Home » Kongkow » Pendidikan Kewarganegaraan » Keberagaman Dalam Masyarakat Indonesia

Keberagaman Dalam Masyarakat Indonesia

- Minggu, 19 September 2021 | 20:48 WIB
Keberagaman Dalam Masyarakat Indonesia

Keberagaman dalam Masyarakat Indonesia

Keberagaman adalah suatu kondisi dalam masyarakat yang terdapat banyak perbedaan dalam berbagai bidang. Perbedaan tersebut terutama dalam hal suku bangsa, ras, agama, keyakinan, ideologi politik, sosial budaya, ekonomi, dan jenis kelamin. Keanekaragaman yang dimiliki bangsa Indonesia merupakan kekayaan dan keindahan bangsa.


Gambaran keberagaman bangsa Indonesia dapat kita lihat dari ras, dan suku dengan memperhatikan warna kulit, bentuk rambut dan lain lain. Gambaran keberagaman bangsa Indonesia dapat kita lihat dari sosial budaya, sedangkan dari seni sebagai hasil dari kebudayaan dapat kita lihat dari tarian dan nyanyian. Yang semuanya terbingkai dalam semangat Bhinneka Tunggal Ika Sejarah bangsa Indonesia menunjukkan bahwa berbagai agama di Indonesia sejak dahulu kala berkembang dan berdampingan secara damai.

1. Faktor Penyebab Keberagaman Masyarakat Indonesia
Keberagaman di Indonesia disebabkan oleh keadaan geografis Indonesia yang merupakan negara kepulauan dan letaknya saling berjauhan. Nenek moyang kita dahulu menetap di daerah yang terpisah sehingga mengembangkan kebudayaannya sendiri-sendiri. Secara umum keberagaman masyarakat Indonesia disebabkan oleh hal-hal sebagai berikut.

  1. Letak strategis wilayah Indonesia. Letak Indonesia yang strategis mengakibatkan wilayah kita menjadi jalur perdagangan internasional. Kedatangan bangsa asing yang berbeda ras, kemudian menetap di Indonesia mengakibatkan kemajemukkan ras, agama dan bahasa.
  2. Kondisi negara kepulauan. Negara Indonesia terdiri atas beribu-ribu pulau yang secara fisik terpisah-pisah. Hal ini mengakibatkan perbedaan suku bangsa, bahasa, budaya, serta peranan laki-laki dan perempuan.
  3. Perbedaan kondisi alam. Kondisi alam yang berbeda seperti daerah pantai, pegunungan, daerah subur, padang rumput, pegunungan, dataran rendah, rawa, dan laut mengakibatkan perbedaan masyarakat.
  4. Keadaan transportasi dan komunikasi. Kemajuan sarana transportasi dan komunikasi juga memengaruhi perbedaan masyarakat Indonesia. Kemudahan sarana ini membawa masyarakat mudah berhubungan dengan masyarakat lain, meskipun jarak dan kondisi alam yang sulit.
  5. Penerimaan masyarakat terhadap perubahan. Ada masyarakat yang mudah menerima orang asing atau budaya lain, seperti masyarakat perkotaan. Namun ada juga sebagian masyarakat tetap bertahan pada budaya sendiri.
No. Faktor Penyebab Keberagaman yang Terjadi
1. Letak strategis wilayah Indonesia Kedatangan bangsa asing yang berbeda ras, kemudian
menetap di Indonesia mengakibatkan kemajemukkan ras,
agama dan bahasa.
2. Kondisi negara kepulauan Setiap masyarakat di kepulauan mengembangkan budaya
mereka masing-masing, sesuai dengan tingkat kemajuan
dan lingkungan masing-masing. Hal ini mengakibatkan
perbedaan suku bangsa, bahasa, budaya, peran laki-laki
dan perempuan, dan kepercayaan atau agama.
3. Perbedaan kondisi alam. Masyarakat di daerah pantai berbeda dengan masyarakat
pegunungan, seperti perbedaan bentuk rumah, mata
pencaharian, makanan pokok, pakaian, kesenian,
bahkan kepercayaan.
4. Keadaan transportasi dan komunikasi. Kemudahan sarana ini membawa masyarakat mudah
berhubungan dengan masyarakat lain, walaupun jarak
dan kondisi alam yang sulit. Sebaliknya sarana yang terbatas
juga memjadi penyebab keberagaman masyarakat Indonesia.
5. Penerimaan masyarakat terhadap perubahan Ada masyarakat yang mudah menerima orang asing atau
budaya lain, seperti masyarakat perkotaan. Namun ada
juga sebagian masyarakat yang tetap bertahan pada budaya sendiri, tidak mau menerima budaya luar.


