Home » Kongkow » Tahukah Kamu » 5 Fenomena Alam yang Lebih Langka daripada Gerhana Matahari

5 Fenomena Alam yang Lebih Langka daripada Gerhana Matahari

- Kamis, 24 Agustus 2017 | 08:00 WIB
5 Fenomena Alam yang Lebih Langka daripada Gerhana Matahari

Gerhana Matahari Total yang terlihat di Amerika Serikat pada Senin (21/8) termasuk fenomena langka. Tapi selain itu, sebetulnya ada lima fenomena alam lain yang tak kurang langkanya. 

Berikut ini adalah lima fenomena alam langka, yang takkan kamu lihat di mana-mana, seperti dirangkum oleh Popular Science, baru-baru ini: 

1. ‘Air Terjun Darah’ di Antartika
Fenomena ini sangat langka dan sulit kamu saksikan langsung kecuali kamu bisa ke Antartika yang superdingin itu. ‘Air Terjun Darah’ ini terjadi di Gletser Taylor di Antartika, merupakan percampuran air laut asin dengan kandungan besi yang tinggi, serta mikroba. 
 
2. Petir ‘kotor’
Yang jelas petir ini tidak kotor sebagaimana namanya, tapi memang terjadi oleh pergesekan partikel abu. Petir terjadi ketika muatan listrik terbentuk di antara partikel air dan es di awan. Nah, petir vulkanis ini terjadi di dalam abu tebal yang seperti bulu-bulu. Partikel abu bertubrukan satu sama lain dan menimbulkan gesekan, dan ketika meledak ke udara terbuka dan terpisah, terjadilah arus listrik. Fenomena ini sangat jarang, karena menurut catatan, hanya terjadi sekali dalam 18 bulan di seluruh dunia dan berkaitan dengan erupsi gunung berapi.  

3. Bola petir
Fenomena ini terlihat pertama kali pada 2012. Bola ini bisa memancarkan beberapa warna dan bersinar seterang lampu 100 watt. Biasanya terjadi pada saat badai petir, tapi tampaknya bisa muncul di tempat lain juga. Misalnya ketika gas yang timbul di rawa-rawa tiba-tiba terbakar oleh udara. Ia bisa terjadi selama lebih dari satu detik, lebih lama dari petir. Tapi kurang lama untuk mempelajarinya. Apalagi kehadirannya sangat langka, dan perlu keberuntungan untuk melihatnya.  

4. Crop circle di bawah laut
Bukan alien, tapi ikan pufferfish yang menciptakan crop circle ini di dasar laut saat hendak kawin. Ikan pufferfish jantan membuat lukisan pasir ini menggunakan sirip-siripnya, untuk menarik hati pufferfish betina. Penyelam di Pulau Amami-Oshima di Jepang bisa menyaksikan fenomena ini secara berkala. Untuk melihatnya, ya kamu mesti punya sertifikat menyelam dan cukup beruntung untuk melihat pufferfish yang jatuh cinta, sebelum crop circle itu dihapus arus laut.

5. Batu berlayar
Fenomena ini ada di Death Valley di Racetrack Playa. Kamu bisa menyaksikan batu-batu seberat lebih dari 300 kilogram meninggalkan jejak seperti habis bergerak jauh. Fenomena ini terjadi ketika lembah ini berisi air yang cukup dalam untuk mengapungkan es dan cukup dangkal untuk menggerakkan batu. Kecepatan gerak batunya sendiri hanya beberapa inci per detik, jadi kalau diamati dari jauh, ya seakan-akan dia diam saja.

Cari Artikel Lainnya