Home » Kongkow » Sosiologi » Apa saja Saluran-saluran Mobilitas Sosial?

Apa saja Saluran-saluran Mobilitas Sosial?

- Rabu, 27 Oktober 2021 | 13:39 WIB
Apa saja Saluran-saluran Mobilitas Sosial?

Masih ingat pengertian mobilitas sosial kan otakers?

Mobilitas sosial adalah suatu gerakan yang terjadi karena berpindah ataupun berubah posisi seseorang atau juga sekelompok orang pada saat yang berbeda-beda. Misalnya, seseorang yang mengalami perubahan kedudukan status sosial baik dari yang lebih rendah ke yang lebih tinggi, maupun sebaliknya. Contoh ketika seorang guru naik jabatan menjadi seorang kepala sekolah. Ini merupakan salah satu bentuk mobilitas sosial. 

Baca juga: Apa yang dimaksud dengan Mobilitas Sosial dan jelaskan Bentuk-bentuk Mobilitas sosial?

Saluran-Saluran Mobilitas Sosial

Saluran-saluran mobilitas sosial adalah seseorang atau sekelompok orang yang berhasil melakukan atau mewujudkan proses mobilitas sosial di lingkungan ia bekerja. Mobilitas sosial dapat dilakukan melalui beberapa saluran yang disebut sirkulasi sosial (social circulation), meliputi:

1. Angkatan Bersenjata

Angkatan bersenjata memiliki garis komando yang tegas,  dimana para prajurit harus patuh sepenuhnya pada perintah atasan.  Kenaikan status seorang prajurit sangat bergantung pada kedisiplinan dan intelektualnya, sehingga keberadaannya di masyarakat sangat dihargai. Mereka dianggap sebagai pelindung masyarakat.

2. Lembaga Keagamaan

Para tokoh agama mempunyai kedudukan yang terhormat di dalam masyarakat. Mereka sering memberikan nasihat keagamaan sehingga keberadaannya lebih dihargai oleh masyarakat.

Baca juga: Faktor apa saja yang menjadi Pendorong dan Penghambat Mobilitas Sosial?

3. Pendidikan

Salah satu saluran bagi terjadinya mobilitas vertikal di masyarakat adalah pendidikan. Hal ini dikarenakan pendidikan dianggap sebagai perangkat sosial (social elevator) dari kedudukan yang rendah menuju kedudukan yang tinggi.

4. Partai Politik

Partai politik menjanjikan peluang yang besar dalam meningkatkan status sosial seorang politikus yang profesional. Aktivitasnya yang sering berorasi di depan umum dengan mengatasnamakan partai, membuat namanya terkenal, sehingga keberadaannya lebih dihargai oleh masyarakat. Hal ini akan mempengaruhi status sosialnya.

5. Organisasi Ekonomi

Organisasi ini bersifat relatif terbuka dalam meningkatkan status seseorang. Seperti pada saat pemilihan Manajer Keuangan pada PT. Subur Ekonomi, beberapa orang karyawan mencalonkan diri untuk posisi yang menjanjikan itu, mereka akan gencar dalam berkampanye.

6. Organisasi Keahlian

Para profesional membentuk wadah untuk menampung aspirasi para anggotanya yang berprofesi sama. Misalnya; Ikatan Cendikiawan Muslim Indonesia (ICMI), Ikatan Dokter Indonesia (IDI) dan sebagainya.

Credits photo: Kajianpustaka.com

Cari Artikel Lainnya