Home » Kongkow » Materi » Terbentuknya Bumi dan Alam Semesta

Terbentuknya Bumi dan Alam Semesta

- Kamis, 02 September 2021 | 09:00 WIB
Terbentuknya Bumi dan Alam Semesta
A.    PEMBENTUKAN ALAM SEMESTA
Pengertian alam semesta itu sendiri mencakup tentang mikrokosmos dan makrokomos, para ahli astronomi menggunakan istilah alam semesta dalam pengertian tentang ruang angkasa dan benda-benda langit yang ada di dalamnya. Manusia sebagai makhluk tuhan yang berakal budi dan sebagai penghuni alam semesta selalu tergoda oleh rasa ingin tahunya, untuk mencari penjelasan tentang makna dari hal-hal yang di amati. Dengan diperolehnya berbagai pesan dan beraneka ragam cahaya dari benda-benda langit yang sampai di bumi, timbullah beberapa teori yang mengungkapkan tentang terbentuknya alam semesta. Teori tersebut di kelompokkan menjadi:

 1.      Teori Keadaan Tetap (steady-state theory)

Teori ini berdasarkan prinsip kosmologi sempurna yang menyatakan, bahwa alam semesta dimanapun dan bilamanapun selalu sama. Berdasarkan prinsip tersebutlah alam semesta terjadi. Teori ini menyatakan bahwa tiap-tiap galaksi yang terbentuk tumbuh, menjadi tua dan akhirnya mati. Jadi, teori ini beranggapan bahwa alam semesta itu tak terhingga besarnya dan tak terhingga tuanya.

 2.      Teori Ledakan Dahsyat (Big Bang Theory)

Teori ini menyatakan bahwa alam semsta ini berasal dari kondisi super padat dan panas yang kemudian meledak, mengembang sekitar 13.700 juta tahun yang lalu. Teori ledakan ini bertolak dari asumsi adanya suatu masa yang sangat besar sekali dan mempunyai berat jenis yang sangat besar, meladak dengan hebat karena adanya reaksi inti. Massa itu kemudian berserak mengembang dengan sangat cepatnya menjauhi pusat ledakan.

 3.      Teori Creatio Continua

Dikemukakan oleh Fred hoyle, Bindi dan Gold. Teori ini menyatakan bahwa saat siciptakan alam semesta ini tidak ada. Alam semesta ini selamanya ada dan akan tetap ada,alam semesta tidak pernah bermula dan tidak pernah berakhir.

 4.      Teori Ekspansi dan Kontraksi

Teori ini berdasarkan adanya suatu siklus dari alam semesta yaitu massa ekspansi dan massa kontraksi. Diduga siklus ini berlangsung dalam jangka waktu 30.000 juta tahun. Pada masa ekspansi terbentuklah galaksi-galaksi serta bintang-bintangnya. Ekspansi tersebut didukung oleh adanya tenaga-tenaga yang bersumber dari reaksi inti hidrogen yang pada akhirnya akan membentuk berbagai unsur lain yang kompleks.

 B.     PEMBENTUKAN GALAKSI

Menurut Fowlet, kira-kira 12.000 juta tahun yang lalu galaksi tidaklah seperti sekarang ini. Pada saat itu galaksi masih merupakan kabut gas hydrogen yang sangat besar yang berada di ruang angkasa. Kabut gas hydrogen tersebut bergerak perlahan-lahan, berputar pada porosnya, sehingga berbentuk bulat. Berdasarkan pengamatan, dapat dibedakan tiga macam galaksi :
·         Galaksi berbentuk spiral (spiral galaxis)
Galaksi ini meliputi 80% dari semua galaksi yang sudah diketahui. Galaksi ini merupakan galaksi yang berstruktur paling sempurna, yang terdiri dari tiga bagian:
1.      pusat spiral galaksi yang terdiri dari gugusan bintang yang berbentuk bulat
2.      lingkaran yang membungkus pusat spiral
3.      piringan dengan lengan spiral
·         Galaksi berbentuk ellips (elliptical galaxis)
Galaksi ini meliputi jumlah 17% dari semua galaksi yang sudah diketahui, galaksi ini berbentuk ellips, merupakan bangunan yang sederhana karena hanya terdiri atas :
1.      pusat roda
2.      selubung yang membungkus pusat
·         Galaksi berbentuk tak beraturan (irregular galaxis)
Galaksi ini berjumlah kurang dari 3% dari semua galaksi yang sudah ditemukan. Galaksi ini terlihat sebagai gumpalan datar atau onggokan bintang yang semakin menebal, sebagian menipis dalam batas-batas yang tidak jelas

