusia purba yang di Indonesia, diidentifikasi berdasarkan temuan atas fosil serta artefak di beberapa daerah di seluruh Indonesia. Contohnya seperti fosil dan artefak yang ditemukan di daerah Mojokerto, Sangiran, Solo, Pacitan dan Ngandong.

1. Meganthropus Palaeojavanicus

Jenis manusia purba yang pertama ini ditemukan pada sekitar tahun 1936 di kawasan Sangiran. Meganthropus Palaeojavanicus diperkirakan hidup sekitar satu hingga dua juta tahun yang lalu. Fosil dari Meganthropus Palaeojavanicus ini adalah manusia purbakala yang memiliki tubuh tinggi yang ditemukan oleh arkeolog asal Belanda, Van Koenigswald.

Ciri-ciri fisik Meganthropus Palaeojavanicus ini memiliki tulang pipi yang tebal, otot rahang yang kuat, bentuk tubuh yang tegap, tulang kening yang menonjol, tidak memiliki dagu dan memiliki bentuk kepala dengan tonjolan di belakang yang tajam.

2. Pithecanthropus Erectus

Berikutnya adalah Pithecanthropus Erectus yang ditemukan oleh Eugene Dubois pada tahun 1890. Manusia purbakala ini diperkirakan hidup di Indonesia pada sekitar satu hingga dua juta tahun yang lalu. Fosil pertama yang berhasil ditemukan merupakan fosil pada bagian gigi geraham, di daerah Lembah Bengawan Solo, daerah Trinil.

Pithecanthropus Erectus memiliki ciri-ciri fisik yakni, tengkuk dan gigi geraham yang kuat, tubuh yang belum tegap sempurna, hidung yang tebal, dahi yang lebih menonjol dan lebar, tingginya mencapai 165 cm sampai 180 cm dan dengan volume otak sekitar 750 cc hingga 1350 cc.

3. Pithecanthropus Soloensis

Fosil jenis manusia purba satu ini ditemukan di daerah Ngandong, Solo, Jawa Tengah. Pithecanthropus Soloensis ditemukan oleh Openorth dan Van Koenigswald pada sekitar tahun 1931 hingga 1933. Ciri-ciri fosil ini yakni, memiliki tulang belakang yang menonjol, rahang bawah yang kuat, hidung yang lebar dan tulang pipi yang menonjol serta kuat. Pithecanthropus Soloeinsis memiliki perkiraan tinggi mereka adalah sekitar 165 hingga 180 cm. Sumber energi mereka didapatkan dari memakan tumbuh-tumbuhan di sekitar dan perburuan hewan.

4. Pithecanthropus Mojokertensis

Fosil Pithecanthropus Mojokertensis ditemukan di daerah Mojokerto. Penemuan fosil tersebut ditemukan kembali oleh Van Koenigswald pada tahun 1936 di Mojokerto, Jawa Timur. Fosil yang pertama kali ia temukan adalah fosil Pithecanthropus Mojokertensis yang diperkirakan masih berusia kanak-kanak, yakni 6 tahun.

Lalu dua tahun berikutnya, yakni pada tahun 1939, Widenreich menemukan lagi fosil di kota yang sama.

Ciri-ciri Pithecanthropus Mojokertensis yaitu memiliki tulang tengkorak yang tebal, tingginya sekitar 165 sampai 180 cm, tak memiliki dagu dan memiliki badan tegap. Saat penemuan, fosil Pithecanthropus Mojokertensis hancur saat sedang proses penggalian.

5. Homo Floresiensis

Homo Floresiensis ditemukan di Pulau Flores Nusa Tengara. Berbeda dengan jenis manusia purba sebelum-sebelumnya, Homo Floresiensis menggunakan nama ‘Homo’ di depannya. Penamaan dengan menggunakan ‘Homo’ dipakai sebab manusia purbakala tersebut adalah yang jenis telah memiliki kebiasaan dan intelegensi hampir menyerupai manusia modern masa kini. Homo Floresiensis telah mengerti berbagai aktifitas ekonomi dan disebut juga sebagai mahkluk ekonomi.

Jenis manusia purba ini telah mampu hidup berdampingan dengan manusia purba lainnya. Ciri-ciri mereka yakni, memiliki tinggi badan hanya satu meter, bentuk dahinya sempit dan tidak menonjol, tulang rahangnya menonjol, volume otaknya 380 cc serta tengkorak kepala yang kecil. Mereka diperkirakan hidup 12.000 tahun yang lalu.

6. Homo Wajakensis

Berikutnya adalah Homo Wajakensis. Eugene Dubois adalah peneliti yang berhasil menemukan fosilnya di daerah Campur Darat Tulungagung, Jawa Timur. Homo Wajakensis sudah hidup di zaman yang lebih modern dari manusia purba yang sebelumnya. Yang mendandakan kemodernan gaya hidup Homo Wajakensis adalah dengan adanya penemuan artefak alat-alat bersamaan dengan penemuan fosil ini.

Ciri-ciri manusia purba ini yakni, memiliki bentuk wajah dan hidung lebar dan datar, bentuk tulang pipi yang menonjol ke samping, letak hidung dan mulut sedikit jauh, tinggi badan sekitar 130 sampai 210 cm dan mampu berjalan tegap.

7. Homo Soloensis

Kedua peneliti Weidenrich dan Koenigswald menemukan fosil homo soloensis pada tahun 1931 di Solo, Jawa Tengah. Di samping dari penemuan fosil jenis Pitecanthropus (manusia kera) yang berhasil ditemukan di Solo, fosil homo soloensis ini pun berhasil ditemukan di daerah Solo oleh para peneliti. Homo soloensis diberi kategori ‘homo’ oleh para peneliti karena manusia purba ini tergolong cerdas dalam cara berpikirnya dengan volume otak 1000cc hingaa 1300 cc.

Mereka diperkirakan hidup sekitar 300.000 sampai 900.000 tahun yang lalu. Ciri-ciri homo solensis ini yakni, memiliki tinggi badan mencapai 130 hingga 210 cm, postur tubuh yang tegap dan memiliki struktur tulang wajah yang mulai tidak mirip lagi dengan manusia kera.

8. Homo Sapiens

Homo sapiens adalah jenis manusia purba yang usianya paling muda berdasarkan penelitian atas penemuannya. Homo sapiens ditemukan dengan keadaan fisik atau rupa yang hampir mendekati seperti wujud manusia modern pada masa kini. Ciri fisik dari homo sapiens juga mirip dengan wujud manusia pada saat ini, seperti bentuk tengkuk yang mengecil, tulang wajah tidak lagi menonjol, memiliki dagu dan tulang rahang yang tidak terlalu kuat dan volume otak antara 1000 sampai 1200 cc. Homo sapiens adalah manusia purbakala yang sudah mengenal cara hidup bersosial dan cara berpikir relatif cerdas.

Cari Artikel Lainnya