Home » Kongkow » Materi » Peristiwa Sedimentasi Di Alam

Peristiwa Sedimentasi Di Alam

- Jumat, 11 Januari 2019 | 11:06 WIB
Peristiwa Sedimentasi Di Alam

 

Mencari tahu mengenai informasi peristiwa sedimentasi yang terjadi di alam sekitar kita. Peristiawa sedimentasi ini tentunya terjadi dengan sendirinya dengan tanpa kita sadari tentunya atau mungkin kita tidak berfikiran untuk memperhatikan peristiwa tersebut. Tulisan ini merupakan tulisan yang dibuat untuk mengulas mengenai hal - hal yang berkaitan dengan peristiwa sediemtasi. Informasi yang ditulis di sini diambil dari berbagai sumber yang relevan, jadi sumber yang dipergunakan tidak hanya satu macam melainkan dari berbagai sumber.

Sedimentasi atau dapat dikatakan sebagai suatu kejadian pengendapan yang berlangsung di alam. Kejadian pengendapan ini disebabkan oleh beberapa faktor yang berlangsung di alam diantaranya angin, air ( air sungai maupun air laut ), gletsyer. Arti dari proses sedimentasi yaitu proses pengendapan material bebatuan dari hasil pengikisan atau pelapukan yang terjadi di alam dengan bantuan faktor air, angin, maupun gletsyer. Material - material sisa atau hasil dari kejadian pelapukan atau pengikisan batuan tersebut akan terbawa ke suatu tempat yang kemudian akan diendapkan atau mengendap. Lama kelamaan endapan tersebut akan menjadi bebatuan yang mana dinamakan dengan bebatuan sedimen.

Tempat pengendapan dari beberapa material sisa pengikisan tersebut pada dataran rendah, muara sungai, tepi pantai atau danau dan juga pengendapan pada dasar laut. Pengendapan material ini dapat berwujud atau berbentuk yang dapat dilihat diantaranya tanah endapan, dataran delta, gosong pasir dan dataran aluvial. Yang dinamakan dataran aluvial adalah suatu bagian dari daratan yang tersusun atau terdiri dari tanah endapan dikarenakan terjadinya proses sediemntasi ( pengendapan ).

Proses pengendapan di alam ini di pengaruhi atau di akibatkan oleh beberapa faktor alam dan berikut ini merupakan penjelasan dari beberpa faktor yang dapat menimbulkannya terjadi proses sedimentasi ini. Faktor yang mempengaruhi sedimentasi mulai dari air, angin, dan juga gletsyer. Masing masing faktor tersebut akan memberikan bentuk atau hasil sedimentasi yang berbeda - beda. Untuk mengetahuinya kita akan mengulas satu persatu dari kejadian sedimentasi yang disebabkan oleh masing - masing faktor tersebut.

Sedimentasi di alam ini disebabkan atau dipengaruhi oleh faktor air sungai salah satunya. Batuan sedimen yang terbentuk karena dipengaruhi oleh air dinamakan dengan batuan sedimen akuatis. Kejadian sedimentasi yang dipengaruhi oleh air ini dapat membentuk beberapa pengendapan yang dinamakan di antaranya meander, oxbow lake, tanggul alam, dan delta. Dari hasil pengendapan oleh faktor air ini memiliki ciri - ciri atau karakteristik masing - masing.

Meander merupakan salah satu bentuk pengendapan yang dipengaruhi oleh faktor air. Pengendapan ini terjadi di perairan sungai, yang dinamakan dengan meander adalah perairan sungai yang bentuk aliranya berkelok - kelok sebagai akibat atau hasil dari proses sedimentasi oleh air di sungai. Bagian sungai yang mengalami proses berkelok akibat dari terjadinya sedimentasi adalah bagian hulu sungai. Bagian hulu sungai mengalami pertama kali kelokan yang disebabkan oleh adanya sedimentasi. Membeloknya atau pengkelokan alur sungai dari bagian hulu ini dikarenakan arus dan volume air pada bagian hulu relatif kecil sehingga air mencari daerah atau jalan aliran air yang tidak ada penghalangnya. Pada bagian hulu sungai ini belum terjadi pengendapan, material hasil pengikisan batuan terus terbawa aliran air melalui tempat yang mudah dilalui dengan menghidari penghalang yang ada.

Pada bagian sungai yang tengah aliran airnya cenderung lamban atau lambat maka pada bagian tengah inilah terjadi proses pengedapan dari hasil erosi yang berlangsung. Bagian sungai inilah yang bisa membentuk meander, proses pembentukan meander terjadi pada bagian tepi sungai baik pada bagian dalam maupun luar. Bagian sungai yang aliran airnya cepat akan menyebabkan terjadinya pengikisan sedangkan pada bagian sungan yang aliran airnya lambat atau lamban menimbulkan adanya pengendapan. Apabila proses yang seperti ini terjadi terus - menerus dan berlangsung dalam waktu yang lama maka kemungkinan besar bisa menyebabkan atau menimbulkan terjadinya meander sungai.

