Home » Kongkow » Curcol » Talawang, Perisai Mistis dari Suku Dayak

Talawang, Perisai Mistis dari Suku Dayak

- Selasa, 20 September 2016 | 13:47 WIB
Talawang, Perisai Mistis dari Suku Dayak

Pada zaman dahulu, setiap suku saling berperang demi mempertahankan sukunya. Tentunya butuh alat pelengkap perang agar kemungkinan menang besar. Pada Suku Dayak memiliki tameng atau perisai untuk melindungi diri dari serangan benda tajam. Perisai ini disebut Talawang.

Perisai Talawang tidak seperti perisai biasa. Talawang memiliki sisi estetis yang ditunjukkan dari motif ukirannya. Talawang merupakan benda budaya yang lahir dari kepercayaan suku Dayak akan kekuatan magis.

Talawang dibuat dari kayu ulin atau kayu besi. Kayu - kayu tersebut dipilih karena selain ringan, juga mampu bertahan hingga ratusan tahun. Talawang berbentuk persegi panjang yang memiliki sudut runcing di bagian atas dan bawahnya. Panjang talawang sekitar 1 - 2 meter dengan lebar maksimal 50 cm.

Sisi luat talawang diberi ukiran khas suku Dayak. Konon ukiran tersebut dipercaya memiliki kekuatan magis yang mampu membangkitkan semangat orang yang memakainya. Ukiran talawang pada umumnya bermotif burung tingang yang dianggap suci oleh suku Dayak. Selain motif burung tingang, motif lainnya yakni ukiran kamang. Kamang merupakan perwujudan dari roh leluhur Suku Dayak. Motif Kamang digambar berupa orang yang duduk menggunakan cawat dengan muka berwarna merah.

Namun seiring berjalannya waktu, talawang tidak digunakan sebagai pelengkap perang lagi. Kini talawang digunakan sebagai pajangan. Satu buah talawang bisa dihargai hingga jutaan rupiah. Selain pajangan, talawang juga digunakan sebagai property pertunjukan suku Dayak, yaitu tari Mandau dan tari Pepatay.

 

Cari Artikel Lainnya