Home » Kongkow » Tahukah Kamu » 5 Makanan Perusak Otak

5 Makanan Perusak Otak

- Selasa, 20 Juni 2017 | 15:15 WIB
5 Makanan Perusak Otak

Anda pasti sudah mendengar banyak tentang makanan untuk meningkatkan daya kerja otak, seperti buah-buahan dan salmon. Tapi, apakah Anda juga tahu makanan apa saja yang bisa membuat otak berkurang ketajamannya? Baca terus untuk mengetahui makanan apa saja yang menurut dokter, ahli saraf dan psikolog, sebaiknya Anda hindari agar kinerja otak Anda tetap prima.

Pemanis buatan
"Tahun lalu, sekelompok peneliti Israel menunjukkan bukti bahwa ketika Anda mengonsumsi pemanis non-kalori atau pemanis buatan, akan terjadi perubahan bakteri di usus yang membuka jalan untuk meningkatkan risiko diabetes tipe 2. Dan jika Anda menjadi diabetes, risiko Anda menderita penyakit Alzheimer naik hingga empat kali lipat. Alasannya, diabetes membuat Anda kurang sensitif terhadap insulin sehingga kadar gula darah yang naik tinggi akan secara dramatis meningkatkan risiko degenerasi otak."

Ikan tinggi merkuri
"Saya tidak ingin mengatakan bahwa satu jenis makanan pasti buruk. Segala sesuatu silakan dinikmati dalam jumlah moderat, kecuali yang berhubungan dengan merkuri. Ikan laut besar ada yang mengandung merkuri seperti salmon dan tuna. Merkuri mempengaruhi seseorang secara kognitif, terutama mempengaruhi otak kecil, bagian dari otak yang mengontrol keseimbangan, koordinasi, dan visi. Saya makan tuna tidak lebih dari sekali seminggu dan ukurannya lebih kecil seperti sushi rolls."

Biskuit siap saji
"Saya menghindari biskuit atau kerak/pinggiran pizza dan hal semacam itu. Seringkali, lemak trans digunakan untuk menghasilkan tekstur seperti itu. Saya juga menghindari margarin dan popcorn dari luar. Meskipun sebagian besar lemak trans telah dilarang atau dihapus tapi mereka masih bisa menyelinap di makanan-makanan seperti itu. Asalkan kandungan lemak trans kurang dari 0,5gram per porsi, produsen masih bisa mengatakan produk mereka bebas lemak trans. Lemak trans masih bisa mengacaukan otak, menyebabkan peradangan, dan menganggu transmisi saraf."

Minuman manis
"Saya menghindari minuman bergula karena sistem pengaturan otak tampaknya tidak bisa mengimbangi dengan benar informasi kalori yang terkandung dalam minuman itu. Neuron di hipotalamus biasanya mencocokkan asupan kalori dengan energi yang dibakar melalui latihan pada akurasi lebih dari 99%. Tetapi, studi menunjukkan bahwa minuman manis tidak mengurangi rasa lapar selayaknya makanan padat dengan jumlah kalori yang sama. Hal ini mendorong kita untuk mengonsumsi lebih banyak dari yang kita butuhkan."

Makanan olahan
" Menurut pendapat saya, yang terbaik adalah menghindari makanan olahan/kemasan, termasuk makanan cepat saji dan soda. Makanan ini sering mengandung lemak trans, yang berbahaya untuk otak dan jantung. Seringkali juga mengandung gula dalam jumlah tinggi dan bahan pengawet. Bila dikonsumsi secara teratur, makanan ini akan menggusur makanan yang sehat yang memberikan nutrisi untuk otak dan kesehatan secara keseluruhan. Makanan ini juga dapat meningkatkan risiko obesitas dan peradangan, yang berbahaya bagi otak."

Cari Artikel Lainnya