Teori Asam dan Basa Menurut Bronsted-Lowry

Oleh : UAO - 02 July 2020 17:00 WIB

Menurut Bronsted-Lowry menyatakan bahwa senyawa HCl bersifat asam karena dalam larutannya menghasilkan ion H+, sedangkan NaOH bersifat basa karena dalam larutannya melepaskan ion OH. Teori asam-basa Arrhenius ini berlaku jika dalam keadaan berikut.

  1. Senyawa yang terlibat dalam reaksi harus dalam bentuk larutan.
  2. Suatu senyawa dikatakan bersifat asam jika dalam larutannya menghasilkan ion H+, sedangkan suatu senyawa dikatakan bersifat basa jika dalam larutannya melepaskan ion OH.

Tetapi dalam kenyataan di alam ternyata ada fakta yang tidak mematuhi aturan Arrhenius tersebut, antara lain:

1. Gas HCl dan gas NH3 dapat langsung bereaksi membentuk NH4Cl.

HCl(g) + NH3(g) ⎯⎯→ NH4Cl(s)

2. Larutan Na2CO3 jika dites dengan indikator menunjukkan sifat basa padahal dalam senyawa tersebut tidak mengandung ion OH.

alt="" src="https://cdn.utakatikotak.com/finder/Teori%20Asam%20Basa%20Bronsted-Lowry(1).jpg" style="height:498px; width:500px" />

Berdasarkan fakta di atas, maka dapat disimpulkan bahwa teori asam-basa Arrhenius belum bisa menjelaskan semua fenomena reaksi kimia. Oleh karena itu perlu ada teori asam-basa yang baru yang lebih mampu menjelaskan fenomena reaksi kimia.

Menanggapi kekurangan teori asam-basa Arrhenius tersebut, pada tahun 1923, seorang ahli dari Denmark bernama Johanes N. Bronsted dan Thomas M. Lowry dari Inggris yang bekerja sendiri-sendiri, tetapi dalam waktu yang bersamaan mengembangkan konsep asam-basa berdasarkan serah-terima proton (H+). Konsep asam-basa berdasarkan serah-terima proton ini dikenal dengan konsep asam-basa Bronsted-Lowry.

Baca Juga :

Reaksi Asam Basa dan Reaksi Penetralan Dalam Kimia

Daftar Asam - Basa Kuat dan Lemah

Pengertian Asam dan Basa Menurut Bronsted-Lowry

Menurut Bronsted dan Lowry, asam adalah spesi yang memberi proton, sedangkan basa adalah spesi yang menerima proton pada suatu reaksi pemindahan proton.

  • Asam Bronsted-Lowry = donor proton (H+)
  • Basa Bronsted-Lowry = akseptor proton (H+)

Perhatikan contoh di bawah ini:

alt="Pengertian Asam dan Basa Menurut Bronsted-Lowry" src="https://3.bp.blogspot.com/-YC2_ojGCD74/VqVtS5GkLxI/AAAAAAAAAmA/1MjDWOwGw4E/s1600/pengertian-asam-dan-basa-menurut-bronsted-lowry1.jpg" title="Pengertian Asam dan Basa Menurut Bronsted-Lowry" />


Pada contoh di atas terlihat bahwa air dapat bersifat sebagai asam (donor proton) dan sebagai basa (akseptor proton). Zat seperti itu bersifat amfiprotik (amfoter).

Perbandingan Konsep Asam-Basa

Konsep asam-basa dari Bronsted-Lowry ini lebih luas daripada konsep asam-basa Arrhenius karena hal-hal berikut.

  1. Konsep asam-basa Bronsted-Lowry tidak terbatas dalam pelarut air, tetapi juga menjelaskan reaksi asam-basa dalam pelarut lain atau bahkan reaksi tanpa pelarut.
  2. Asam-basa Bronsted-Lowry tidak hanya berupa molekul, tetapi juga dapat berupa kation atau anion. Konsep asam-basa Bronsted-Lowry dapat menjelaskan sifat asam dari NH4Cl. Dalam NH4Cl, yang bersifat asam adalah ion NH4+ karena dalam air dapat melepas proton.

Itulah penjelasan mengenai Pengertian Asam dan Basa Menurut Bronsted-Lowry yang dapat kami share pada kesempatan kali ini, semoga bermanfaat.

Tag

Artikel Terkait

Kuis Terkait

Video Terkait

Cari materi lainnya :