Home » Kongkow » Bahasa Indonesia » Teks Eksplanasi: Struktur, Ciri-ciri, Jenis dan Contoh

Teks Eksplanasi: Struktur, Ciri-ciri, Jenis dan Contoh

- Senin, 30 November 2020 | 14:26 WIB
Teks Eksplanasi: Struktur, Ciri-ciri, Jenis dan Contoh

Teks eksplanasi adalah sebuah bentuk teks yang isinya tentang proses mengapa dan bagaimana suatu peristiwa alam, ilmu pengetahuan, sosial, budaya, serta hal lainnya bisa terjadi. Dengan kata lain, teks eksplanasi membantu untuk menjelaskan secara detail akan runtutan sebuah proses.

Tujuan teks eksplanasi adalah menjelaskan sebuah fenomena atau peristiwa yang sudah atau sedang terjadi. Selain itu, teks eksplanasi juga Menjelaskan adanya sebab dan akibat terjadinya suatu peristiwa. Maka dari itu, dengan adanya teks eksplanasi, setiap detail dari kejadian yang terjadi di sekitar tidak hanya diamati maupun dirasakan saja, namun teks eksplanasi akan membantu untuk menjadikan sebuah peristiwa sebagai bahan pembelajaran.

 

Struktur Teks Eksplanasi

Di dalam teks eksplanasi terdapat struktur yang terdiri dari pernyataan umum, kemudian dilanjutkan dengan urutan sebab akibat, lalu diakhiri dengan interpretasi. Untuk lebih memahami secara mendalam tentang struktur dari teks eksplanasi adalah sebagai berikut: 

1. Pernyataan Umum

Pada struktur umum, terdapat penjelasan umum tentang fenomena yang akan dibahas. Pernyataan umum tersebut dapat berupa pengenalan fenomena itu sendiri atau penjelasannya. Penjelasan umum yang dituliskan dalam teks tersebut bisa berupa gambaran secara umum tentang apa, mengapa, serta bagaimana proses dari sebuah peristiwa bisa terjadi. 

2. Deretan Penjelas

Bagian ini berisi tentang penjelasan proses mengapa fenomena tersebut bisa terjadi atau tercipta dan bisa terdiri lebih dari satu paragraf. Pada deretan penjelas mendeskripsikan dan merinci penyebab serta akibat dari sebuah peristiwa yang terjadi. 

3. Interpretasi (opsional)

Bagian teks penutup in isifatnya opsional, atau bisa diadakan atau tidak. Teks penutup yang dimaksud adalah, teks yang merupakan intisari atau kesimpulan dari sebuah pernyataan umum dan deretan penjelas. Sedangkan sisi opsionalnya dapat berupa tanggapan maupun mengambil kesimpulan atas pernyataan yang ada dalam teks tersebut.

 

Ciri-ciri Teks Eksplanasi

Ciri-ciri yang dimiliki sebuah teks eksplanasi adalah sebagai berikut:

a. Memiliki tujuan untuk memberi penjelasan detail tentang sebuah peristiwa atau fenomena.

b. Teks eksplanasi adalah jenis teks non-fiksi yang di dalamnya terdapat data, fakta, serta opini yang logis.

c. Sifatnya faktual, maksudnya teks eksplanasi memuat seluruh informasi yang bersifat fakta dan ilmiah.

d. Teks eksplanasi adalah jenis teks yang informatif, di mana memiliki tujuan untuk memberikan informasi.

e. Teks eksplanasi menggunakan kata-kata yang menyatakan hubungan kronologis atau urutan, seperti pertama, kedua, setelah itu, selanjutnya, dan lain sebagainya.

 

Jenis-jenis Teks Eksplanasi

Sedangkan untuk menjelaskan jenis-jenis dari teks eksplanasi adalah berikut ini:

Eksplanasi Sequential

Merupakan jenis eksplanasi yang menjelaskan secara rinci tahapan suatu fenomena, seperti urutan siklus kehidupan rantai makanan.

Eksplanasi Faktorial

Merupakan jenis eksplanasi yang menjelaskan efek serta hasil dari suatu proses. Seperti efek terjadinya kolonialisasi contohnya.

Eksplanasi Teoritis

Eksplanasi ini berisi spekulasi kemungkinan yang mungkin terjadi di balik suatu fenomena alam. Contohnya saat ada letusan gunung merapi mungkin bisa menjadi pemicu terjadinya bencana alam lain yang lebih dahsyat.

Eksplanasi Kausal

Merupakan jenis eksplanasi yang menjelaskan tentang asal-muasal atau penyebab terjadinya sebuah perubahan pada suatu hal secara bertahap. Contohnya bagaimana proses terjadinya tanah longsor.

 

Contoh Teks Eksplanasi

Tanah Longsor

Longsor atau sering disebut gerakan tanah adalah suatu peristiwa geologi yang terjadi karena pergerakan masa batuan atau tanah dengan berbagai tipe dan jenis seperti jatuhnya bebatuan atau gumpalan besar tanah. Secara umum kejadian longsor disebabkan oleh dua faktor, yaitu faktor pendorong dan faktor pemicu. Faktor pendorong adalah faktor-faktor yang memengaruhi kondisi material sendiri, sedangkan faktor pemicu adalah faktor yang menyebabkan bergeraknya material tersebut.

Meskipun penyebab utama kejadian ini adalah gravitasi yang memengaruhi suatu lereng yang curam, namun ada pula faktor-faktor lainnya yang turut berpengaruh, diantaranya erosi, lereng dari bebatuan dan tanah yang  diperlemah melalui saturasi yang diakibatkan hujan lebat,  dan gunung berapi yang menciptakan simpanan debu yang lengang, hujan lebat dan aliran debu-debu.

Ada banyak hal yang bisa dilakukan untuk mencegah tanah longsor, seperti tidak membuat kolam atau sawah diatas lereng, tidak mendirikan rumah di bawah tebing, jangan menebang pohon di sekitar lereng, jangan memotong tebing secara tegak lurus, dan tidak mendirikan bangunan di sekitar Sungai.

 

Sumber :
Cari Artikel Lainnya