Home » Kongkow » Pendidikan Agama Islam » Zaman di Saat Segala Sesuatu Belum Terjadi Disebut Zaman, Berdasarkan Ketetapan Allah SWT

Zaman di Saat Segala Sesuatu Belum Terjadi Disebut Zaman, Berdasarkan Ketetapan Allah SWT

- Senin, 18 Maret 2024 | 12:00 WIB
Zaman di Saat Segala Sesuatu Belum Terjadi Disebut Zaman, Berdasarkan Ketetapan Allah SWT

Zaman di saat segala sesuatu belum terjadi disebut Zaman Azali. Zaman azali merujuk pada masa ketika takdir ditetapkan oleh Allah SWT, yang memiliki kekuasaan mutlak dalam mengendalikan waktu.

Dalam buku "Akidah Akhlak Madrasah Tsanawiyah Kelas IX" karya Harjan Syuhada, azali diartikan sebagai ketetapan yang ada sebelum semua makhluk, termasuk manusia, dilahirkan.

Pada zaman ini, belum ada benda atau makhluk hidup yang diciptakan, sehingga disebut sebagai zaman penetapan takdir bagi semua makhluk.

Menurut H. Darwis Abu Ubaidah dalam "Tafsir Al-Asas", ketetapan yang sudah ada sejak zaman azali berkaitan dengan berbagai hal seperti ajal, rezeki, kebahagiaan dan kesengsaraan.

Zaman azali dianggap sebagai awal dari segala zaman, di mana Allah SWT mencatat segala yang terjadi atau akan tercipta.

Meskipun zaman azali tidak memiliki dimensi waktu yang terukur seperti yang kita kenal, dalam pemahaman Islam, ini adalah bagian dari keabadian Allah yang tidak terikat oleh waktu dan ruang.

Zaman azali juga dikaitkan dengan konsep "alam mithali" atau dunia metafisik yang berada di luar jangkauan manusia, di mana segala sesuatu ada dalam bentuk yang lebih murni dan lebih dekat dengan esensi aslinya.

Takdir, juga dikenal sebagai qadar, merupakan ketetapan Allah yang sudah ditentukan sebelumnya. Takdir terbagi menjadi takdir mubram yang tak bisa diubah dan takdir muallaq yang bisa diubah melalui ikhtiar dan doa.

Ketetapan takdir ini sudah ada sejak zaman azali, di mana Allah telah menetapkan segala sesuatu dan memberikan petunjuk kepada semua makhluk-Nya.

Meskipun demikian, takdir muallaq dapat diubah atas seizin-Nya dengan usaha dan doa hamba-Nya.

Cari Artikel Lainnya