Home » Kongkow » Tahukah Kamu » 9 Cara Budidaya Kroto

9 Cara Budidaya Kroto

- Sabtu, 22 Juni 2019 | 08:04 WIB
Cara Budidaya Kroto Dengan Toples Untuk Pemula

Jenis-Jenis Kroto

Kroto Halus

Mempunyai ciri-ciri seperti :

Tidak awet, atau tidak tahan lama.
Dapat bertahan kurang lebih satu minggu.
Terdiri dari calon bakalan semut betina yang mandul, baik yang berukuran kecil maupun besar.

Kroto Kasar

Mempunyai ciri-ciri sebagai berikut :

Kroto jenis ini juga tergolong tidak awet.
Daya tahannya pun juga kurang lebih sekitar satu minggu.
Kroto jenis ini merupakan kroto yang terdiri atas calon ratu semut dan juga semut pejantan.

Kroto Basah

Mempunyai ciri-ciri yaitu :

Kroto ini tergolong mudah busuk.
Namun mengandung protein tinggi yang digemari oleh burung kicauan.
Umumnya hanya bertahan Cuma satu hari.
Terdiri atas telur yang menyerupai larva kecil.

Begitulah cara anggota koloni semut rangrang dengan sempurna, dalam budidaya kroto, hal utama bahwa siklus hidup semut pejuang tetap, harus dicatat stabilitas koloni semut terbang itu sendiri.

Peternak kroto yang telah lama bertarung di bidang ini tentu memiliki trik agar koloni semut rangrang tetap ada, bahkan setelah panen. Yaitu dengan tidak memanen semua telur atau kroto, sehingga mereka dapat menetas dan menghasilkan semut baru di koloni.

Setelah mengetahui seluk beluk semut itu sendiri, langkah selanjutnya ialah membuat sarang untuk semut. Kali ini media yang digunakan untuk membuat sarang adalah sebuah toples, mengapa itu toples? Karena guci memiliki kelebihannya sendiri, yang selain mudah didapat, guci juga lebih ekonomis dan praktis, meskipun beberapa petani juga membuat sarang dengan pipa paralon atau potongan bambu. Namun, kami menyarankan Anda memakai toples yang mudah didapat.

Ada 4 tahapan dalam budidaya kroto pada proses pembuatan sarang :

Membuat Sarang Dengan Media Toples

Tahap pertama adalah membuat sarang dengan media toples agar koloni semut rangrang mau bertelur dalam media toples ini. Caranya adalah dengan cara melubangi toples pada bagian bawah, dengan diameter sekitar 5-7 meter lalu setelah itu tutup lubang itu dengan lakban.

Memasukan Semut Ke Toples

Setelah sarang dari toples terbuat seperti pada tahap pertama, lalu masukkan semut rangrang yang anda dapatkan melalui alam bebas kedalam toples, usahakan semut yang anda masukkan ke dalam sarang adalah satu koloni lengkap seperti yang kami jelaskan pada penjelasan diatas, agar dapat menghasilkan telur/kroto.

Menyiapkan Nampan Datar

Berikutnya merupakan menyiapkan nampan datar untuk penempatan sarang/toples yang berisi semut rangrang. Isi nampan tersebut dengan air, ketinggian air sekitar setengah tingi dari nampan. Setelah itu taruhlah batu-bata di tengah nampan yang berisi air, tujuannya agar semut tidak kabur.

Letakan Toples Diatas Batu Bata

Setelah itu letakkan toples yang berisi bibit sarang semut rangrang ke atas batu bata yang telah diletakkan di atas nampan dengan posisi terbalik, yaitu dengan cara meletakkan toples yang berlubang menempel ke batu bata. Setelah posisi benar-benar tegak, lalu lepaskan lakban penutup toples agar semut bisa bebas keluar untuk mencari makan.

Jika anda mendapatkan bibit semut rangrang dari para peternak kroto, akan lebih praktis, sebab bibit yang anda beli sudah siap untuk diternakkan, yaitu sudah terdapat dalam media toples, jadi anda tinggal meletakkannya di rak. Namun dengan cara pembibitan sendiri, tentunya akan menambah pengetahuan anda sendiri.
Fase Perkembangan Semut Rangrang

Kroto super mempunyai fase bertelur yang terkondusif atau terprogram. Tahap pertumbuhan di mulai dari telur, larva, pupa hingga menjadi semut dewasa. Secara keseluruhan, dari telur menuju semut dewasa berlangsung sekitar 30 hari. Adapun detail proses dari telur sampai dewasa :

Telur Ke Larva = 7 Hari
Larva Ke Pupa = 14 Hari
Pupa Ke Semut Dewasa = 9 Hari

Dalam fase bertelur, telur semut rang-rang juga memiliki siklus perubahan telur menuju dewasa. Berikut detailnya dari siklus telur menuju dewasa :

Ratu Akan Menghasilkan Telur yang akan berubah menjadi , Larva dan Pupa. Masa perunbahan ini memerlukan waktu 21 hari. Selanjutnya Pupa akan berubah menjadi semut yaitu Semut Pekerja, Semut
Pejantan dan Semut Ratu. Proses Pupa menuju semut ini memerlukan waktu 9 Hari.

Cara Memberi Pakan Semut Rangrang

Langkah berikutnya adalah pemberian pakan untuk si semut rangrang. Makanan semut rangrang biasanya berupa serangga mati, seperti kecoa, ulat, jangkrik. Disamping pemberian makanan utama seperti yang sudah disebutkan, semut rangrang juga membutuhkan nutrisi agar cepat menghasilkan kroto, nutrisinya berupa air gula. Letakkan air gula dalam potongan gelas air mineral, lalu letakkan pada rak dekat sarang, agar si semut mudah untuk menjangkaunya.
Jika budidaya kroto yang anda lakukan sudah benar dan sesuai dengan penjelasan diatas, pasokan makanan untuk semut rangrang juga terjaga, serta tidak banyak semut yang kabur,bisa dipastikan dalam kurun waktu 2-3 bulan kroto sudah bisa dipanen.
Satu toples kecil koloni semut rangrang biasanya dapat menghasilkan kroto sebanyak satu ons, lalu anda tinggal mengalikan berapa jumlah toples yang anda punya lalu kalikan dengan harga satu onsnya.
Cari Artikel Lainnya