Home » Kongkow » Seni Budaya & Prakarya » Makna Tari Payung yang Berasal dari Sumatra Barat

Makna Tari Payung yang Berasal dari Sumatra Barat

- Selasa, 15 Maret 2022 | 10:34 WIB
Makna Tari Payung yang Berasal dari Sumatra Barat

Tari payung yang berasal dari sumatera barat memiliki makna perlindungan dan kasih sayang seorang kekasih dalam membina kehidupan rumah tangga. 

Dengan menggunakan properti payung dan selendang, keduanya melambangkan perlindungan pria yang merupakan pilar utama keluarga. Sedangkan selendang menggambarkan ikatan suci cinta dari pasangan yang sering diartikan sebagai kesetiaan seorang wanita membina rumah tangga.

Sejarah Tari Payung sendiri yaitu berkisah tentang pasangan suami istri yang baru saja menikah, lalu si laki-laki harus merantau untuk mencari nafkah.

Baca juga: Tari Soya-soya : Sejarah, Gerakan, dan Properti yang Dipakai

Tari Payung merupakan jenis tarian yang tergolong dalam kesenian Sikambang. Sikambang adalah jenis kesenian yang terdiri dari tari serta musik dan tidak lepas dari masyarakat pesisir, yang merupakan ciri bagi masyarakat Sibolga.

Tari Payung adalah tarian hiburan yang biasanya ditampilkan saat pesta pernikahan. Penari berjumlah genap dan terdiri atas tiga pasangan.

Tarian ini mulai dikenal dan diawali oleh Siti Agam yang berasal dari Bukit Tinggi. Kemudian pada tahun 1960-an, tari payung sangat terkenal dikalangan masyarakat Minangkabau dan masyarakat Indonesia lainnya.

Tari Payung biasa dimainkan oleh muda-mudi laki-laki dan perempuan dengan membawa payung serta selendang sebagai bagian dari properti tari. Jadi, nama dari tarian ini mengikuti properti utama yang digunakan dalam tari itu sendiri.

Umumnya, penari pria memakai pakaian tradisional teluk balanga sedangkan penari wanita memakai baju kurung. Hal ini mengandung arti pakaian yang sopan menurut syariat Islam.

Pola lantai pada tari payung tidaklah rumit. Hal utama yang perlu diperhatikan adalah menjaga penari pria dan wanita tidak bertabrakan saat menari, bukan hanya tubuh tapi juga properti payung dan selendang yang dibawa.

Jumlah penari yang diatur dalam pola lantai minimal 3 orang dan bisa dilakukan lebih banyak. Namun syarat utamanya adalah berpasang-pasangan.

Baca juga: Makna dan Simbol Gerakan Tari Gambyong

Struktur Gerak Tari payung

Dikutip dari artikel rimbakita.com , Tari yang lahir pada tahun 1920-an memiliki karakteristik khas Minangkabau, yaitu cenderung lemah lembut dalam struktur gerakannya. Gerakan tari payu diibaratkan sebagak gerak “siganjua lalai, pada suruik maju nan labiah. alu tataruang patah tigo, samuik tapijak indak mati” (pada surut maju yang lebih. alu tataruang patah tiga, semut terpijak tidak mati).

Kiasan tersebut menggambarkan gerakan penari yang lemah lembut namun ada kekuatan dan ketajaman didalamnya. Penari cenderung melakukan gerakan serentak atau unisan dalam jumlah genap, misalnya enam orang, sehingga membuatnya nampak teratur dan melakukan gerakan sama.

Gerakan tari terlihat ringan dan tidak terikat pada aturan yang rumit. Melalu gerakannya, tarian ini termasuk kombinasi tarian minangkabau dan melayu. Para penari laki-laki menyisipkan gerakan pencak silat, selain itu juga gerak khas melayu sepeti lenggang, lenggok dan joget.

Berikut ini adalah struktur serta ragam gerakan tari payung, yaitu:

1. Bagian Awal

Seluruh penari putra (maliriak payuang-jalan, ayun payuang bapasangan, silek puta tusuak, roda mamayuang, maelo puta dalam, maelo puta lua).

Seluruh penari putri (ayun puta, ayun puta payuang, layok payuan ka tangah puta, payuan sibak puta payuang dalam, mamatiak bungo langkah silang balakang, sibak payuang maagiah payuang ka panari putra).

2. Bagian Tengah / Isi

Semua penari putri (maliriak salendang, jalan, lingkaran 4 bapasangan, mangirai salendang puta, ayun salendang kiri kanan puta kiri, ayun salendang kiri kanan puta kanan, ayun salendang sampiang, jalan kiri kanan, jalan kamuko maju mundur).

3. Bagian Akhir

Penari putra dan putri jalan bapasangan step c, komposisi bendi bapasangan step s, langkah geser salendang lingkaran (putri), bapasangan jalan lingkaran (putra), rantang payuan puta (putra), ayun salendang maju step s, ayun salendang maju sambah (putra), ayun payuang maju sambah (putra).

Sumber :
Cari Artikel Lainnya