2. Keberagaman Suku
Menurut Koentjaraningrat, suku bangsa berarti sekelompok manusia yang memiliki kesatuan budaya dan terikat oleh kesadaran dan identitas tersebut. Kesadaran dan identitas biasanya dikuatkan oleh kesatuan bahasa. Jadi, suku bangsa merupakan gabungan sosial yang dibedakan dari golongan-golongan sosial karena mempunyai ciri-ciri paling mendasar dan umum berkaitan dengan asal usul dan tempat asal serta kebudayaan.

Keberagaman bangsa Indonesia, diakibatkan oleh jumlah suku bangsa yang mendiami wilayah Indonesia sangat banyak dan tersebar di seluruh wilayah Indonesia. Setiap suku bangsa mempunyai ciri atau karakter tersendiri, baik dalam aspek sosial maupun budaya. Menurut penelitian Badan Pusat Statistik yang dilaksanakan tahun 2010, di Indonesia terdapat 1.128 suku bangsa. Antarsuku bangsa di Indonesia memiliki berbagai perbedaan dan itulah yang membentuk keanekaragaman di Indonesia.

No. Suku Bangsa Uraian
1. Suku Jawa
  1. Nama bahasa daerah : Bahasa Jawa
  2. Nama rumah adat : Rumah adat Joglo
  3. Nama tarian daerah : Tari Serimpi, Tari Gambyong, Tari Bambangan Cakil
  4. Nama pakaian daerah : Jawi Jangkep dan Kebaya
2. Suku Sunda
  1. Nama bahasa daerah : Bahasa Sunda
  2. Nama rumah adat : Rumah adat Kasepuhan
  3. Nama tarian daerah : Tari Topeng, Tari Merak, Tari Jaipong
  4. Nama pakaian daerah : Kebaya
3. Suku Betawi
  1. Nama bahasa daerah : Bahasa Betawi
  2. Nama rumah adat : Rumah Adat Kebaya
  3. Nama tarian daerah : Tari Topeng, Tari Yapong
  4. Nama pakaian daerah : Sadariah
4. Suku Batak
  1. Nama bahasa daerah : Bahasa Batak
  2. Nama rumah adat : Rumah Adat Bolon
  3. Nama tarian daerah : Tari Tor-tor, Tari Endeng-endeng, Tari Manduda, Tari Serampang Dua Belas
  4. Nama pakaian daerah :Kain Ulos
5. Suku Aceh
  1. Nama bahasa daerah : Bahasa Aceh
  2. Nama rumah adat : Rumah Adat Krong Bade
  3. Nama tarian daerah : Tari Seudati,Tari Saman, Meuseukat, Tari jeumpa
  4. Nama pakaian daerah : Pakaian adat Linto Baro dan Ulee Balang

Kesimpulan :
Keberagaman suku bangsa dan budaya tidak menghalangi terwujudnya persatuan dan kesatuan bangsa. Hal itu akan terwujud apabila ada sikap toleran yang dimiliki oleh setiap warga negara.

