Home » Kongkow » Kimia » Koloid Liofil dan Koloid Liofob

Koloid Liofil dan Koloid Liofob

- Kamis, 17 Desember 2020 | 18:00 WIB
Koloid Liofil dan Koloid Liofob

Hai Otakers…. Pada materi sebelumnya kita sudah membahas mengenai apa itu Koloid. Nah sekarang kita akan membahas Koloid Liofil dan Koloid Liofob. Langsung saja kita bahas yuk apa itu koloid liofil dan koloid liofob. Cekidot…

Koloid Liofil dan Koloid Liofob

Adanya interaksi antara dua fase koloid yang berupa afinitas dikenal dengan gaya tarik menarik (adsorpsi). Berdasarkan sifat adsorpsinya koloid dibedakan menjadi dua yaitu koloid liofil dan koloid liofob. Kedua koloid ini termasuk dalam koloid golongan yang berbentuk sol. Berikut ini penjelasan mengenai masing-masing koloid berdasarkan sifat adsorpsinya.

1. Koloid Liofil

Liofil dalam Bahasa Yunani yaitu Lio yang artinya cairan dan Philia yang berarti cinta, sehingga secara garis besar liofil artinya suka cairan. Liofil masuk dalam koloid yang fase terdispersinya memiliki afinitasbesar atau mudah menarik medium pendispersinya. Koloid liofil relatif stabil sebagai kekuatan yang kuat interaksinya di antara partikel koloid dan cair. Partikel-partikelnya dapat mengadsorpsi cairan pendispersinya sehingga terbentuk selubung cairan di sekitara partikel koloid. Jika medium pendispersinya adalah air maka disebut dengan hidrofil.

Sol liofil lebih kental dari medium pendispersinya dan tidak akan mengalami penggumpalan bila ditambahkan sedikit elektrolit. Koloid liofil memiliki pelindung bagi mediumnya berupa cairan yang disebut sebagai solvasi atau hidrasi. Contoh koloid liofil dalam kehidupan sehari-hari adalah gelatin, kanji, agar-agar, detergen, dan sabun.

2. Koloid Liofob

Koloid Liofob adalah koloid yang tidak mudah mengadsorbsi cairan. Berdasarkan Bahasa Yunani liofob artinya tidak suka cairan (Lio = cairan dan Phobia = tidak suka). Pada koloid liofob ini terdapat gaya tarik menarik yang lemah atau bahkan tidak ada gaya tarik menarik antara fase terdsipersi dan medium pendispersinya. Jika menggunakan air sebagai medium pendispersinya maka akan menjadi koloid hidrofob.

Koloid liofob berbeda dengan koloid liofil. Jika medium pendispersi dari sol liofob diuapkan atau digumpalkan dengan larutan elektrolit, sampai zat terdipersi terpisah dari medium pendispersi maka tidak akan dapat membentuk sol liofob lagi walaupun ditambah air sebagai medium pendispersinya. Koloid liofob bersifat ireversibel, karena pada penguapan cairan, residu yang tersisa tidak dapat dikonversi menjadi larutan pada penambahan cairan. Contoh pada Koloid Liofob yaitu Sol-sol logam, sol sulfida, susu, mayonaise, sol besi III hidroksida Fe(OH)3.

Baca Juga :

Jenis-jenis dan Komponen Penyusun Sistem Koloid

Sifat-Sifat Sistem Koloid

Penerapan Sistem Koloid Dalam Kehidupan Sehari-hari

Perbandingan Sifat Koloid Liofil dengan Koloid Liofob

Otakers tahu gak sih kalau koloid liofil bersifat lebih stabil jika dibandingkan dengan koloid liofob. Mengapa demikina? Karena Koloid liofil relatif stabil sebagai kekuatan yang kuat interaksinya di antara partikel koloid dan cair, sedangkan Koloid liofob  kurang stabil sebagai kekuatan lemah interaksinya di antara partikel koloid dan cair. Supaya lebih jelas lagi mengenai perbandingan sifat antara koloid liofil dan koloid liofob, simak gambar dibawah ini yuk Otakers.

Nah, itulah penjelasan ringkas tentang koloid liofil dan koloid liofob mulai dari karakteristik dan perbedaan keduanya. Semoga bermanfaat ya Otakers. Jangan lupa untuk membaca artikel materi lainnya mengenai Koloid. Salam dari Sabang Sampai Merauke.

Sumber :
Cari Artikel Lainnya