6 Alasan Pengkhianatan Yudas Iskariot dan Makna dibaliknya
- Sabtu, 11 April 2020 | 07:19 WIB
Mungkin bagi umat Kristen tidak asing ulang mendengar nama Yudas Iskariot. Yudas Iskariot merupakan murid terakhir Yesus. Ia adalah anak dari Simon Iskariot yang dipilih Yesus untuk menjadi muridNya. Sepanjang histori gereja Yudas Iskariot dikenal sebagai tokoh kontroversial. Bagaimana tidak, sosok ini seringkali diperdebatkan oleh banyak orang sampai kala ini.
Pengkhianatan Yudas Iskariot
pastemagazine.com
Sebagian orang berasumsi Yudas Iskariot sebagai pengkhianat sebab ia tega menjual Yesus untuk ditangkap dan disalibkan. Namun, sebagian ulang berasumsi bahwa Yudas Iskariot merupakan seorang pahlawan sebab pengkhianatan yang dilakukannya sudah memicu Yesus ditangkap dan disalibkan supaya dosa manusia bisa ditebus oleh daranNya. Sehingga tak heran terkecuali muncul pertanyaan “Jika Yudas Iskariot tidak berkhianat, bagaimana cara Tuhan Yesus bisa disalibkan untuk menebus dosa manusia?”
Sebelum Yudas Iskariot mengkhianati Yesus, ternyata Ia sudah mengimbuhkan tanda kepada para muridNya bahwa tidak benar satu dari antara 12 Rasul bakal mengkhianati Yesus. Tentunya tanda yang diberikan oleh Yesus ini mengarah kepada Yudas Iskariot di mana ia bakal menjual Yesus.
Baca Juga
4 Makna salib yang disalah artikan pada hal ini yang benar
10 Makna Kenaikan Isa Almasih (Yesus Kristus) Ke Surga
Apa itu Umat Gereja? Apakah sama dengan Artinya Umat Allah
Yudas Iskariot menjual Yesus kepada para Imam Besar dengan harga 30 keping perak. Jika kami rubah ke dalam penghitungan dollar, maka 30 keping perak itu setara dengan 19 dollar Amerika dan terkecuali dikonversikan ke dalam mata duwit rupiah maka 30 keping perak hanya senilai Rp 247.000.
Tentu saja itu teralu tidak mahal bagi Yudas Iskariot untuk menjual Yesus begitu saja. Lalu terkecuali sebenarnya demikian, apakah sebenarnya motif Yudas Iskariot untuk menjual Yesus?
Ataukah sebab harta atau justru motif lain?
Beberapa sumber mengatakan bahwa sebenarnya Yudas Iskariot mengidamkan menjadikan sosok pemimpin revolusi orang Yahudi untuk jalankan pemberontakan pada Kekaisaran Romawi. Pada kala itu, tokoh revolusi untuk memimpin pemberontakan amat dikehendaki oleh orang Yahudi sebab Kekaisaran Romawi sudah melakukan tindakan semena-mena.
Yudas Iskariot tentu saja punya harapan besar kepada Yesus dan meminta bahwa Ia mau memimpin pemberontakan kepada Roma. Sayangnya, apa yang dikehendaki oleh Yudas Iskariot tidaklah sesuai harapan. Dijelaskan dalam Alkitab bahwa Yesus menyuruh muridNya untuk taat kepada Kaisar tidak benar satunya dengan membayar pajak.
Tentunya Yesus tidak mengidamkan menjadi pemimpin di dunia ini sebab Yesus pilih untuk menjadi pemimpin di Sorga. Melihat hal ini akhinya Yudas Iskariot pilih menjual Yesus kepada para Imam Besar dengan harapan dikala Yesus diadili dihadapan Pilatus bakal berjalan revolusi di Kota Yerusalem. Namun, hal itu tentu saja tidak terkabulkan sebab Yesus sendiri pilih menyerahkan diriNya untuk disalib sebab dengan penyaliban itu sendiri Ia bisa menebus dosa umat manusia.
Melihat Yesus yang pilih disalib, Yudas Iskariot mengembalikan duwit yang didapatnya dari hasil menjual Yesus kepada para Imam besar dan ia pilih untuk mengakhiri hidupnya sebab rencananya sudah gagal dan ia mengalami konflik batin yang amat dalam.
Namun, lepas dari apakah cerita tersebut benar atau tidak kami bisa mengambil alih pemikiran bahwa tidak ada satu pun cara yang bisa membatasi penggenapan Firman Allah.
Lalu sebenarnya mengapa Yudas Iskariot sendiri bersedia untuk mengkhianati Yesus?
Berikut adalah sebagian alasan mengapa Yudas Iskariot pilih untuk mengkhianati Yesus.
Pada kala itu Yudas dikuasai oleh kesombongan.
Yudas tidak dulu memanggil Yesus dengan sebutan “Tuhan” sebagaimana yang dilaksanakan oleh murid-murid yang lain. Yudas Iskariot hanya memanggil Yesus dengan sebutan “rabbi” atau “guru”.
Hubungan Yudas dengan Yesus adalah jalinan yang paling jauh tidak seperti muridNya yang lain.
Yudas Iskariot punya sikap yang serakah sebab ia tidak hanya mengkhianati Yesus tetapi terhitung mengkhianati saudara seimannya sebab ia kerap mencuri.
Yudas Iskariot mengidamkan Yesus sebagai pemimpin politik yang bisa mengimbuhkan revolusi besar bagi orang Yahudi.
Yudas Iskariot tidak jelas tingkah laku yang dilakukannya adalah salah. Ini dibuktikan dengan sikap Yudas yang pilih mengakhiri hidupnya.
Demikianlah artikel ini dibuat. Kiranya artikel ini bisa mengimbuhkan informasi bagi kami semua.