 C.    PEMBENTUKKAN TATA SURYA

Tata surya terdiri dari matahari sebagai pusat dari benda-benda lain seperti planet, satelit, meteor – meteor, komet – komet, debu dan gas antar planet yang beredar mengililinginya. Keseleruhan system ini bergerak mengililingi pusat galaksi. Bagaimana tata surya terbentuk? Banyak teori tentang asal usul tata surya dikemukakan orang, tetapi belum ada satu pun yang dapat diterima oleh semua pihak. Diantara teori itu antara lain :
 
1.      Teori Nebulasi/debu
Teori ini dikemukakan oleh Kant dan Laplace pada tahun 1796. Ia mengatakan bahwa system tata surya terbentuk dari kondensasi awan panas. Pada proses kondensasi tersebut sebagian terpisah dan merupakan cincin yang mengililingi pusat. Pusatnya itu menjadi sebuah bintang atau matahari.
 
2.      Teori Planettesimal
Teori ini dikemukakan oleh Chamberlain dan Moulton. Teori ini bertitik tolak dari pemikiran hipotesis nebular yang menyatakan bahwa sistem tata surya terbentuk dari kabut gas yang sangat besar, berkondensasi. Perbedaannya adalah terletak pada asumsi bahwa terbentuknya planet itu tidak harus dari satu badan, tetapi diasumsikan adnya bintang besar lain yang sedang lewat didekat bintang yang merupakan bagian dari tata surya kita.
 
3.      Teori Tidal/ Pasang Surut
Teori ini dikemukakan oleh James dan Harold Jeffreys pada tahun 1919. Menurut teori ini, ratusan juta tahun yang lalu sebuah bintang bergerak mendekati matahari dan kemudian menghilang. Pada saat itu, sebagian matahari tertarik dan lepas. Dari bagian matahari yang lepas inilah kemmudian terbentuk planet – planet.
 
4.      Teori Bintang Kembar
Teori ini berpendapat bahwa kemungkinan matahari terdahulu merupakan sepasang bintang kembar. Oleh sesuatu sebab, salah satu bintang meledak dan akibat gaya tarik gravitasi, bintang yang satunya sekarang menjadi matahari. Pecahan tersebut tetap berada disekitar dan beredar mengililinginya.
 
5.      Teori Kondensasi
Teori ini dikemukakan oleh G.P. Kuiper pada tahun 1950. G.P Kuiper mengajukan teori berdasarkan keadaan yang ditemui di tata surya dan menyuarakan penyempurnaan atas teori-teori yang telah dikemukakan yang mengandalkan matahari serta semua planet-planet berasal dari gas purba yang ada di ruang angkasa.
 
