Home » Kongkow » Tahukah Kamu » Bahaya Kebiasaan Menahan BAB, Bisa Infeksi Pencernaan, Kanker Usus, dan Kematian

Bahaya Kebiasaan Menahan BAB, Bisa Infeksi Pencernaan, Kanker Usus, dan Kematian

- Minggu, 28 Juli 2019 | 07:00 WIB
Bahaya Kebiasaan Menahan BAB, Bisa Infeksi Pencernaan, Kanker Usus, dan Kematian

Pernahkah Anda merasa ingin buang air besar (BAB) tapi tidak bisa melakukannya. Kondisi ini biasanya terjadi ketika kita sulit menjangkau toilet seperti saat berada di angkutan umum . Bisa juga saat menghadiri pertemuan penting yang tidak mungkin meninggalkan ruang rapat meski sesaat.

Jika hanya sekali-sekali mungkin tidak mengapa. Namun jangan pernah melakukannya berulang-ulang, apalagi menjadikan menahan BAB sebagai kebiasaan. Pasalnya kebiasaan menahan BAB bisa berakibat buruk bagi kesehatan. Organ pencernaan Anda berisiko mengalami masalah, mulai dari gangguan ringan hingga penyakit berat, seperti kanker.

Tahukah Anda, apa saja akibat buruk dari kebiasaan menahan buang air besar atau BAB?

Masalah pertama yang kerap menyertai kebiasaan menahan BAB adalah sembelit. Penyakit ini umumnya muncul akibat kurangnya asupan makanan yang mengandung serat. Seringnya menahan BAB ternyata juga menjadi pemicu sembelit.

Fases yang tertahan akan menumpuk di usus besar. Lama kelamaan fases akan mengeras. Akibatnya diperlukan tenaga ekstra untuk bisa mengeluarkan fases dari dalam perut.

Kebiasaan menahan BAB juga bisa menimbulkan ambeien atau wasir. Saat perut mengalami sembelit maka diperlukan usaha ekstra atau ‘ngeden’ untuk mengeluarkan fases. Hal inilah yang memicu penyakit wasir atau ambeien. Jika dibiarkan wasir akan semakin parah hingga menganggu aktivitas sehari-hari.

Fases yang mengeras akibat kebiasaan menahan BAB juga dapat memicu obstruksi usus. Akibatnya saluran pencernaan akan kesulitan mencerna makanan dan cairan yang masuk dalam usus. Dalam jangka panjang, kondisi ini dapat menyebabkan gangguan kesehatan lain seperti perlengketan usus, kanker usus besar, dan hernia.

Meski jarang terjadi, kebiasaan menahan BAB juga menyebabkan komplikasi pada peredaran darah, masalah jantung, dan kram. Jika kondisinya parah dan tidak segera mendapatkan penanganan, kemungkinan terburuknya adalah menyebabkan kematian.

Kebiasaan menahan BAB juga bisa memicu kanker usus besar. Fases yang tertahan di dalam usus lama kelamaan akan berkontak dengan sel-sel permukaan usus besar. Penyakit ini jelas sangat berbahaya. Diperlukan penanganan intensif  untuk menyembuhkan penyakit ini.

Akibat berikutnya dari kebiasaan menahan BAB adalah fisura anal, yakni kondisi dimana terjadi robekan atau luka pada jaringan lembab atau mukosa pada lubang anus. Penyembuhan fisura anal memerlukan tindakan operasi atau pembedahan.

Penumpukan fases atau tinja dalam saluran pencernaan juga dapat menyebabkan impaksi tinja, kondisi dimana tinja yang sudah mengering tersangkut di usus besar atau dubur. Jika tidak ditangani, impaksi tinja dapat menyebabkan kerusakan yang lebih parah. 

Bahaya lain dari kebiasaan menahan BAB adalah terjadinya infeksi bakteri. Penumpukan fases dalam usus besar sudah tentu mengundang datangnya bakteri berbahaya. Pasalnya fases adalah sampah yang banyak mengandung racun. Hal inilah yang berisiko menginfeksi usus.

Akibat terparah dari kebiasaan menahan BAB adalah kematian. Jika tinja tumpah ke rongga perut maka bakteri akan dengan cepat menyebar dan menyebabkan gejala yang lebih parah.

Itulah sebabnya saat terasa ingin BAB segera keluarkan. Namun jika kondisi memang tidak memungkinkan, seperti sulit menemukan toilet atau sedang rapat penting, beberapa cara berikut bisa dilakukan.  

Kencangkan kedua sisi pantat untuk menjaga otot rektum tetap tegang. Hindari jongkok dan cobalah berdiri. Jangan panik dan bersikaplah tenang. Namun perlu diingat, cara tersebut hanya dalam kondisi darurat.

Cari Artikel Lainnya