Home » Kongkow » Sosiologi » Faktor apa saja yang menjadi Pendorong dan Penghambat Mobilitas Sosial?

Faktor apa saja yang menjadi Pendorong dan Penghambat Mobilitas Sosial?

- Rabu, 27 Oktober 2021 | 11:44 WIB
Faktor apa saja yang menjadi Pendorong dan Penghambat Mobilitas Sosial?

 Mobilitas sosial adalah perpindahan atau gerak sosial yang dilakukan seseorang atau sekelompok masyarakat dari satu strata ke strata lain, biasanya dengan tujuan memperbaiki kualitas hidup.

Proses mobilitas sosial umumnya dialami masyarakat yang lapisan sosialnya bersifat terbuka. Pada masyarakat tertutup seperti masyarakat berkasta, proses mobilitas sosial sulit terjadi.

Baca juga: Apa yang dimaksud dengan Mobilitas Sosial dan jelaskan Bentuk-bentuk Mobilitas sosial?

Di sisi lain, ada beberapa faktor yang mendorong dan menghambat mobilitas sosial. Apa saja faktor-faktor tersebut?

Faktor Pendorong Mobilitas Sosial

a. Status sosial

Apabila seorang individu tidak puas dengan status sosial yang diwariskan oleh orang tuanya, ia dapat mencari kedudukan sendiri dan melakukan mobilisasi sosial. Individu yang memiliki status sosial rendah biasanya cenderung merasa kurang puas dan akan melakukan proses mobilitas sosial guna mendapatkan status sosial yang lebih tinggi.

b. Situasi ekonomi

Situasi ekonomi dalam masyarakat dapat memberikan dorongan bagi individu ataupun kelompok individu untuk meningkatkan kedudukan mereka masing-masing. Kondisi ekonomi yang membaik dapat memberikan dorongan untuk melakukan ekspansi dalam berbagai macam usaha. Kondisi ekonomi yang buruk juga dapat memengaruhi orang untuk melakukan berbagai macam tindakan antisipatif dalam mencegah kejadian-kejadian yang tidak mereka inginkan.

Baca juga: Dampak Positif dan Negatif Mobilitas Sosial

c. Situasi politik

Keadaan politik yang baik akan memberikan masyarakat kesempatan untuk melakukan mobilitas. Misalnya dalam sebuah negara demokrasi, individu diberi banyak kebebasan dalam kehidupan dan menentukan nasibnya sendiri.

d. Situasi sosial budaya

Dalam masyarakat senantiasa terjadi perubahan baik dalam struktur sosial, interaksi sosial, maupun dalam sistem tata nilai. Kondisi sosial budaya pada suatu wilayah dapat terlihat dari karakteristik penduduknya. Apabila karakteristik penduduk terbuka terhadap perubahan maka akan memudahkan individu untuk melakukan kegiatan mobilitas sosial.

e. Kondisi Kependudukan atau Geografis

Faktor Kependudukan bisa menyebabkan mobilisasi dalam arti geografik. Contoh, pemukiman yang semakin padat dapat mendorong sebagian warga masyarakat mencari tempat kediaman yang lain. Secara geografis, wilayah perkotaan akan menarik lebih banyak individu untuk melakukan mobilitas sosial karena dianggap lebih banyak menyediakan lapangan pekerjaan.

f. Latar belakang etnisitas

Pada beberapa etnis tertentu, seorang anak diharuskan untuk pergi merantau ke wilayah lain dan melakukan mobilitas sosial.

Faktor Penghambat Mobilitas Sosial

Dalam buku Struktur dan Mobilitas Sosial karya Purwasih (2019: 51), dijelaskan bahwa terdapat 3 faktor penghambat terjadinya mobilitas sosial.

a. Sistem lapisan sosial yang tertutup.

Sistem pelapisan sosial tertutup dalam masyarakat dapat menghambat kemungkinan individu melakukan mobilitas sosial naik. Misalnya, dalam masyarakat feodal, hanya keturunan bangsawan yang dapat mendudukin lapisan sosial kelas atas. Sementara rakyat kecil tetap menempati lapisan sosial kelas bawah.

b. Kemiskinan.

Sebagian besar masyarakat miskin merasa kesulitan untuk menaikkan kelas sosialnya karena terbentur minimnya biaya. Kemampuan menjalankan usaha dan menyekolahkan anak ke jenjang yang lebih tinggi terbatas karena minimnya dana yang dimiliki.

c. Kebudayaan masyarakat.

Adakalanya masyarakat bersikap tertutup pada perubahan yang terjadi karena pengaru dari luar kebudayaannya. Golongan masyarakat ini biasanya masih memegang teguh adat-adat dan tradisinya. Oleh karena itu, masyarakat sulit melakukan mobilitas sosial karena tidak mau menerima perubahan yang ada. 

Cari Artikel Lainnya