Bagian – Bagian Tata Surya
 
1.      Matahari
Matahari adalah suatu bola gas yang pijar dan ternyata ia tidak bulat betul. Ia mempunyai semacam ekuator dan kutub karena gerak rotasinya. Garis tengah ekuatornya : 864.000 mil, sedang garis tengah antarkutubnya 43 mil lebih pendek. Jarak matahari ke bumi 93.000.000 mil. Jarak ini dipakai sebagai satuan astronomi. Satu satuan astronomi (Astronomical Unit = AU = 93 juta mil = 14,8 juta km). Dibandingkan dengan bumi, diameter matahari kira-kira 100 kali diameter bumi. Sedangkan gaya gravitasi matahari kira-kira 30 kali gaya gravitasi bumi.
Berdasarkan perhitungan para ahli, temperatur dipermukaan matahari sekitar 6000oC; jenis atau logam apapun yang kita kenal di bumi ini akan lebur pada temperatur setinggi itu. Temperatur tertinggi terletak di bagian tengahnya yang diperkirakan tidak kurang dari 25 jutaoC. Pada daerah tertentu tampak ada bercak-bercak hitam. Daerah bercak hitam menunjukkan suhu yang lebih rendah dari sekitarnya. Dengan adanya bercak hitam itulah orang bisa menghitung kecepatan matahari mengadakan rotasi, yaitu 27 hari. Namun semakin dekat ke kutubnya ternyata semakin lambat, di dekat kutub kecepatan rotasi adalah 34 hari. Dari kenyataan ini para ahli menyimpulkan bahwa matahari bukan bagian dalam disebut photosfer, tebalnya kira-kira 220 mil. Dari lapisan ini terdapat semburan api yang berasal dari suatu ledakan. Semburannya mencapai ketinggian 140.000 mil. Lapisan luar dari photosfer yang disebut chromosfer, berwarna kemerahan dan berasal dari hidrogen pijar. Lapisan ini mempunyai lidah-lidah api yang menjilat ke luar. Tebal chromosfer adalah korona. Korona berupa sinar kemilauan yang tebalnya kadang-kadang melebihi garis tengah matahari itu sendiri. Korona tampak jelas waktu gerhana matahari.
Matahari ini sangat penting bagi kehidupan di bumi karena:
·         Merupakan sumber sinar dan sumber panas (energi) utama bagi bumi. Minya bumi dan batu baru itu sebenarnya juga berasal dari energi matahari pada zaman dahulu diserap oleh tumbuhan atau binatang.
·         Matahari mengontrol stabilitas peredaran bumi berarti mengontrol terjadinya siang dan malam, bulan, tahun serta juga mengontrol peredaran planet lain.
·         Matahari adalah bintang yang terdekat, maka dengan mempelajari matahari kita secara tak langsung dapat memahami bintang-bintang lain.
 
Planet-Planet dalam Tata Surya
Planet-planet anggota tata surya dapat dikelompokkan dalam dua bagian yaitu :
1.      Planet dalam (inner planets) yang meliputi ; Mercurius, Venus, Bumi, dan Mars.
2.      Planet luar (outer planets) yang meliputi : Yupiter, Saturnus, Uranus, Neptunus, sementara Pluto masih menjadi bahan perdebatan pada akhir-akhir ini apakah dia termasuk planet luar atau anggota dari sistem tata surya yang lain, atau ada anggapan  sekarang Pluto adalah bagian lain dari Asteroid. Planet dalam pada umumnya berukuran kecil tetapi relatif padat, sedangkan planet luar berukuran besar walaupun mempunyai massa jenis yang kecil.
 
Merkurius
Planet yang terdekat dengan matahari, terkecil dengan garis tengah 3000 mil (hanya sedikit lebih besar dari bulan yang bergaris tengah 2160 mil). Karena letaknya yang begitu dekat dengan matahari maka bagian yang menghadap matahari panas sekali yaitu antara 550 sampai 770oF. Sebaliknya pada bagian yang tak menghadap matahari menjadi dingin sekali (karena tidak ada air maupun udara). Dengan demikian maka Merkurius mempunyai temperatur yang tertinggi dan terendah bila dibandingkan dengan temperatur pada planet-planet yang lain. Diperkirakan tak ada kehidupan sama sekali di Merkurius. Planet yang kini sulit dilihat dari bumi karena letaknya dekat sekali dengan matahari, namun pada cuaca yang baik dapat dilihat pada saat matahari terbenam.
Merkurius mengadakan rotasi (berputar pada porosnya) dalam waktu 58,6 hari. Ini berarti panjang siang harinya 28 hari lebih, demikian juga malam harinya. Temperatur minimum pada malam hari adalah -400oF. Merkurius beredar mengelilingi matahari dalam waktu 88 hari, tidak mempunyai bulan dan berat jenisnya 5,13 gram/cc.
 
