Bahaya Tidur Disore Hari Setelah Ashar , Serta Dampak Negatif Bagi Kesehatan

Banyak yang bilang kalau tidur sore atau tidur setelah ashar sangat berbahaya. Apakah ini hanya mitos tidur sore atau memang benar ada efek tidur sore yang berbahaya bagi tubuh?

Kita tentu kerap mendengar orang tua yang melarang anaknya untuk tidur terlalu sore, apalagi menjelang maghrib. Meskipun tubuh sudah sangat lelah, kita diminta untuk tidak tidur setidaknya hingga melewati waktu maghrib tersebut. Tak disangka, larangan ini ternyata benar adanya. Pakar kesehatan menyebutkan bahwa tidur terlalu sore ternyata memang bisa memberikan dampak buruk bagi kesehatan.

Tidak sedikit orang memilih tidur di sore hari setelah lelah beraktivitas. Maka dari itu untuk mengantisipasi dampak buruk tersebut Anda bisa memperhatikan beberapa antiasipasi dan apa saja efek buruk dari tidur sore hari.

Baca juga: Berapa Lamanya Tidur Manusia yang Ideal?

Efek dan Bahaya Tidur Sore Setelah Ashar

Tak jarang seseorang bisa tidur siang hingga sore atau memang sengaja tidur sore karena tak tahan lelah. Faktanya, sebisa mungkin hindari tidur sore atau tidur setelah ashar. Bukan tanpa alasan, nyatanya ada beberapa bahaya tidur sore yang bisa menganggu kesehatanmu.
Lebih jelasnya, berikut dampak tidur sore untuk tubuhmu:

1. Meningkatkan Kadar Kolesterol

Beberapa penelitian telah membuktikan bahwa seseorang dengan rutinitas tidur di sore hari memiliki kadar kolesterol tubuh cukup tinggi disbandingkan dengan orang yang tidak pernah tidur pada sore hari.

Kadar kolesterol dapat meningkat tanpa Anda sadari saat tidur sore karena tubuh secara otomatis harus tidur disaat metabolism tubuh dalam keadaan maksimal. Ada beberapa cara untuk mencegah timbulnya penyakit diabetes yang terjadi karena kebiasaan tidur sore diantaranya:

• Minum air putih setelah tidur agar kondisi tubuh kembali normal.
• Lakukan olahraga kecil setelah bangun tidur untuk mencegah tubuh kekurangan insulin.
• Setelah bangun tidur jangan langsung mengkonsumsi makanan berat karena bisa memberikan beban berat pada sistem metabolism tubuh.

Baca juga: Hati-hati, Ini 7 Bahaya Tidur Setelah Makan

2. Sakit Kepala

Tidak hanya terasa lemas, kamu juga akan merasa sakit kepala kalau sering tidur sore. Dampak tidur sore yang satu ini bisa semakin terasa sakit terlebih kalau bangun dengan kondisi kaget. Jika kamu beruntung, sakit kepala akan cepat hilang, namun tak menutup kemungkinan akan terjadi selama berhari-hari.

3. Menurunkan Daya Ingat

Masih menjadi satu perbincangan dimana seseorang yang sering tidur sore hari akan mengakibatkan daya ingatnya menurun sedikit demi sedikit. Mungkin Anda pernah merasakan saat tidur sore kemudian terbangun pada saat malam hari. Rata-rata orang tersebut akan merasakan suasana berbeda dari biasanya kemudian merasakan hilang ingatan sementara mengenai waktu.

Perpindahan dari sore ke malam membuat tubuh tidak menyesuaikan secara otomatis karena masih dalam kondisi tertidur. Satu pertanyaan yang sering diucapkan saat terbangun pada malam hari adalah jam berapa dan hari apa?

Beberapa pencegahan pikun akibat terlalu sering tidur sore bisa dilakukan dengan cara berikut:
• Memasang alarm sebelum malam tiba.
• Setelah terbangun jangan langsung bangun dari kasur, usahakan untuk mengingat hari dan waktu agar otak kembali mendapatkan memori sebelum Anda tidur sore.
• Kondisikan tubuh terhadap waktu, dimana ada satu perhatian penting kepada Anda yakni tubuh harus lebih siap melakukan kegiatan di malam hari.

Baca juga: Perbedaan Gangguan Tidur Hipersomnia dan Narkolepsi

4. Membuat tubuh lesu

Bukannya segar, bangun dari tidur terlalu sore ternyata bisa memicu penurunan daya tahan tubuh. Hal ini akan membuat tubuh terasa kurang fit dan mudah lesu.

5. Meningkatkan resiko terkena diabetes

Tak disangka, tidur terlalu sore ternyata bisa meningkatkan resiko terkena diabetes. Hal ini disebabkan oleh terganggunya produksi insulin pada tubuh akibat dari kondisi tubuh yang tidak banyak bergerak. Selain itu, tidur terlalu sore juga akan mengganggu siklus alami tubuh yang bisa mempengaruhi produksi insulin.