Virus corona malah membuat atmosfer menjadi sehat

Oleh : Nurul Marta - 25 March 2020 15:00 WIB

Wabah virus corona (COVID-19) sekarang menjadi isu utama kesehatan di hampir setiap negara. Namun selagi manusia mengubah pola hidup dan kebiasannya untuk menghindari virus.Efeknya, atmosfer bumi menjadi lebih sehat akibat wabah ini.

Polusi di udara berkurang

Pengurangan aktivitas di industri, transportasi, dan bisnis semenjak virus corona mewabah membuat tingkat pencemaran udara nitrogen dioksida (NO2) berkurang drastis di China daratan.

alt="" src="https://i0.wp.com/mediad.publicbroadcasting.net/p/shared/npr/styles/placed_wide/nprshared/202003/811025851.jpg?ssl=1" style="height:225px; width:300px" />

Perbandingan tingkat polusi Nitrogendioksisa di udara sebelum dan selama outbreak virus corona (NASA Earth Observatory, 2020)

Namun perubahan satu polutan ini bukan berarti kualitas udara seluruhnya menjadi tiba-tiba aman.

Polutan lain yaitu debu mikro particulate matter 2.5 masih banyak tersebar di udara. Angin lemah, kelembaban tinggi, dan kuatnya inversi termal udara membuat udara kotor terjebak di kota.

Karena karantina, jalanan darat dan udara menjadi lengang

alt="" src="https://i1.wp.com/earthobservatory.nasa.gov/blogs/earthmatters/wp-content/uploads/sites/5/2020/03/wuhan_trainStation_0001_20200128-720x405.jpg?resize=720%2C405&ssl=1" style="height:169px; width:300px" />

Stasiun yang lengang di Kota Wuhan, China.

alt="" src="https://i0.wp.com/earthobservatory.nasa.gov/blogs/earthmatters/wp-content/uploads/sites/5/2020/03/wuhan_bridge_0001_20200128-720x405.jpg?resize=720%2C405&ssl=1" style="height:169px; width:300px" />

Jalanan yang sepi di Kota Wuhan, China.

Akibat wabah ini perjalanan dalam kota dan antar kota banyak dibatalkan. Transportasi umum seperti kereta, bis, pesawat udara berhenti beroperasi.

Praktis polusi yang diakibatkan dari mesin transportasi ini berkurang.

Emisi karbondioksida berkurang, karena berhentinya pembangkit listrik industri

Industri yang mengurangi aktivitas produksinya selama karantina virus corona. Produksi refinasi minyak mentah di China menjadi berkurang. Pembangkit listrik batubara juga mengurangi aktivitasnya.

alt="" src="https://i1.wp.com/earthobservatory.nasa.gov/blogs/earthmatters/wp-content/uploads/sites/5/2020/03/image-720x497.png?resize=720%2C497&ssl=1" style="height:207px; width:300px" />

Perbandingan konsumsi batubara selama tahun baru China

Akibatnya, emisi karbondioksida (CO2) lebih rendah ¼ kali. Sedikit memang, penurunan emisi ini selama dua minggu hanya mengurangi 1% emisi dari jumlah tahunan.

Kita tetap berharap agar wabah virus corona segera selesai, dan mulai peduli atmosfer dan perubahan iklim.

Tag

Artikel Terkait

Kuis Terkait

Video Terkait

Cari materi lainnya :