Oxbow lake ( sungai mati ) merupakan suatu bentukan dari hasil pengendapan pada aliran sungai. Kejadian oxbow lake atau yang biasa disebut dengan sungai mati ini terjadi sebagai hasil dari meander sungai yang mana biasanya meander sungai akan membentuk aliran air yang berkelok. Kelokan atau belokan yang dibentuk oleh sungai tersebut apabila berlangsung terus menerus dan terjadi pengedapan pada suatu tempat di bagian belokan tersebut maka akan mengakibatkan kelokan sungai ini putus dari alur sungai. Bagian yang terputus atau terpisah dari alur aliran sungai inilah yang dinamakan dengan oxbow lake atau sungai mati.

Delta yaitu suatu hasil bentukan yang ditimbulkan oleh adanya proses pengendapan yang mana bentuknya sebagai suatu endapan tanah yang tempatnya di muara sungai. Aliran air sungai ketika mendekati tempat muara seperti laut atau danau kecepatan dari aliran sungai akan melambat atau mengalami penurunan. Dengan melambatnya aliran sungai yang mendekati muara ini akan menimbulkan terjadinya pengendapan ( sedimen ) yang mana material pasir akan diendapkan sedangkan material tanah liat dan lumpur akan terus hanyut mengikuti aliran air. Setelah proses yang seperti ini berlangsung dalam waktu yang lama dan terus menerus maka akan membentuk lapisan - lapisan endapan yang mana lapisan - lapisan endapan akan terus bertambah. Lapisan endapan yang terbentuntuk di dekat muara sungai akan membentuk suatu daratan yang luas dan juga membentuk delta. Adapun delta yang terbentuk memiliki beberapa pola atau bentuk diantaranya delta berbentuk kipas, runcing, dan kaki burung atau lobben. Material penyusun delta tersebut diantaranya lumpur, pasir, tanah, dan juga bebatuan yang ikut terbawa oleh aliran air sungai.

Untuk terjadinya suatu delta di muara sungai tentunya tidak serta merta begitu saja dapat terjadi tetapi harus memenuhi beberapa syarat atau ketentuan agar delta dapat terbentuk. Syarat yang pertama material bawaan ( bahan sedimen ) yang dibawa oleh air sungai harus berjumlah banyak ketika mendekati muara sungai. Kedua arus air disekitar pantai tidak terlalu kuat atau deras. Ketiga atau syarat yang terakhir pantai tersebut harus kondisinya dangkal tidak dalam. Sebagai contoh delta yang sudah terbentuk diantaranya delta sungai Kali Brantas, sungai Musi dan sungai Kapuas.

Tanggul alam, ini merupakan gundukan material hasil pengikisan atau erosi yang terbentuk secara alami sebagai akibat dari proses pengendapan yang diakibatkan oleh air baik air yang berada pada aliran sungai maupun air yang berada di laut. Tanggul alam ini ada yang terbentuk di sebelah saping atau tepi sungai yang mana proses terjadinya, ketika air sungai dalam jumlah yang banyak maka akan meluap atau meluber dan menimbulkan banjir. Pada saat terjadi banjir ini air akan mengendapkan material yang di bawanya pada sekitar tepi sungai. Apabila proses selalu berulang dan berlangsunga dalam waktu yang relatif lama maka akan memunculkan daratan ditepi sungai atau timbunan material hasil endapan di tepi sungai. Timbunan material di tepi sungai akibat proses pengendapan atau sedimentasi ini dinamakan dengan tanggul sungai. Disamping air sungai, air laut pun juga dapat membuat timbunan meterial sedimen yang berada ditepi pantai dan timbunan material ini juga dapat dinamakan sebagai tanggul pantai. Baik tanggul sungai maupun tanggul pantai keduanya berlangsung secara alami dengan pengaruh faktor dari alam makanya kedua tanggul tersebut termasuk tanggul alam.

Proses pengedapan atau sedimentasi di alam ini dapat juga dikarenakan oleh pengaruh dari faktor air laut atau gelombang air laut. Pengendapan atau sedimentasi yang dipengaruhi oleh gelombang air laut ini mengahasilkan bebatuan yang dinamakan dengan batuan sedimen marine. Beberapa hasil bentukan alam dari hasil sedimentasi oleh air laut ini dapat menimbulkan benting pantai, pesisir, spit, tombolo, dan juga penghalang pantai. Masing - masing bentangan alam ini prosesnya berlangsung secara alami dengan pengaruh faktor dari alam.