Venus
Venus menempati urutan kedua terdekat dengan matahari. Planet ini terkenal dengan nama Bintang Kejora yang bersinar terang pada waktu sore atau pada waktu pagi hari. Besarnya hampir sama dengan bumi. Venus bergaris tengah 7700 mil, sedangkan bumi bergaris tengah 7900 mil (1 mil – 1,6 km).
Venus memiliki atmosfir (udara) yang cukup tebal, ia memantulkan cahaya matahari yang datang padanya sebanyak 59%, sedangkan bumi memantulkan kembali cahaya matahari sebanyak 44%, dan merkurius hanya 7%. Dalam hal ini atmosfer bertindak selaku lapisan pelindung permukaan planet dari sengatan cahaya matahari. Venus diselubungi penuh oleh awan sehingga sangat sulit mengamati permukaannya dan dengan demikian sangat sukar untuk menentukan kecepatan rotasinya. Dengan susah payah para ahli telah dapat menetapkan rotasinya yaitu 247 hari (dengan kesalahan kurang lebih 5 hari).
Venus beredar mengelilingi matahari (revolusi) selama 225 hari artinya satu tahun Venus adalah 225 hari, bandingkan dengan revolusi bumi kita yaitu selama 365 ¼ hari. Dengan analisis spektrum atas cahaya yang datang dari Venus, dapat diketahui bahwa di sana ada oksigen. Atas dasar analogi bahwa keberadaan gas oksigen yang tetap jumlahnya di udara disebabkan oleh tumbuhan yang mengadakan photosintesis, maka dapat diperkirakan bahwa di Venusada kehidupan. Venus tidak memiliki bulan.
 
Bumi
 
BUMI SEBAGAI PLANET
Bumi adalah planet ketiga dari 8 planet dalam tata surya. Diperkirakan usianya mencapai 4,6milyar tahun jarak antara bumi dengan matahari adalah 149,6 juta kilometer atau 1 AU (ASTRONOMICAL UNIT). Bumi kita tidak bulat sempurna, melainkan pepat pada kutub – kutubnya dan menggelembung pada equatornya. Jari- jari dikutub bumi adalah 6.356,8 Km sedangkan pada equator jari- jari nya 6.378,2 Km. Tepat nya bola bumi ini disebabkan pada saat baru terbentuk bumi belum terlalu padat dan rotasinya membuat menggelembung pada bagian yang tegak lurus sumbu rotasi, yaitu bagian equator.
Selain memiliki massa jenis bumi juga melakukan rotasi. Rotasi adalah perputaran bumi berputar pada porosnya. Waktu yang diperlukan bumi untuk berotasi satu kali dmengitari porosnya adalah 1 hari atau 24 jam (tepatnya adalah 23 jam 56 menit 4,09 detik). Arah rotasi bumi adalah “arah timur” yaitu dari barat ke timur.
Rotasi bumi terhadap porosnya menyebabkan :
1.      Pergantian siang dan malam hari.
2.      Gerak semu harian benda langit.
3.      Penggembungan di khatulistiwa dan pemepatan di kedua kutub bumi.
4.      Perbedaan waktu untuk tempat-tempat yang berbeda derajat bujurnya.
Bumi juga melakukan Revolusi yaitu gerak bumi mengitari matahari. Arah revolusi sama dengan arah rotasi, yaitu berlawan dengan arah jarum jam.Arah revolusi bumi ini diciptakan sebagai “arah timur”, yaitu gerak dari timur ke barat. Satu kali revollusi bumi (disebut periode revolusi bumi) memerlukan waktu 362,25 hari (tepatnya 365 hari 6 jam 9Tmenit 10 detik).
Revolusi bumi mengitari matahari menyebabkan :
1.      Pergantian musim
2.      Perubahan lamanya siang dan malam
3.      Gerak semu tahunan matahari
4.      Terlihatnya bintang yang berbeda dari bulan ke bulan.
 
