Home » Kongkow » Tahukah Kamu » Benarkah Belajar Bahasa Asing Bisa Meningkatkan Fungsi Otak?

Benarkah Belajar Bahasa Asing Bisa Meningkatkan Fungsi Otak?

- Selasa, 09 Januari 2018 | 14:00 WIB
Benarkah Belajar Bahasa Asing Bisa Meningkatkan Fungsi Otak?

Tahukah Anda, belajar bahasa asing ternyata dapat meningkatkan fungsi otak! Hal ini berlaku bagi semua umur, dari anak-anak hingga orang tua. Penelitian dari University of Edinburgh di Skotlandia menunjukkan bahwa mempelajari bahasa asing memiliki efek positif pada otak, bahkan jika dipelajari ketika Anda sudah dewasa.

Peneliti menunjukkan otak orang yang mempelajari dua bahasa atau lebih dengan orang yang mempelajari hanya satu bahasa memiliki perbedaan yang berarti. Bahasa melibatkan fungsi otak kiri, yakni otak yang dominan dan analitis dalam proses logis dan juga belahan kanan yang aktif dalam proses emosional dan sosial.

Penelitian juga menyatakan bahwa meningkatkan fungsi otak merupakan hal yang penting dilakukan dan mempelajari bahasa menjadi cara yang paling efektif dan praktis untuk mewujudkannya. Berbicara dan belajar bahasa asing membuat ingatan Anda tetap tajam dan mempertahankan otak Anda melawan penuaan.

Selain itu, manfaatnya bagi anak ialah anak lebih sadar bagaimana bahasa ini bekerja dalam setiap konteksnya, memahami apa maksud dari setiap kata yang ia pelajari sehingga mereka mampu mendifinisikannya kesadaran ini disebut juga dengan kesadaran metalinguistik. Ketika seseorang punya kemampuan dua bahasa yang seimbang, kebanyakan dari mereka tahu cara menggunakan kedua bahasa itu sesuai dengan konteksnya.

Apa yang terjadi pada otak ketika mempelajari bahasa asing?

Belajar bahasa asing bisa meningkatkan ukuran otak Anda. Inilah yang ilmuwan Swedia temukan saat mereka menggunakan alat scan otak untuk memantau apa yang terjadi saat seseorang mempelajari bahasa asing. Penelitian ini merupakan bagian dari penelitian lanjutan yang mengungkapkan apa yang terjadi di otak kita saat kita mendengar, memahami dan mempelajari bahasa di luar bahasa ibu.

Studi MRI di Swedia menunjukkan bahwa belajar bahasa asing memiliki efek yang terlihat pada otak. Melalui penelitiannya, hasil scan MRI menunjukkan bagian tertentu pada otak yang dimiliki oleh orang yang memiliki kemampuan dua bahasa (bilingual) mengalami perkembangan dari segi ukuran dibandingkan mereka yang hanya memiliki kemampuan satu bahasa (monolingual). Orang yang mempelajari dua bahasa mengalami perkembangan ukuran otak yang terjadi di bagian hipokampus dan area serebral korteks. Hipokampus ialah bagian dari otak besar yang berperan pada kegiatan yang berhubungan dengan ingatan dan navigasi ruangan. Dengan kata lain, hal ini menunjukkan bahwa area otak yang tumbuh terkait bagian otak mana yang aktif ketika mempelajari bahasa.

Keuntungan mempelajari bahasa asing untuk meningkatkan fungsi otak

Peneliti membuktikan mempelajari bahasa asing telah terbukti memiki banyak keuntungan bagi peningkatan fungsi otak, di antaranya:

  • Otak bilingual dan multibahasa meningkatkan fungsi kognitif, yang dapat menunda timbulnya penyakit Alzheimer dan demensia. Studi di Kanada pada orang dengan otak bilinguals membantu Anda untuk tetap sehat secara kognitif sampai tahun-tahun berikutnya.
  • Orang yang berbicara lebih dari satu bahasa dengan lancar memiliki ingatan yang lebih baik dan lebih kreatif secara kognitif dan fleksibel secara mental daripada monolingual.
  • Orang-orang yang mempelajari lebih dari satu bahasa lebih baik dalam menyaring kata-kata yang tidak perlu daripada orang yang hanya menguasai satu bahasa. Otak orang-orang yang hanya menguasai satu bahasa harus bekerja lebih keras untuk menyelesaikan tugas yang sama. Peneliti percaya hal ini karena menjadi bilingual adalah latihan otak yang konstan.
  • Antonella Sorace, seorang ahli bahasa dari University of Edinburgh di Skotlandia, menyatakan bahwa orang yang mempelajari bahasa kedua bisa lebih fokus tanpa terganggu sehingga memiliki kemampuan lebih baik untuk beralih dari satu tugas ke tugas lainnya dibandingkan orang dengan otak monolingual, atau yang hanya mempelajari satu bahasa.
  • Periset menemukan bahwa orang dewasa yang mahir dalam dua bahasa tampil lebih baik dalam tes perhatian dan memiliki konsentrasi lebih baik daripada mereka yang hanya berbicara satu bahasa, terlepas dari apakah mereka telah mengetahui bahasa kedua itu pada masa kanak-kanak, masa kanak-kanak atau masa remaja mereka. Bahasa membuat orang lebih sadar akan bagaimana bahasa bekerja pada umumnya, yang disebut dengan kesadaran metalinguistik.
  • Memiliki daya ingat yang lebih baik misalnya dalam mengingat nama, petunjuk jalan, dan hal lainnya.

Sebuah studi tahun 2014 yang diterbitkan di jurnal Brain and Language menemukan orang yang mempelajari bahasa asing tidak selalu membuat Anda lebih pintar, tapi otak Anda tetap sehat dan aktif. Jadi, tidak ada kata terlambat untuk belajar bahasa baru, demi peningkatan fungsi otak Anda.

Cari Artikel Lainnya