Home » Kongkow » Geografi » Upaya Sebelum dan Sesudah Bencana gempa Bumi dan Tsunami

Upaya Sebelum dan Sesudah Bencana gempa Bumi dan Tsunami

- Rabu, 19 Januari 2022 | 16:00 WIB
Upaya Sebelum dan Sesudah Bencana gempa Bumi dan Tsunami

Indonesia termasuk dalam negara dengan tingkat kerentanan bencana alam yang tinggi. Setiap tahun berbagai bencana alam sering terjadi baik ketika musim hujan maupun kemarau. 

Beberapa bencana alam yang sering terjadi antara lain, gempa, erupsi gunung berapi, angin puting beliung, banjir hingga tsunami. Tidak sedikit kejadian bencana alam yang telah terjadi di Indonesia menimbulkan korban jiwa.

Salah satu bencana paling dahsyat yang pernah terjadi di Indonesia adalah Gelombang Tsunami yang terjadi di Aceh tahun 2004 silam. Selain disebabkan karena besarnya gempa yang terjadi faktor lain yang menyebabkan banyaknya korban meninggal adalah kurangnya pengetahuan masyarakat tentang mitigasi bencana gempa dan tsunami.

Baca juga: Jenis-jenis dan Karakteristik Bencana Alam

Berikut ini beberapa upaya yang bisa dilakukan sebelum dan sesudah terjadi bencana Gempa Bumi dan Tsunami

A. Mitigasi Sebelum, Saat, dan Setelah Terjadi Gempa Bumi

Mitigasi sebelum terjadinya gempa bumi:

- Menyiapkan rencana untuk penyelamatan diri apabila gempa bumi terjadi.

- Melakukan latihan yang dapat bermanfaat dalam menghadapi reruntuhan saat gempa bumi, seperti merunduk, perlindungan terhadap kepala, berpegangan ataupun dengan bersembunyi di bawah meja.

- Menyiapkan alat pemadam kebakaran, alat keselamatan standar dan persediaan obat-obatan.

- Membangun konstruksi rumah yang tahan terhadap guncangan gempa bumi dengan fondasi yang kuat.

- Selain itu, Anda bisa merenovasi bagunan-bangunan yang sudah rentan.

- Memperhatikan daerah rawan gempa bumi dan aturan seputar pengguna lahan yang dikeluarkan oleh pemerintah.

Mitigasi ketika terjadinya bencana gempa bumi:

1. Jika saat terjadi gempa bumi dan Anda berada di dalam bangunan, seperti rumah, sekolah ataupun bangunan bertingkat:

- Guncangan akan terasa beberapa saat, selama jangka waktu itu, upayakan keselamatan diri anda dengan cara berlindung di bawah meja untuk menghindari dari benda-benda yang mungkin jatuh dan jendela kaca.

- Lindungi kepala dengan bantal atau helm, atau berdirilah di bawah pintu. Bila sudah terasa aman, segera lari ke luar rumah.

- Jika anda sedang memasak, segera matikan kompor serta mencabut dan mematikan semua peralatan yang menggunakan listrik untuk mencegah terjadinya kebakaran.

- Bila keluar rumah, perhatikan kemungkinan pecahan kaca, genteng atau material lain. Tetap lindungi kepala Anda dan segera menuju ke lapangan terbuka.

- Jangan berdiri di dekat tiang, pohon atau sumber listrik atau gedung yang mungkin roboh.

- Jangan gunakan lift apabila sudah terasa guncangan, gunakanlah tangga darurat untuk evakuasi keluar bangunan. Apabila sudah di dalam elevator, tekan semua tombol atau gunakan interphone untuk panggilan kepada pengelola gedung.

- Kenali bagian bangunan yang memiliki struktur kuat, seperti pada sudut bangunan.

- Apabila anda berada di dalam bangunan yang memiliki petugas keamanan, ikuti instruksi evakuasi.

2. Jika anda berada di dalam mobil:

- Saat terjadi gempa bumi dengan kekuatan besar, Anda akan kehilangan kontrol terhadap mobil.

- Jauhi persimpangan, pinggirkan mobil Anda di kiri bahu jalan dan berhentilah.

- Ikuti instruksi dari petugas berwenang dengan memperhatikan lingkungan sekitar atau melalui alat komunikasi lainnya seperti radio atau gawai.

Baca juga: Sebaran Wilayah Rawan Bencana Alam di Indonesia

Mitigasi setelah terjadinya bencana gempa bumi:

- Tetap waspada terhadap gempa bumi susulan.

- Ketika berada di dalam bangunan, evakuasi diri Anda setelah gempa bumi berhenti. Perhatikan reruntuhan maupun benda-benda yang membahayakan pada saat evakuasi.

- Jika berada di dalam rumah, tetap berada di bawah meja yang kuat.

- Periksa keberadaan api dan potensi terjadinya bencana kebakaran.

- Berdirilah di tempat terbuka jauh dari gedung dan instalasi listrik dan air. Apabila di luar bangunan dengan tebing di sekeliling, hindari daerah yang rawan longsor.

- Jika di dalam mobil, berhentilah di pinggir jalan, tetapi tetap berada di dalam mobil. Hindari berhenti di bawah atau di atas jembatan atau rambu-rambu lalu lintas.

B. Mitigasi Sebelum, Saat, dan Setelah Terjadi Tsunami

Mitigasi sebelum dan ketika terjadi Tsunami:

- Nyalakan radio untuk mengetahui apakah tsunami terjadi setelah adanya gempa bumi di sekitar wilayah pantai.

- Cepat bergerak ke arah daratan yang lebih tinggi dan tinggal di sana sementara waktu.

- Jauhi pantai. Jangan pernah menuju ke pantai untuk melihat datangnya tsunami. Apabila Anda dapat melihat gelombang dan berada terlalu dekat, segera menjauh.

- Waspada apabila terjadi air surut, jauhi pinggir pantai. Ini merupakan salah satu peringatan tsunami dan harus diperhatikan.

Mitigasi setelah terjadi tsunami:

- Jauhi area yang tergenang dan rusak sampai ada informasi aman dari pihak berwenang.

- Jauhi reruntuhan di dalam air. Hal ini sangat berpengaruh terhadap keamanan perahu penyelamat dan orang-orang di sekitar.

- Utamakan keselamatan dan bukan barang-barang Anda.

Sumber : tirto.id
Cari Artikel Lainnya