3. Keberagaman Agama dan Kepercayaan
Ajaran agama Hindu dan Budha dibawa oleh bangsa India yang sudah lama berdagang dengan Indonesia. Ajaran agama Islam dibawa oleh pedagang Gujarat dan Parsi sekitar abad ke-13. Kedatangan bangsa Eropa membawa ajaran agama Kristen dan Katolik, sedangkan pedagang dari Cina menganut agama Kong Hu Chu. Berbagai ajaran agama diterima oleh bangsa Indonesia karena masyarakat sudah mengenal kepercayaan seperti animisme dan dinamisme.

Tempat Ibadah

No. Agama Uraian
1. Agama Islam
  1. Nama kitab suci : Al Quran
  2. Nama tempat ibadah : Masjid
  3. Nama hari besar keagamaan : Idhul Fitri, Idhul Adha, Nuzulul Qur'an, Lailatul Qadar, Maulid Nabi, Isra Mi'raj
  4. Nama upacara keagamaan : Shallat 5 Waktu, Shallat Sunnah, Shallat Istisqa, Membaca ayat suci Al Qur'an.
2. Agama Kristen
  1. Nama kitab suci : Alkitab
  2. Nama tempat ibadah : Gereja
  3. Nama hari besar keagamaan : Hari Natal, Hari Jumat Agung, Hari Paskah, Kenaikan Isa Almasih
  4. Nama upacara keagamaan : Kebaktian malam Paskah, Kebaktian subuh, Magnificat, Perminyakan (agama), Persembahan hewan, dan Sursum corda
3. Agama Katholik
  1. Nama kitab suci : Alkitab
  2. Nama tempat ibadah : Gereja
  3. Nama hari besar keagamaan : Hari Natal, Hari Jumat Agung, Hari Paskah, Kenaikan Isa Almasih, Advent, Pentakosta
  4. Nama upacara keagamaan : Misa Kudus, Jalan Salib, Tujuh Sakramen, Tahbisan Imam, Doa Rosario dll
4. Agama Hindhu
  1. Nama kitab suci : Weda
  2. Nama tempat ibadah : Pura
  3. Nama hari besar keagamaan : Hari Nyepi, Hari Saraswati, Hari Pagerwesi
  4. Nama upacara keagamaan : Manusa Yadnya adalah upacara yang dilakukan pada hari lahir dan Pitra Yadnya adalah prosesi upacara pembakaran jenazah
5. Agama Budha
  1. Nama kitab suci : Tri Pitaka
  2. Nama tempat ibadah : Vihara
  3. Nama hari besar keagamaan : Hari Waisak, Hari Asadha, Hari Kathina, dan Ulambana
  4. Nama upacara keagamaan : Makna Amisa Puja yaitu pemujaan dengan persembahan, Patipatti Puja yaitu pemujaan dengan pelaksanaan, Pahala Patipatti Puja
6. Agma Khonghucu
  1. Nama kitab suci : Si Shu Wu Ching
  2. Nama tempat ibadah : Li Tang / Klenteng
  3. Nama hari besar keagamaan : Tahun Baru Imlek, Cap Go Meh
  4. Nama upacara keagamaan : Cing Bing membersihkan makam, menata makam yang rusak, Sembayang Tiong Jiu sembayang terhadap Tuhan karena berkah yang diberikan, Sembahyang Su (Twan Yang) sembahyang Kepada Tuhan atas kondisi alam yg tidak harmonis

Kesimpulan :
Adanya keragaman agama tidak boleh menjadi penghambat dalam pergaulan. Setiap pelajar harus mengembangkan sikap toleran, hormat menghormati, dan bekerja sama antarpemeluk agama serta kepercayaan yang berbeda-beda sehingga terwujud kerukunan hidup.