STRUKTUR BUMI
 
Komposisi dan Struktur
Bumi adalah sebuah planet kebumian, yang artinya terbuat dari batuan, berbeda dibandingkan gas raksasa seperti Jupiter. Planet ini adalah yang terbesar dari empat planet kebumian, dalam kedua arti , massa dan ukuran. Dari ke empat panet kebumian, juga memiliki kepadatan tertinggi, gravitasi permukaan terbesar, medan magnet terkuat dan rotasi paling cepat. Bumi juga merupakan satu-satunya planet kebumian yang memiliki lempeng tektonik yang aktif.
Bentuk
Bentuk planet bumi sangat mirip dengan bulatan gepeng (ablate spheroid). Sebuah bualtan yang tertekan ceper pada orientasi kutub-kutub yang menyebabkan buncitan pada khatulistiwa. Buncitan ini terjadi karena rotasi bumi,menyebabkan ukuran diameter khatulistiwa 43 km lebih besar dibandingkan diameter dari kutub ke kutub. Diameter rata-rata dari bulatan bumi adalah 112.742 km, atau kira-kira 40.000km/π. Karena satuan meter pada awalnya didefinidikan sebagai1/10.000.000 jarak antara khatulistiwa ke kutub utara melalui kota Paris, Prancis.
Lapisan bumi
Menurut komposisi (jenis dari materialnya), bumi dapat dibagi menjadi lapisan-lapisan sebagai berikut :
 
1.      Kerak bumi
Kerak bumi adalah lapisan terluar dari bumi yang terbagi dua kategori, yaitu kerak samudera dan kerak benua. Kerak samudera memiliki ketabalan sekitar 5-10 km, sedangkan kerak benua mempunyai ketebalan 20-70 km. penyusun kerak samudera yang utama adalah batuan basalt, sedangkan penyusun utama kerak benua adalah granit, yang tidak sepadat batuan basalt. Kerak bumi dan sebagian mantel bumi membentuk lapisan litosfer dengan ketebalan total kurang lebih 80 km. Temperature kerak meningkat seiring kedalamannya. Pada batas terbawahnya temperatur kerak menyentuh angka 200-400o C. Kerak bumi terdiri dari zat padat yang disebut batuan (termasuk pasir, tanah, abu gunung berapi, kerikil, tanah liat, dll). Menurut kejadiannya, batuan di bedakan ata 3 golongan, yaitu:
·         Batuan beku (batuan magma)
Terjadi dari magma yang cair dan panas membeku di dalam atau diluar bumi akibat tempraturnya turun.
·         Batuan sedimen (endapan)
Air, angin, es mengikis batuan dan hasil kikisannya diendapkan ke tempat lain,misalnya tanah liat, pasir, dll.
·         Batuan metamorf (batuan malihan)
Batuan sedimen maupun batuan beku yang telah mengalami perubahan sifat, karena suhu yang tinggi atau tekanan yang berat.
 
2.      Mantel bumi
Mantel bumi terletak di antara kerak dan ini bumi. Mantel bumi merupakan batuan yang mengandung magnesium dan silikon. Suhu pada bagian mantel bagian atas ± 1500oC-300oC.
Sesuai dengan namanya, lapisan ini bersifat melindungi bagian dalam bumi. Lapisan ini tyerdiri dari tiga bagian yaitu sebagai berikut:
·         Listofer, artinya lithos = batuan, sphaira = bulatan. Lapisan ini terdiri dari dua lapisan, yaitu (1) lapisan “sial” (Silicium dan Aluminium) dan (2) lapisan “sima” (Silicium dan Magnesium)
·         Astenosfer, wujudnya agak kental, tebalnya 100-400 km. Diduga lapisan ini sebagai tempat formasi magma. Pada lapisan ini pula sintesis batuan dan mineral di bentuk.
·         Mesofer, wujudnya padat dengan tebal sekitar 2400-2750 km, terletak di bawah astenosfer. Pada perbatasan dengan inti bumi terdapat transisi, dimana kecepatan gelombang menurun dengan tajam.
 
