Home » Kongkow » Inovasi » Underwater Farm : Teknologi Menanam Sayur di Bawah Laut

Underwater Farm : Teknologi Menanam Sayur di Bawah Laut

- Sabtu, 28 Januari 2017 | 16:00 WIB
Underwater Farm : Teknologi Menanam Sayur di Bawah Laut

Penyelam Scuba dan para ahli pertanian mengembangkan sebuah proyek untuk budidaya tanaman di dasar laut yang bisa menjadi solusi yang layak untuk keamanan pangan di masa depan.

Di bawah perairan biru sekitar 100m lepas pantai Noli di laut Italia terdapat kumpulan balon raksasa yang dipatok di dasar laut dengan tali panjang.

Di dalam balon raksasa itu terdapat berbagai tanaman yang sedang tumbuh, diantaranya kubis merah, selada, kacang-kacangan, kemangi dan stroberi.

Ini mungkin terdengar seperti sesuatu yang hanya ditemukan di sebuah novel fiksi ilmiah, tapi ini adalah karya Ocean Reef Group.

Dengan bantuan ahli pertanian, perusahaan scuba diving yang berbasis di Genova menerapkan pengetahuan dan teknologi untuk menemukan cara-cara baru untuk menghasilkan bahan pangan.

Proyek penelitian tersebut dikenal sebagai Nemo Garden yang dimulai pada tahun 2012 silam, dan saat ini sudah ada sekitar 7 balon biosphere yang masing-masing dapat menampung sekitar 8-10 nampan atau 22 pot tanaman.

Setelah mengalami perbaikan dari waktu ke waktu, perusahaan siap untuk meningkatkan tes dengan tujuan akhir yaitu mengkomersilkan operasinya.

Perusahaan ini memiliki izin dari pemerintah daerah untuk beroperasi selama lima bulan dalam setahun dan struktur pod telah dipatenkan. Proyek ini sedang mencari bantuan keuangan melalui kampanye crowdfunding.

Teknologi yang digunakan yakni hidroponik, menciptakan air tawar melalui desalinasi, menguapkan air laut kmudian menjadi tetes embun di atap dan kemudian air segar menetes kembali untuk menyirami tumbuh-tumbuhan dan sayuran.

Tidak seperti sistem hidroponik tanah dan rumah kaca, yang bergantung pada berbagai sistem pemanas dan pendingin serta lampu LED untuk mengatur suhu, perendaman dalam air laut menawarkan suhu yang stabil sambil menghindari paparan kondisi cuaca ekstrim di tanah.

Ketika sinar matahari datang, penelitian telah menunjukkan bahwa mayoritas tanaman, meskipun bukan rumput laut, bergantung pada spektrum merah pada cahaya untuk pembangunan fisiologis. Spektrum merah cahaya dapat menembus kedalaman sekitar 5-15 meter.

Untuk mengatasi ini, balon raksasa direndam dengan kedalaman 5-8 meter di bawah permukaan air laut.

Jon Old adalah co-founder dari Wasabi Company mengungkapkan sayur lobak merupakan sayuran yang dianggap sebagai salah satu tanaman yang pertumbuhannya paling intensif. Ini melibatkan banyak penyiraman dan rentan terhadap suhu tinggi dan sinar matahari langsung, sehingga berpotensi menjadi ideal untuk pertanian di bawah air.

Jon Old gembira dengan potensi model proyek menanam sayuran di bawah laut ini : “aspek-aspek tertentu dari budidaya sayur di laut sangat menarik seperti lingkungan yang steril, tidak ada spora penyakit, dan tidak ada siput.

"Jika kita menganggap pertanian bawah air secara struktural, saya pikir itu akan fantastis. Ini akan seperti bekerja di sebuah akuarium raksasa sepanjang hari." ungkapnya.

Cari Artikel Lainnya