Home » Kongkow » Pendidikan Kewarganegaraan » Pengertian Keberagaman dan Faktor yang Penyebabnya

Pengertian Keberagaman dan Faktor yang Penyebabnya

- Jumat, 08 Januari 2021 | 10:00 WIB
Pengertian Keberagaman dan Faktor yang Penyebabnya

Keberagaman adalah suatu kondisi dalam masyarakat dimana terdapat perbedaan dalam berbagai bidang terutama suku bangsa, ras, agama, idelogi, budaya “masyarakat yang manjemuk”. Keragaman dalam masyarakat adalah sebuah keadaan yang menunjukkan perbedaan yang cukup banyak macam atau jenisnya dalam masyarakat.

Indonesia merupakan negara kepulauan yang penuh dengan keberagaman dan perbedaan. Perbedaan tersebut meliputi suku bangsa, ras, agama, dan antargolongan. Perbedaan dalam masyarakat merupakan keberagaman Indonesia yang dapat dirangkai dalam bingkai Bhinneka Tunggal Ika. Semboyan Bhinneka Tunggal Ika tertulis pada lambang negara Indonesia, yaitu Garuda Pancasila. Semboyan Bhinneka Tunggal Ika mempunyai arti berbeda-beda, tetapi tetap satu.

Keberagaman masyarakat Indonesia memiliki dampak positif sekaligus dampak negatif bagi diri sendiri, masyarakat, bangsa, dan negara. Dampak positif keberagaman bisa memberikan manfaat bagi perkembangan dan kemajuan. Sedangkan dampak negatifnya dapat mengakibatkan ketidakharmonisan bahkan perpecahan bangsa dan negara.

 

Faktor Penyebab Keberagaman

Keberagaman di Indonesia dipengaruhi oleh berbagai faktor. Memahami faktor penyebab keberagaman masyarakat Indonesia sangat penting karena masyarakat senantiasa hidup berdampingan dengan beragam latar belakang. 

Apa saja faktor penyebab keberagaman masyarakat Indonesia?

  1. Letak strategis wilayah Indonesia

  2. Perbedaan kondisi alam terutama sebagai negara kepulauan

  3. Keadaan transportasi dan komunikasi

  4. Penerimaan masyarakat terhadap perubahan

  5. Pengaruh kebudayaan Asing

  6. Sejarah

 

Macam-Macam Keragaman

Ada tiga macam istilah yang digunakan untuk menggambarkan masyarakat yang majemuk yang terdiri dari ras, agama, bahasa dan budaya yang berbeda yaitu masyarakat pural, masyarakat heterogen dan masyarakat multikultural.

  1. Pluralitas yakni mengandaikan adanya hal-hal yang lebih dari satu.

  2. Heterogen yakni menunjukan bahwa keberadaan yang lebih dari satu itu berbeda-beda, bermacam-macam dan bahkan tidak dapat disamakan.

  3. Multikultural yakni inti dari multikulturalisme ialah kesediaan menerima kelompok lain secara sama sebagai kesatuan tanpa memperdulikan perbedaan budaya, etnik, gender, bahasa maupun agama. Multikulturalisme memberikan penegaasan bahwa dengan segala perbedaaannya itu mereka ialah sama di ruang publik, menekankan pengakuan dan penghargaan pada perbedaan.

 

Unsur Keragaman Dalam Masyarakat

Berikut ini terdapat beberapa unsur-unsur keragaman dalam masyarakat, terdiri atas:

  • Suku Bangsa Dan Ras

Suku bangsa yang menempati wilayah Indonesia dari sabang sampai merauke sangat beragam, sedangkan perbedaan ras muncul karena adanya pengelompokan besar manusia yang memiliki ciri-ciri biologis lahirlah yang sama seperti rambut, warna kulit, ukuran tubuh, mata, ukuran kepala dan lain sebagainya.

Secara umum, ras manusia dapat dikelompokkan menjadi lima macam, yaitu:

  1. Negroid, yang berkulit hitam dan rambut keriting.

  2. Mongoloid, yang berkulit kuning langsat, rambut kaku dan bermata sipit.

  3. Kaukasoid, berkulit putih, mata biru, dan rambut pirang.

  4. Australoid, yang berkulit hitam (sawo matang); serta

  5. Khoisan (Afrika Selatan).

Keberagaman ras penduduk di Indonesia, setidaknya dapat dikelompokkan menjadi :

  • Ras Malayan-Mongoloid di Sumatra, Jawa, Bali, Nusa Tenggara Barat, Kalimantan, dan Sulawesi.

  • Ras Melanesoid di Papua, Maluku, dan Nusa Tenggara Timur.

  • Ras Asiatic Mongoloid seperti orang China, Jepang, dan Korea yang tersebar di seluruh Indonesia.

  • Ras Kaukasoid, yaitu orang India, Timur Tengah, Australia, Eropa, dan Amerika.

Kondisi masyarakat Indonesia yang memiliki keberagaman ras terkadang berpotensi menimbulkan konflik. Konflik tidak hanya merugikan kelompok-kelompok masyarakat, tetapi juga bangsa Indonesia secara keseluruhan. Maka dari itu setiap warga negara Indonesia diminta menjunjung tinggi rasa persaudaraan, kekerabatan, dan persahabatan sehingga terwujud perdamaian.

  • Agama Dan Keyakinan

Agama menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia ialah sistem atau prinsip kepercayaan kepada Tuhan atau juga disebut nama lainnya dengan ajaran kebhaktian dan kewajiban-kewajiban yang bertalian dengan kepercayaan tersebut.

  • Ideologi Dan Politik

Ideologi ialah kumpulan ide atau gagasan, kata ideologi sendiri diciptakan oleh Destutt de Tracy pada akhir abad ke-18 untuk mendefinisikan “sains tentang ide”. Ideologi dapat dianggap sebagai visi yang komprehensif, sebagai cara memandang segala sesuatu “banding Weltanschauung”, secara umum “lihat ideologi dalam kehidupan sehari-hari” dan beberapa arah filosofis “lihat ideologi politis” atau sekelompok ide yang diajukan oleh kelas yang dominan pada seluruh anggota masyarakat.

Yang tujuan utama dibalik ideologi ialah untuk menawarkan perubahan melalui proses pemikiran normatif. Ideologi ialah sistem pemikiran abstrak “tidak hanya sekedar pembentukan ide” yang diterapkan pada masalah publik sehingga membuat konsep ini menjadi inti politik. Secara implisit setiap pemikiran politik mengikuti sebuah ideologi walaupun tidak diletakkan sebagai sistem berpikir yang eksplisit “definisi ideologi marxisme”.

  • Tatakrama

Tatakrama yang dianggap arti bahasa jawa yang berarti “adat sopan santun, basa basi” pada dasarnya ialah segalan tindakan, perilaku, adat istiadat, tegur sapa, ucap dan cakap sesuai kaidah atau norma tertentu.

  • Kesenjangan Ekonomi Dan Sosial

Masyarakat Indonesia merupakan masyarakat yang manjemuk dengan bermacam tingkat, pangkat dan strata sosial. Kesenjangan ekonomi antara masyarakat level atas dan bawah yang cukup lebar. Hal ini menjadi salah satu sumber konflik dan mudah sekali tersulut di masyarakat “ada stagnasi perkembangan ekonomi mikro karena kebijakan yang belum berpihak ke masyarakat bawah”. Anggaran negara itu belum sepenuhnya menetes ke masyarakat level bawah seperti nelayan, petani, masyarakat pesisir dan pedagang kecil.

Sumber :
Cari Artikel Lainnya