3.      Inti Bumi
Lapisan ini bumi dibedakan menjadi lapisan inti luar dan lapisan inti dalam. Lapisan inti luar tebalnya sekitar 2.000 km dan terdiri atas besi cair yang suhunya mencapai 2.200oC. Inti dalam merupakan pusat bumi berbentuk bola dengan diameter sebesar 2.700 km. Inti dalam ini terdiri dari nikel dan besi yang suhunya 4.500oC.
Berdasarkan susunan kimianya, bumi dapat dibagi menjadi 4 bagian, yaitu:
1.      Atmosfer
Atmosfer adalah lapisan udara yang menyelimuti bumi secara menyeluruh dengan ketebalan lebih dari 650 km. Gerakan udara dalam atmosfer terjadi terutama karena adanya pengaruh pemanasan sinar matahari serta perputaran bumi.
2.      Litosfer
Litosfer adalah lapisan kulit bumi paling luar yang berupa batuan padat.litosfer tersusun dalm dua lapisan, yaitu kerak dan selubung yang tebalnya 50-100 km. litosfer merupakan lempeng yang bergerak sehingga dapat menimbulkan pergeseran benua.
3.      Hidrosfer
Air adalah senyawa gabungan dua atom hydrogen dengan satu atom oksigen menjadi H2O. sekitar 71% permukaan bumi merupakan wilayah parairan. Lapisan air yang menyelimuti permukaan bumi disebut hidrosfer.
4.      Biosfer
Biosfer merupakan sistem kehidupan paling besar karena terdidri dari gabungan ekosistem yang ada di planet bumi. System ini mencakup semua makhluk hidup yang berinteraksi dengan lingkungannya sebagai kesatuan utuh. Secara etimologi, biosfer berasal dari dua kata, yaitu bio yang berarti hidup dan sphere yang berarti lapisan. Dengan demikian dapt di artikan biosfer adalah lapisan tempat tinggal makhluk hidup.
 
PEMBENTUKAN BENUA DAN SAMUDERA
Benua dan samudera terbentuk melalui proses yang sangat panjang. Dahulu bentuk benua dan samudera tidak seperti sekarang ini. Setelah melalui proses yang maka terbentuklah benua seperti pada saat ini.
Ada seorang ilmuwan asal Jerman yang bernama Alfred Wagener yang mengemukakan teori tentang pembentukan benua. Menurut Alfred Wagener, sebelum jaman Carbon (± 300 juta tahun lalu), semua benua yang ada sekarang ini trgabung menjadi satu yang disebut benua Pangea. Benua pangea kemudian terpecah menjadi dua benua, yaitu benua Laurasia (di bagian utara) dan benua Gondwana (di bagian selatan). Proses pecahnya benua Pangea ini terjadi sekitar135 juta tahun yang lalu. Selanjutnya benua Laurasia bagian barat bergerak ke utara menjauhi benua Gondwana yang akhirnya membentuk benua Amerika utara. Sedangkan benua Gondwana di selatan terpecah menjadi beberapa benua, yaitu sebagai berikut :
1.      Bagian barat bergeser terus kea rah barat menjadi benua Amerika Selatan.
2.      Bagian timur bergerak ke timur menjadi benua Afrika.
3.   Bagian yang lebih kecil di bagian timur terus bergerak kea rah timur laut dan menjadi India.
4.     Satu bagian lagi terpecah menjadi dua,yaitu bagian timur terus bergerak ke arah timur laut, dan pecahan bagian barat terus bergerak ke arah selatan.
Samudera atau lautan berasal dari bahasa sansekerta yaitu laut yang luas dan merupakan massa air asin yng sambung menyambung meliputi permukaan bumi yang yang dibatasi oleh benua ataupun kepulauan yang besar. Lapisan air asin ini dapat mengisi cekungan di daratan maupun di lekukan yang besar di permukaan bumi. Lapisan air yang menyelimuti lekukan- lakukan permukaan bumi tersebut membentuk massa air luas yang dikenal dengan samudera atau lautan dengan massa air yang sempit disebut dengan laut. Perairan laut yang besar dikenal dengan samudera tersebar pada 4 samudera antara lain:
1.      Samudera Hindia;
2.      Samudera Pasifik;
3.      Samudera Atlantik,dan
4.      Samudera Arktik.
 