Sedimentasi atau pengendapan yang dipengaruhi oleh air laut ( gelombang air laut ) ini mengahasilkan timbunan material dalam bentuk benting pantai atau tanggul pantai yang disebut dengan beach ridge. Benting pantai atau tanggul pantai ini merupakan timbunan atau gundukan pasir yang memanjang di tepi pantai yang memanjang sebagail hasil dari pengendapan pasir yang terbawa oleh air laut. Pada umumnya tanggul pantai ini berbentuk membujur sejajar dengan garis pantai. Biasanya tanggul pantai ini berair tanah tawar, walaupun disekitar tempat tanggul pantai ini berair payau yang terasa asin.

Pengaruh gelombang air laut terhadap proses sedimentasi juga dapat menghasilkan timbunan material pasir dipantai yang biasa dinamakan dengan pesisir. Pesisir ini merupakan suatu wilayah pengendapan yang berada pada wilayah pantai yang mana biasanya tersusun atas material pasir hasil bawaan gelombang air laut. Material yang tekandung di wilayah pantai ini memiliki komposisi dan dan kadar yang bervariasi. Keadan yang bervariasi dari material pantai akibat dari pengaruh perubahan cuaca, arah angin maupun tingkat arus air laut.

Spit juga merupakan bentang alam sebagai hasil prose sedimentasi oleh air laut. Kejadian spit ini ketika arus air laut yang di bagian pantai mengalami perubahan arah, meeskipun demikian air laut ini tetap membawa material dari pantai menuju ke laut dalam. Pada saat air laut sudah memasukki laut bagian dalam akan terjadi proses pengendapan yang mana mengendapkan material sedimen yang di bawa dari bagian pantai kerena terjadi perubahan arah arus air laut. Ketika proses yang demikian berlangsung secara terus menerus maka akan terjadi tumpukan material endapan yang berada dipermukaan air laut dan inilah yang dinamakan dengan spit. Pembentukan spit ini juga dapat membentuk penghalang pantai bilamana spit terjadi berkelanjutan dan terkadang spit sampai melewati teluk. Ketika pada saat terbentuk spit di sekitar spit ini terdapat pulau - pulau maka dapat saja spit bersambung dengan pulau yang ada di sekitar spit dan akhirnya terbentuklah tombolo.

Pengaruh sedimentasi dikarenakan oleh faktor angin dalam proses pengendapan atau sedimentasi menghasilkan jenis batuan yang dinamakan dengan batuan sedimen aeolis. Proses sedimentasi dengan pengaruh faktor angin ini akan menimbulkan penampakan alam dalam wujud tanah loos, sand dunes, barchan. Tanah loos adalah butiran - butiran debu - debu dari gurun pasir yang dibawa oleh angin dan mengalami pengendapan di sekitar gurun pasir. Tanah loos ini mengandung tingkat kesuburan yang tinggi dan cukup bagus dipergunakan untuk usaha pertanian bilamana terdapat kandungan air yang cukup. Sand dunes merupakan wujud gumukan - gumukan pasir di tepi pantai sebagai akibat dari proses sedimentasi hasil erosi yang dipengaruhi oleh faktor angin. Barchan yaitu gumukan pasir yang berbentuk tapal kuda hasil endapan dari erosi yang dipengaruhi oleh faktor angin. Barchan ini merupan bentuk khas gumukan pasir yang terdapat pada padang pasir.

Proses sedimentasi yang dipengaruhi oleh gletsyer menghasilkan bebatuan sedimen yang disebut dengan batuan sedimen glacial. Tampakan dari sedimentasi yang dipengaruhi oleh gletsyer yaitu gundukan batuan yang tertinggal pada ujung - ujung gletsyer. Gundukan yang terdapat pada ujung - ujung gletsyer tersebut ada yang dinamakan dengan moraine, kettles, esker, dan drumline.

Untuk mengetahui penjabaran mengenai kejadian sedimentatasi di alam ini tentunya kita harus membaca dari berbagai sumber mulai buku ataupun kita dapat mencari informsi di internet. Kata sedimentasi ini tentunya bagi kita yang pernah menempuh pendidikan sekolah paling tidak sudah pernah membaca atau mendengarnya. Di sini penulis mengajak untuk mengetahui peristiwa atau kejadian yang tidak kita sadari seperti halnya proses sedimentasi yang berlangsung di alam. Proses sedimentasi ini tentunya akan terus berlangsung berulang kali. Tulisan yang penulis sajikan pada artikel ini jauh dari lengkap untuk melengkapinya bisa mencari referensi lainnya yang relevan. Barangkali tulisan yang disajikan oleh penulis kali ini dapat memberikan tambahan wawasan bagi kita semua.

Cari Artikel Lainnya