4. Keberagaman Ras
Dalam Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2008 tentang Penghapusan Diskriminasi Ras dan Etnis, menyebutkan bahwa ras adalah golongan bangsa berdasarkan ciri-ciri fisik dan garis keturunan. Setiap manusia memiliki perbedaan ras dengan manusia lainnya karena adanya perbedaan ciri- ciri fisik, seperti warna kulit, warna dan bentuk rambut, bentuk muka, ukuran badan, bentuk badan, bentuk dan warna mata, dan ciri fisik yang lain.

No. Ras Uraian
1. Mongoloid
  1. Mongoloid Asia (Asiatic Mongoloid): warna kulit kuningpucat atau putih lobak, ukuran tubuh sedang, rambut hitamkejur, bentuk muka lonjong atau oval dan bulat, mata sipit.Ras tersebut terdapat di daerah Asia Utara, Asia Tengah,dan Asia Timur.
  2. Mongoloid Malaya atau Oceania (Malayan Mongoloid):warna kulit kuning kecokelatan, ukuran tubuh agak tinggi,bentuk muka lonjong atau oval dan bulat, mata biasa, rambuthitam lurus, dan bergelombang (ikal). Mereka terdapat didaerah Asia Tenggara, Kepulauan Indonesia, Malaysia,Filipina, dan penduduk asli Taiwan.
  3. Mongoloid Amerika atau Indian (American Mongoloid):warna kulit merah, ukuran tubuh tinggi, rambut hitam lurus,bentuk muka lonjong atau oval, mata sipit. Mereka terdapatdi daerah Amerika Selatan (penduduk Terra del Fuego) dandi Amerika Utara (penduduk asli Eskimo)
2. Negroid
  1. Negroid Afrika (African Negroid): badan kekar dan tinggi,kulit hitam pekat, rambut hitam keriting, bentuk muka bulatatau tebal. Jenis ras ini terdapat di Benua Afrika.
  2. Negrito: ukuran tubuh pendek dan kekar, ukuran kakidan tangan pendek. Mereka terdapat di Afrika Tengah,semenanjung Melayu, dan Filipina.
  3. Negroid Melanesia (Papua Melanosoid): ciri-ciri tubuh antaraNegroid Afrika dan Negrito. Mereka terdapat di PulauPapua dan Kepulauan Melanesia.
  4. Austroloid: ciri-ciri tubuh hampir sama dengan NegroidAfrika. Kelompok ini merupakan ras penduduk asliAustralia: bertempat tinggal di daerah pedalaman, hidupsecara bergerombol dan berpindah-pindah. Saat inijumlahnya relatif sedikit dan semakin berkurang.
3. Ras Khusus
  1. Bushman, memiliki ukuran tubuh sedang, warna kulitcoklat, rambut hitam keriting, mata lebar. Mereka terdapatdi daerah gurun Kalahari (Afrika Selatan).
  2. Veddoid, ciri-cirinya hampir sama dengan Negrito, ukurantubuh lebih pendek mendekati kerdil. Mereka terdapat didaerah pedalaman Srilanka dan Sulawesi Utara.
  3. Polinesoid, ukuran tubuh sedang, warna kulit cokelat,mata lebar, rambut hitam berombak. Mereka terdapat diKepulauan Mikronesia dan Polinesia.
  4. Ainu, memiliki warna kulit dan rambut ras Kaukasoid, tetapibentuk muka ras Mongoloid. Mereka terdapat di PulauHokaido dan Karafuko (Jepang Utara).
4. Kaukasoid
  1. Kaukasoid Nordik (Nordic Caucasoid): ukuran tubuh tinggi,rambut keemasan, mata biru, bentuk muka lonjong atauoval. Ras tersebut terdapat di daerah Eropa Utara sekitarLaut Baltik.
  2. Kaukasoid Mediterania (Mediteran Caucasoid): ukuran tubuhlebih pendek daripada Nordik, rambut cokelat dan hitam, matacoklat, bentuk muka bulat. Ras tersebut terdapat di sekitar LautTengah, Afrika Utara, Armenia, Saudi Arabia, dan Iran.
  3. Kaukasoid Alpin (Alpin Caucasoid): ciri-ciri tubuh antara tipeNordik dan Mediterania. Mereka terdapat di daerah EropaTimur dan Eropa Tengah.
  4. Kaukasoid Indik atau Hindu (Indic Caucasoid): ukurantubuh lebih pendek daripada Mediterania, warna kulitras Mong o loid (kuning dan coklat), tetapi bentuk mukaras Kaukasoid, mata hitam, rambut hitam, bentuk mukalonjong atau oval dan bulat. Mereka terdapat di Pakistan,India, Banglades, dan Srilanka.

