Home » Kongkow » Materi » Tari Saman : Sejarah, Makna, dan Pola Lantai Tari

Tari Saman : Sejarah, Makna, dan Pola Lantai Tari

- Senin, 16 Agustus 2021 | 12:00 WIB
Tari Saman : Sejarah, Makna, dan Pola Lantai Tari

Gambar diatas adalah salah satu tari paling tersohor di Indonesia nih otakers. Yaps, itu adalah Tari Saman. Tari Saman adalah sebuah tarian Suku Gayo yang biasa ditampilkan untuk merayakan peristiwa-peristiwa penting dalam adat. Syair dalam tarian saman mempergunakan Bahasa Gayo. Selain itu biasanya tarian ini juga ditampilkan untuk merayakan kelahiran Nabi Muhammad SAW.

Sejarah Tari Saman

Tari Saman berasal dari Suku Gayo, Aceh yang mulai dikembangkan pada abad ke 14 oleh seorang ulama besar bernama Syekh Saman. Tarian ini awalnya hanyalah sebuah permainan rakyat bernama Pok Ane. Kebudayaan Islam yang masuk ke daerah Gayo pada masa itu berakulturasi dengan permainan Pok Ane, sehingga nyanyian pengiring permainan Pok Ane yang awalnya hanya bersifat pelengkap, berubah menjadi nyanyian penuh makna dan pujian pada Alloh. Kebudayaan Islam juga merubah beberapa gerakan pada tari saman mulai dari tepukan dan perubahan tempat duduk. Pada perkembangannya ia juga kemudian dimainkan pada acara-acara umum seperti acara pesta ulang tahun, pernikahan, khitan, dan acara lainnya hingga sekarang.

Arti dan Makna Tari Saman

Terlepas dari beragam keunikannya, tari saman bagi masyarakat Aceh memiliki arti dan makna yang sangat dalam. Tarian ini melambangkan tingginya sopan santun, pendidikan, kebersamaan, kekompakan dan kepahlawanan masyarakat Aceh yang religius. Pesan dakwah yang terkandung dalam setiap syairnya juga memiliki nilai tersendiri. Nasehat-nasehat dengan makna begitu dalam tersirat kental dalam syair lagu tari ini.

Bagaimana Pola Lantai Tari Saman?

Pola lantai tari adalah teknik perpindahan dan pergerakan posisi yang dilakukan oleh penari di panggung. Pola lantai juga termasuk ke dalam teknik blocking atau penguasaan panggung. Karena tari saman merupakan tarian yang dilakukan berkelompok, maka pola lantai dan penguasaan panggung menjadi sangat penting untuk mempermudah para penari mencari posisi yang tepat.

Baca Juga :

Pola Lantai Tari Kecak dan Maknanya

Pola Lantai Tari Jaipong dan Makna Gerakan

Keunikan Tari Pendet dan Makna Gerakan

Ada 5 pola lantai yang harus dipertunjukkan oleh penari saman, yaitu pola lantai horizontal (menyamping), pola lantai vertikal (lurus), pola lantai diagonal, pola lantai garis melengkung, dan pola lantai zigzag. Apa sih makna pola lantari Tari Saman tersebut?

1. Pola Lantai Horizontal (Menyamping)

Pola lantai yang pertama adalah pola lantai garis horizontal (menyamping). Pola ini sangat sering digunakan dan menjadi dasar gerakan pada tari saman. Pola lantai horizontal memiliki makna sebagai hubungan antara manusia dengan manusia yang horizontal karena manusia adalah makhluk sosial yang membutuhkan bantuan manusia lainnya. Pada pola ini, para penari berbaris lurus ke samping. Selain itu pola lantai ini juga melambangkan umat Islam yang sedang membentuk syaf ketika sholat.

2. Pola Lantai Vertikal (Lurus)

Pada pola lantai vertikal, penari membentuk garis lurus dari depan ke belakang. Makna pola lantai vertikal adalah hubungan antara manusia dengan Tuhan Yang Mahasa Esa sebagai pencipta alam semesta dan yang mengatur kehidupan manusia. Selain itu pola lantai ini melambangkan kesan sederhana namun kuat.

3. Pola Lantai Diagonal

Pada pola lantai ini penari membentuk barisan lurus namun menyudut ke kanan atau ke kiri, makna dari pola ini adalah kesan dinamis namun kuat.

4. Pola Lantai Garis Melengkung

Pola lantai garis melengkung adalah penari berbaris membentuk barisan yang melengkung. Ada berbagai macam pola garis melengkung, yaitu garis lingkaran, lengkung ular, dan angka delapan. Pola ini melambangkan kesan lemah lembut.

5. Pola Lantai Zig Zag

Pola lantai yang terakhir adalah pola zig zag. Pola lantai zig zag mengharuskan penarinya membentuk barisan zig zag yang mirip dengan huruf Z.

Fungsi Tari Saman

Pada tari saman ini bukan hanya pola lantai nya saja yang harus diperhatikan, tetapi ada juga pembagian fungsi para penari sesuai dengan penempatan formasinya. Ada yang berfungsi sebagai penopang, penyepit, pengapit, dan penindak. Berikut penjelasan lengkapnya.

a. Penopang: Tugas dari penari saman yang berfungsi sebagai penopang adalah menahan keutuhan formasi para penari agar tetap rapat dan lurus.

b. Penyepit: Sebagai penyepit, penari harus mendukung gerakan tari yang menggunakan gerakan mengangkat, serta harus membuat kerapatan antar penari sehingga tidak ada jarak antara para penari.

c. Pengapit: Penari yang bertugas sebagai pengapit memiliki tugas mengingatkan para penari untuk pergantian gerakan dalam tempo tertentu.

d. Penindak: Peran penindak ini merupakan peran yang sangat penting pada tari saman, karena ia yang mengatur gerakan tari, syair yang dibawakan, level tari, serta balasan-balasan syair.

Sumber :
Cari Artikel Lainnya