Mars
Ada dugaan keras bahwa di planet Mars ada kehidupan. Dugaan ini bertolak pada kenyataan-kenyataan tersebut di bawah :
Berdasarkan pengamatan melalui teropong dan foto, pada permukaan Mars terdapat semacam kanal (saluran atau dam air) yang sangat panjang dan lurus sekali. Kanal ini menghubungkan bagian Mars yang tertutup salju dengan bagian yang panas. Bila kanal ini buatan alam apakah mungkin seluas itu? Mars nampaknya diselubungi oleh atmosfer. Dugaan ini bertolak dari kenyataan bahwa permukaan Mars dari waktu ke waktu selalu nampak adanya perubahan baik perubahan dalam bentuk/gambar maupun warnanya. Fenomena ini mengarah kepada adanya tumbuhan pada permukaannya dan adanya awan yang menyelubungi seperti layaknya di bumi.
 
Jupiter
Jupiter merupakan planet terbesar dalam tata surya kita. Ia bergaris tengah 86.600 mil. Rotasinya relatif cepat yaitu 10 jam (bandingkan 24 jam untuk Bumi dan 247 hari untuk Venus). Jupiter nampak sebagai bintang yang terang muncul pada tengah malam. Karena rotasinya cepat itu bagian ekuatornya menjadi sedikit mengembang dan membentuk sabuk yang jelas. Massa planet ini sangat besar, hampir tiga ratus (300) kali massa bumi. Demikian pula gravitasinya 2,6 kali gravitasi bumi. Oleh karena itu ia mempunyai atmosfer yang cukup tebal. Analisis spektroskopis menunjukkan bahwa udaranya mengandung amoniak dan gas metan dalam jumlah yang sangat banyak, serta mengandung gas hidrogen. Bercak kemerahan bergaris tengah 30.000 mil di bagian selatan (telah diketahui sejak tahun11831) diperkirakan adalah suatu kawah yang masih hidp (karena warnanya berubah-ubah). Satelit-satelitnya berukuran besar. Dua diantaranya lebih besar daripada planet merkurius. Tiga diantara 12 satelit itu bereda berlawanan arah dengan 9 lainnya.
 
Saturnus
Planet terbesar kedua setelah Jupiter adalah Saturnus. Planet ini berdiameter 74.000 mil. Seperti Jupiter rotasinya begitu cepat yaitu 10 jam. Persamaan yang lain adalah amtosfernya terdiri dari gas metan, amoniak dan hidrogen.
Temperatur pada permukaannya sangat rendah, yaitu 243oF. Ini berarti gas amoniaknya membeku. Berat jenisnya 0.7 dibandingkan dengan BJ air – 1 atau BJ Bumi = 5.3. Hal yang paling menarik dari planet ini adalah adanya sabuk putih yang melilit ekuatornya dan jaraknya dari permukaan planet sejauh 7000 mil sampai kurang lebih 37000 mil. Sabuk ini berbentuk pipih setelah 10 mil. Sabuk ini berupa debu dan ternyata berputar mengelilingi planet dengan kecepatan yang berbeda, sabuk bagian dalam jauh lebih cepat daripada bagian luarnya. Selain sabuk atau cincin raksasa tersebut, Saturnus juga memiliki 10 buah satelit. Sebuah diantaranya yang terbesar diberinama Phoebe yang bergerak berlawanan arah dengan  9 planet lainnya, yang menunjukkan bahwa Phoebe bukan anak kandung Saturnus.
 
