Home » Kongkow » Inspiratif » Wayang Golek Cupumanik yang Tak Lekang Oleh Zaman

Wayang Golek Cupumanik yang Tak Lekang Oleh Zaman

- Rabu, 04 November 2020 | 13:00 WIB
Wayang Golek Cupumanik yang Tak Lekang Oleh Zaman

Pasti sangat mengenal baik sosok “Si Cepot” atau ” Si Dewala ” Bukan ? ya, dua sosok figur paling populer di dunia panggung wayang golek yang sering kita saksikan di televisi yang aksi, kelakuan serta gaya bicaranya yang polos serta suka guyonan ini akan membuat perut kita seperti dikocok dan sakit karena harus menahan rasa geli dan tertawa, terlebih kalau dalangnya ( orang yang memainkan wayang ) nya adalah dalang populer serta terkemuka Alm. Asep Sunandar Sunarya.

Salah satu seni kerajinan yang terbuat dari bahan kayu ini merupakan warisan leluhur suku Sunda yaitu orang Jawa Barat. Jika Jawa Tengah punya Wayang Kulit, maka Jawa Barat punya wayang golek yang kerap dipertontonkan pada acara hajat besar kala itu.

Seperti misalnya kerajinan wayang golek yang ada di galeri Cupumanik, Kota Bandung. Berdiri sejak 1980 yang digagas oleh Herry Hermawan (almarhum) dan saat ini dilanjutkan oleh anaknya Wida Widyanti. Salah seorang pengrajin wayang golek yang sudah cukup lama bekerja yaitu, Epin Syafrudin (68) yang juga paman dari pemilik galeri Wida.

Sejarah Galleri Wayang Golek Cupumanik Bandung

Galleri Wayang Golek Cupumanik mulai berdiri sejak tahun 1980. Dan penggagas atau pendirinya adalah seorang alumni sekolahan universitas terkemuka di bandung yaitu ITB, yaitu H.Herry Hermawan yang saat itu justru adalah seorang sarjana yang tertarik dan menekuni bidang seni artistis lainnya yaitu seni patung.

Nah, berawal dari adanya kerja sama dengan pemerintah dalam membangun UKM Bapikra di tahun 1977, Alm. H.Herry Hermawan ini berinisiatif menampung seluruh perajin wayang dari salah satu daerah di jawa barat yaitu Purwarkarta. Dari daerah yang terdapat wisata bendungan saguling jati luhur ternyata banyak sekali perajin wayang golek yang tidak bisa berkreasi karena bermacam keterbatasan, padahal hal tersebut disadari H.Herry Hermawan sebagai sumber daya manusia yang sangat potensial.

Nah Setelah perajin wayang golek asal purwakarta tersebut ditampung di kota Bandung, lama kelamaan muncul ide untuk membuat produksi wayang golek rumahan yang dipasarkan dari pameran ke pameran yang bekerjasama dengan pemerintah, maka lahirlah Galleri Wayang Golek Cupumanik Bandung. Luar biasanya adalah, kehadiran galleri Cupumnaik ini mendapat respon yang sangat bagus , baik dari wisatawan domestik hingga wisman yang sedang liburan di Bandung.

Berkat kerja keras dan kesabaran, perjuangan menggenalkan serta mempopulerkan kesenian sunda yang dilakukan oleh orang-orang di balik Galleri Cupumanik Bandung ini hingga ke luar negeri, akhirnya tepat pada tahun 1987, sang penggagas ide dan pemilik Galleri Cupumanik ini, yaitu H.Herry Hermawan pun mendapatkan penghargaan bergengsi waktu itu dari presiden Soeharto, berupa Piala Upakarti sebagai pahlawan Pelestari budaya khas jawa barat, wayang Golek.

Cari Artikel Lainnya