Berita
List
Daftar
0



2 years 'ago'
Monitoring dan Evaluasi ANBK Oleh LPMP Jawa Timur

Asesmen Nasional Berbasis Komputer (ANBK) jenjang sekolah dasar dimulai secara serentak di seluruh Indonesia pada Senin, 15 November 2021.

 

Memang banyak pihak khawatir pelaksanaan ANBK di jenjang SD ini akan menghadapi banyak kendala. Maklum, inilah pertama kalinya dalam sejarah Republik, jenjang SD melaksanakan asesmen secara nasional berbasis komputer. Berbeda dengan jenjang SMP, SMA dan sederajat yang sudah berpengalaman melaksanakan ujian nasional berbasis komputer.

 

Tapi kekhawatiran itu tak terbukti, setidaknya di daerah-daerah yang dilakukan pantauan langsung oleh tim Direktorat Sekolah Dasar. ANBK jenjang SD hari pertama berjalan lancar. Kepala sekolah, guru, pengawas ruangan, proktor, peserta didik dan semua pihak yang terlibat bekerja sama dengan apik.

 

Bahkan banyak peserta didik yang hanya butuh waktu sekitar 30 menit untuk mengisi soal. Kemudian pulang. Padahal waktu yang disediakan untuk sesi pertama (pagi) adalah dari pukul 08.00 hingga 10.35. Ketika ditanya kenapa cepat sekali menyelesaikan jawaban, mereka bilang soalnya cukup mudah.

 

Fakta ini cukup menarik mengingat saat gladi bersih Asesmen Nasional beberapa waktu lalu, murid lumayan kesulitan mengisi soal. Dalam berbagai simulasi Asesmen Nasional di banyak platform digital, para guru juga mengeluhkan sulitnya soal-soal asesmen untuk murid SD.

 

”Tidak sulit menjawab soal-soal literasi Asesmen Nasional,” kata Caroline Adinda Wardaya, siswi kelas 5-D SD Negeri Sukabumi 2, Kota Probolinggo, Jawa Timur seusai mengikuti Asesmen Nasional.

 

Riana, S. Pd., M. Pd Kepala SD Negeri Sukabumi 2, Kota Probolinggo, Jawa Timur menjelaskan, ANBK di sekolahnya berjalan lancar tanpa kendala sama sekali. Jam 7 pagi jaringan sudah terbuka. Saat murid mengisi soal juga lancar. Sebagian murid hanya butuh waktu 30 menit mengisi soal lalu pulang. Sebagian lagi ada yang sampai 1 jam. Tapi bukan karena kendala jaringan, melainkan karena siswa ingin lebih teliti mengisi soal.

 

”Memang ada kendala pada saat simulasi beberapa waktu lalu. Sulit sekali terkoneksi dengan server pusat. Tapi saat pelaksanaan hari ini lancar sekali,” katanya dengan wajah sumringah.

 

Total ada 60 murid SD Negeri Sukabumi 2, Kota Probolinggo, Jawa Timur yang terpilih mengikuti Asesmen Nasional. Mereka dibagi menjadi dua sesi. Pada sesi satu yang berlangsung pagi hari, murid yang mengisi soal AN sebanyak 30 orang. Pada sesi kedua yang diselenggarakan mulai pukul 13.00, sebanyak 30 murid yang mengisi soal AN.

 

Hikmatul Auliya, S. Pd, guru kelas 5-D SD Negeri Sukabumi 2, Kota Probolinggo, Jawa Timur mengatakan bersyukur sekali sekolahnya bisa menyelenggarakan ANBK secara mandiri dan secara online. Tidak perlu menumpang ke sekolah lain.

 

”Kami mendapatkan pelatihan menjadi proktor. Ini sangat bermanfaat sehingga ANBK di sekolah kami ini berjalan lancar,” katanya.

 

Hikmatul Auliya, S. Pd bercerita, ia bersama beberapa guru, kepala sekolah, proktor, dan teknisi membentuk tim kerja sebulan menjelang pelaksanaan ANBK. Mereka bekerja intens mempersiapkan ruangan, laptop, PC, jaringan internet, melatih murid mengoperasikan laptop hingga menyiapkan mental mereka menghadapi ANBK.

 

”Memang butuh kerja keras dan kerja sungguh-sungguh agar ANBK ini berjalan lancar,” katanya. Namun demikian, terlepas dari kerja keras pihak sekolah, ada satu kendala yang dikhawatirkan dapat mengganggu pelaksanaan ANBK. Yaitu mati listrik.

 

M. Refa’i Fungsional Umum LPMP Jawa Timur turun ke SD Negeri Sukabumi 2, Kota Probolinggo, Jawa Timur memantau pelaksanaan ANBK memberi semangat kepada para peserta didik yang mengikuti ANBK. ”Jangan panik dan bingung, kerjakan yang mana menurut kalian mudah, hati-hati, tetap tenang, konsentrasi dan jangan berpikir ini adalah pekerjaan yang sangat sulit,” katanya. Selasa (16/11).

 

Beliau menjelaskan hasil Asesmen Nasional ini nanti akan digunakan sebagai base line data yang akan memudahkan pemangku kepentingan di bidang pendidikan, baik pemerintah pusat/daerah, masyarakat, maupun tenaga pendidik, untuk memperoleh gambaran bentuk kualitas pendidikan sekolah dasar.

 

”Mudah-mudahan hasil Asesmen Nasional ini dapat digunakan secara optimal sebagai dasar perencaanan satuan pendidikan agar kualitas pendidikan semakin baik lagi ke depan,” ujarnya.

utakatikotak
0
utakatikotak
utakatikotak
utakatikotak