Uranus
Planet ini ditemukan secara tidak sengaja oleh Harschel dan keluarganya pada tahun 1781 ketika mereka sedang mengamati Saturnus. Pada waktu itu orang mengenal adanya planet yang lebih jauh dari Saturnus. Uranus ini besarnya tidak sampai separoh Saturnus, namun bila dibandingkan dengan bumi, besar diameternya 4 kali lipat. Jaraknya ke matahari adalah 19,2 AU. Planet ini mengelilingi matahari dalam waktu 84 tahun. Rotasinya adalah 10 jam 47menit. Uranus mempunyai 5 buah satelit.
 
Neptunus
Neptunus ditemukan karena astronom mengamati planet baru Uranus, yang orbitnya agak menyimpang dari perhitungan berdasarkan hukum Newton (gaya tarik menarik antara dua benda). Maka diperkirakan ada benda langit besar lain yang mempengaruhi orbit Uranus. Setelah dicari maka ditemukanlah planet terbesar ketiga, Neptunus pada tahun 1846. Planet ini mempunyai 2 buah satelit. Satu di antaranya bererak berlawanan arah dengan perputaran planet itu sendiri. Jaraknya ke matahari 30,1 AU, diameternya 28.000 mil. Neptunus berputar mengelilingi matahari dalam 156 hari sekali putar.
 
Benda-benda Angkasa Lain
 
1.      Asteroid
Asteroid merupakan benda angkasa kecil mirip planet jumlahnya ribuan, lintasannya anatara planet Mars dan planet Jupiter.Asteroid yang pertama yang ditemukan diberi nama “Ceres” oleh penemunya Piazzi. Ternyata Seres merupakan asteroid terbesar.Awalnya, asteroid diduga sebagai bahan untuk menjadi planet, kemudian ada yang menduga bahwa asteroid adalah pecahan dari planet. Tetapi ternyata asteroid adalah benda angkasa yang berdiri sendiri, bukan bahan planet dan bukan pecahan planet
 
2.      Komet
Ketika melintas di dekat bumi dengan cepat, benda angkasa ini menampakan ekornya yang panjang. Pada saat jauh dari matahari, komet bergerak lambat dan makin dekat matahari gerakannya semakin cepat. Pada saat mendekat ke matahari, gas pada inti komet mulai menguap menjulur pada arah yang tetap, artinya apabila komet bergerak mendekat kea rah matahari ekornya menjauh dari matahari, apabila komet bergerak menjauh dari matahari ekornya tetap menjauh dari matahari. Hal ini akibat angin matahari.
 
3.      Meteor
Meteor sering disebut dengan “bintang jatuh” atau “bintang beralih”, peristiwa itu merupakan masuknya benda angkasa ke dalam atsmosfer bumi. Benda tersebut akan bergesekan dengan udara, sehingga suhu meteor akan naik, kemudian memijar lalu menguap. Pada umumnya benda tersebut sudah habis terbakar sebelum mencapai permukaan bumi. Benda angkasa yang memasuki atmosfer bumi disebut meteoroid, sedangkan peristiwa pemijaran disebut meteor. Meteoroid yang tidak terbakar dan sampai ke permukaan bumi disebut meteorit.
 
4.      Satelit
Satelit merupakan pengiring planet. Satelit beredar mengelilingi planet (revolusi), disamping berputar pada porosnya. Bersama planet satelit mengintari matahari. Satelit yang paling dikenal adalah bulan, satelit. Ruang diantara benda-benda angkasa seperti planet, komet, meteor, asteroid bukanlah ruang kosong, melainkan ruang yang isinya adalah partikel debu antar planet.
Cari Artikel Lainnya