Kesimpulan :
Kondisi masyarakat Indonesia yang memiliki keberagaman ras berpotensi menimbulkan konflik yang tidak hanya merugikan kelompok-kelompok masyarakat tetapi juga merugikan bangsa Indonesia secara keseluruhan. Oleh karena itu, setiap warga negara harus menjunjung tinggi rasa persaudaraan, kekerabatan, dan persahabatan sehingga terwujud perdamaian.

5. Keberagaman Antargolongan
Keberagaman masyarakat di Indonesia dapat dilihat dari struktur masyarakatnya. Struktur masyarakat Indonesia menurut Syarif Moeis (2008) ditandai dengan dua ciri atau dua titik pandang. Pertama, secara horizontal ditandai oleh kenyataan adanya kesatuan-kesatuan sosial berdasarkan perbedaan-perbedaan suku bangsa, agama, adat istiadat, dan kedaerahan. Secara vertikal, ditandai dengan adanya lapisan atas dan lapisan bawah yang cukup tajam.

No. Antargolongan Uraian
1. Ukuran Kekayaan Ukuran kekayaan adalah kepemilikan harta benda seseorang dilihat dari jumlah dan materiil saja. Biasanya orang yang memiliki harta dalam jumlah yang besar akan menempati posisi teratas dalam penggolongan masyarakat berdasarkan kriteria ini. Golongan berdasarkan ukuran kekayaan yaitu Si Kaya dan Si miskin.
2. Ukuran kekuasaan dan wewenang Ukuran kekuasaa dan wewenang adalah kepemilikan kekuatan atau power seseorang dalam mengatur dan menguasai sumber produksi atau pemerintahan. Biasanya ukuran ini dikaitkan dengan kedudukan atau status sosial seseorang dalam bidang politik. Golongan berdasarkan kekuasaan dan wewenang yaitu penguasa dan rakyat.
3. Ukuran kehormatan Ukuran kehormatan dapat diukur dari gelar kebangsawanan atau dapat pula diukur dari sisi kekayaan materiil. Orang yang mempunyai gelar kebangsawanan yang menyertai namanya, seperti raden, raden mas, atau raden ajeng akan menduduki strata teratas dalam masyarakat. Golongan berdasarkan ukuran kehormatan yaitu Ningrat dan jelata.
4. Ukuran ilmu pengetahuan Ukuran ilmu pengetahuan artinya ukuran kepemilikan seseorang atau penguasaan seseorang dalam hal ilmu pengetahuan. Kriteria ini dapat pula disebut sebagai ukuran kepandaian dalam kualitas. Berdasarkan ukuran ini, orang yang berpendidikan tinggi, misalnya seorang sarjana akan menempati posisi teratas dalam stratifikasi sosial di masyarakat. Golongan berdasarkan ilmu pengetahuan yaitu cendekiawan dan awam.

Kesimpulan :
Meskipun berbeda-beda golongan namun seluruh warga negara hidup dalam satu ikatan yang kuat, tanah air Indonesia. Semboyan Bhinneka Tunggal Ika, yang merupakan ciri bangsa Indonesia harus selalu dilestarikan dan dijadikan dasar bagi persatuan dan kesatuan bangsa.

 

 

Cari Artikel Lainnya