Luka Hati Bisa Berdampak pada Kesehatan

Oleh : UAO - 15 December 2020 09:00 WIB

Timbulnya luka hati bisa diartikan sebagai tanda adanya ketulusan pada sesuatu yang seseorang miliki atau jalani. Luka hati bisa terbentuk saat seseorang yang disayangi pergi, kehilangan anggota keluarga untuk selamanya, perceraian, cinta tak berbalas, gagal dalam melakukan sesuatu, atau masalah lain di dalam kehidupan.

Efek Luka Hati pada Kesehatan Fisik

Meski tidak terlihat secara kasatmata dan merupakan kejadian nonfisik, bukan berarti luka hati tidak berpengaruh kepada tubuh seseorang. Inilah beberapa dampak negatif luka hati bagi fisik yang mungkin muncul:

  • Dada terasa sakit

Salah satu efek buruk luka hati bagi kesehatan yang mungkin muncul adalah sakit dada. Menurut penelitian, lokasi otak yang dipengaruhi efek perasaan hati ini sama dengan lokasi ketika seseorang sedang sakit.

Saat seseorang mengalami luka hati, sistem saraf tubuh akan bereaksi terhadap perasaan emosional yang dirasakan. Akibatnya, tubuh mengalami rasa tidak nyaman seperti munculnya rasa sakit di dada. Pada sebagian orang, luka hati ini bahkan dapat memunculkan keluhan yang mirip dengan serangan jantung. Kondisi ini disebut sindrom patah hati.

  • Depresi dan kecemasan

Efek buruk yang mungkin muncul terkait luka hati, antara lain terjadinya penurunan motivasi, ketidakstabilan berat badan, keinginan untuk makan berlebihan atau justru tidak ada nafsu makan, sakit kepala, sakit perut, atau menurunnya kondisi kesehatan secara umum.

Perasaan ini juga sering kali membuat seseorang mengalami depresi, cemas, dan menarik diri dari keluarga atau sahabat. Hal-hal ini merupakan reaksi emosional yang biasa muncul ketika hati seseorang terluka. Perasaan emosional inilah yang kemungkinan bisa menyeret kepada masalah psikologis berlanjut seperti ide untuk mengakhiri hidup.

Mengatasi Luka Hati agar Cepat Pergi

Seringkali luka hati hanya dapat membaik seiring berjalannya waktu. Tetapi, beberapa cara di bawah ini bisa dilakukan untuk menghilangkan atau setidaknya mengurangi luka hati yang muncul akibat patah hati.

  • Ungkapkan melalui tulisan bisa membuat luka hati bisa terobati.
  • Berbagi cerita dan mencurahkan perasaan kepada orang lain mungkin bisa membantu. Saringlah saran dari mereka dengan maksud menentukan yang paling cocok dengan situasi yang dialami.
  • Hindari musik yang mengingatkan Anda pada masalah yang dialami atau kenangan masa lalu jika hal tersebut membuat hati kembali sakit. Singkirkan juga semua barang atau segala sesuatu yang dapat mengingatkan Anda kepadanya. Cobalah untuk menata ruangan dengan memindahkan perabotan atau memberinya sentuhan warna-warna cerah.
  • Cobalah melakukan meditasi setidaknya selama 15 menit. Relaksasi dan meditasi memungkinkan sistem saraf parasimpatik menjadi aktif dengan mengatur sistem saraf simpatetik, ini berguna untuk menenangkan otak dan mengurangi rasa tidak nyaman.
  • Ajak teman atau saudara untuk jalan-jalan atau menonton film. Selain menghibur, cara ini bisa juga dijadikan sarana untuk meredakan luka hati.
  • Mengonsumsi makanan yang mengandung kadar serotonin mungkin diperlukan ketika luka hati melanda. Kadar serotonim yang tinggi dalam tubuh dapat membantu kita merasa lebih bahagia. Asupan dengan kadar serotonim antara lain nanas, tahu, susu, yoghurt, keju, kacang-kacangan, salmon, dan telur. Selain makanan, serotonin juga bisa dipicu dengan berolahraga dan meditasi.
  • Tetap aktif melakukan kegiatan yang positif, menjaga pola makan, dan bergaul dengan lingkungan sekitar akan membantu meminimalkan risiko kesehatan akibat hati yang terluka.

Menghilangkan luka hati dari dalam perasaan seseorang membutuhkan waktu yang tidak singkat. Untuk mempercepat masa-masa buruk itu berlalu, sebaiknya tahan diri untuk menjalin hubungan kembali dengan orang yang menjadi penyebab perasaan buruk tersebut. Selain menghindari di dunia nyata, lakukan hal yang sama di dunia maya.

Tag

Artikel Terkait

Kuis Terkait

Video Terkait

Cari materi lainnya :